Beranda » Faktor Kesalahan Dalam Menulis Media Luar Ruang

Faktor Kesalahan Dalam Menulis Media Luar Ruang

Media merupakan wadah untuk menyampaikan suatu informasi, pesan, yang ingin dituju kepada publik. Dalam literatul media disebut juga sebagai alat untuk berkomunikasi antar sesama individu atau kelompok. Menurut Schramm dalam gramedia, media merupakan sebuah teknologi berbentuk pesan, informasi, bersifat intruksional yang bisa dilihat, dibaca, didengar, dan dimanipulasi. Dalam media memiliki beberapa kategori yaitu media elektronik, media cetak, dan media luar ruang. Pada pemabahasan kali ini akan berfokus pada media luar ruang.

Media luar ruang adalah rangkaian informasi berbentuk pamphlet yang berada lapangan. Contohnya seperti papan iklan atau poster promosi yang sering dipakai dibeberapa titik dijalan. Media ini perlu diperhatikan dari segi keunikan bentuknya, misal dari pencampuran warna yang dapat menarik perhatian seseorang untuk melihat dan membacanya. Menurut Santosa (2009:18) media ini merupakan media yang berukuran besar dipasang diberbagai sudut kota, jalan, dan tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian.

Media luar ruang memiliki berbagai jenis-jenisnya seperti, Baliho, Poster, Spanduk, Fomulir,  dan Papan iklan yang berbentuk elektronik. Dalam penulisan media luar ruang sering terjadi kesalahan kata atau kalimat yang dapat menimbulkan ambiguitas, hal ini yang menyebabkan seseorang tidak ingin membaca atau melihat media tersebut. berikut beberapa kesalahan dalam penulisan media luar ruang.

  1. Pengurangan kata

Dalam media luar, terjadi kesalahan dari segi kurangnya kata dalam menyempurnakan sebuah kalimat, misalnya kata “cuci motor” menjadi “uci motor.” Namun kesalahan ini tidak banyak terjadi, biasanya muncul dari ketidaksengajaan, daripada membuat lagi, lebih baik digunakan saja. Akan tetapi hal ini sangat disalahkan karena dapat membuat orang bingung ketika melihatnya.

  1. Tidak sesuai KBBI

Banyak kesalahan yang terjadi dalam menulis media luar ruang diantaranya tidak sesuai dengan KBBI yang menjadi pedoman berbahasa yang baik dan benar, misalnya pada kata “apotik” yang seharusnya dalam kamus besar bahasa Indonesia kata apotik itu merupakan bentuk tidak baku dari kata “apotek.” Hal ini menyebabkan kurangnya efektifitas dalam membuat sebuah media luar ruang yang bertujuan untuk menginformasikan toko tersebut.

  1. Penyerapan kata

Penyerapan kata merupakan sebuah proses perubahan dari bahasa asing ke bahasa Indonesia, penyerapan kata dapat terbentuk melalui empat cara yaitu adopsi, adaptasi, penerjemahan, dan kreasi. Pada penulisan media luar ruang, hal ini sering digunakan, namun sering terjadi kesalahan dalam penulisannnya, misal kata “Photocopy” yang merupakan kata dalam bahasa inggris, diserap menjadi kata “fotocopy” sebenarnya kata ini tidak baku jika dilihat dalam KBBI, kata yang seharusnya digunakan adalah kata “fotokopi” yang diartikan sebagai barang cetakan.

Itulah beberapa hipotesis dan contoh kesalahan dalam penulisan media luar ruang. Penulisan ini memang sangat diperhatikan karena tujuan dari pembuatan ini adalah untuk sarana informasi. Maka dari itu pembuat harus berusaha memperkecil kesalahan-kesalahan dari segi kata, penyerapan, dan pedoman berbahasa, dikarenakan untuk menghindari ambigu terhadap seseorang yang membacanya.

Bagikan Artikel Ini