Beranda » Krisis Kesehatan Mental Gen Z

Krisis Kesehatan Mental Gen Z

KRISIS KESEHATAN MENTAL GEN-Z

Oleh:NurhasanahRahma(mahasiswa ilmu komunikasi unpam)

Kesehatan mental bagi masih belum dianggap serius oleh masyarakat awam.Stigma yang melekat pada penderita gangguan mental masih banyak dijumpai.Berkonsultasi dengan psikiater memiliki banyak tanggapan negatif dimasyarakat.Bahkan,hanya menceritakan struggle akan disebut lebay.Padahal struggle kehidupan setiap orang berbeda-beda dan tidak bisa disama ratakan apa yang dialami orang lain.

Tanpa sadar tanggapan seperti itulah membuat dampak besar bagi penderita.Mereka bisa saja mengalami depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis.Depresi pada remaja juga bisa diakibatkan oleh tekanan dalam bidang akademik, perundungan(bullying), faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi.Dari semua itu muncul lah berfikiran yang negatif seperti menyiksa diri sendiri,tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain,dan mengakhiri hidup.

Kesehatan mental merupakan keadaan dimana setiap individu menyadari potensi yang dimilikinya dengan mampu menanggulangi tekanan hidup, bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan.Kesehatan mental harus dijaga baik lahir maupun batin,saat ini yang menjadi perhatian lebih, baik masyarakat dewasa bahkan remaja termasuk golongan yang mudah mengalami gangguan mental atau depresi cukup tinggi.

Banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan mental seperti faktor genetik,perubahan hormon, hingga pengalaman traumatis, percintaan, pertemanan, keluarga maupun tekanan hidup.Gejala yang timbul yaitu mudah marah, merasa putus asa, rendah diri, merasa cemas dan khawatir yang berlebihan. Kesadaran akan kesehatan mental perlu disadari setiap individu untuk mencegah berbagai dampak negatif yang terjadi.

Anak remaja yang punya gangguan mental biasanya tidak mampu mengelola emosi atau terkesan lebih sensitif. Ia bisa merasa sedih yang begitu mendalam dan marah yang meledak-ledak tanpa alasan yang jelas.Ia juga sering merasakan dirinya selalu salah dan tidak berharga.

Awal mula semua itu terjadi karena lingkungan yang toxic selalu berfikiran negatif tentang sesuatu karena mereka memiliki rasa trauma yang sangat mendalam.Kasus seperti ini selalu terjadi ketika seseorang merasa depresi dan mengganggap bahwa mengakhiri hidup adalah jalan yang terbaik.

Adapula beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada remaja adalah sebagai berikut:

  • Krisis identitas atau kesulitan menemukan jati diri.
  • Mendapatkan persepsi keliru dari media sosial.
  • Tekanan dari lingkungan sekitarnya karena adanya perbedaan atau diskriminasi gender.
  • Kondisi keluarga yang tidak harmonis.
  • Memiliki hubungan yang buruk dengan teman sebayanya.
  • Menghadapi masalah ekonomi dan sosial yang buruk.
  • Mengalami masalah perundungan (bullying)atau kekerasan seksual.

Terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia. Angka tersebut meningkat sebesar 36,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021(486kasus).Akhir-akhir ini sering menggemparkan berita,karena kasus bunuh diri kebanyakan dari mahasiswa.Bunuh diri yang terjadi pada mahasiswa ini pun menarik perhatian publik.Sebab,angkanya terus bertambah dan cukup tinggi. Bahkan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, Indonesia memiliki rasio bunuh diri sebesar 2,4 per100 ribu penduduk.

Munculnya pikiran bunuh diri itu umumnya terkait sejumlah faktor psikososial, seperti pelecehan dimasa kanak-kanak,munculnya gejala depresi,terlibat dalam perkelahian fisik,dan performa akademi yang buruk. Selain itu, faktor sosial-lingkungan juga bisa memicu munculnya ide bunuh diri.

Sementara percobaan bunuh diri umumnya dipicu oleh pelecehan seksual, depresi, serta persoalan berat badan, baik lebih maupun kekurangan.

Anak muda memang sedang dalam masa transisi dari anak menuju orang dewasa hingga mengalami perubahan fisik, mental, dan sosial. Perubahan itu membuat mereka mudah mengalami berbagai masalah mental, yang puncaknya adalah memiliki ide dan berupaya bunuh diri.

Gen-z saat ini krisis kesehatan mental dan para orang tua harus lebih peka terhadap anaknya karena kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting bagi remaja. Dengan menjaga kesehatan mental remaja dengan baik,remaja dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik,menjalin hubungan yang sehat,dan meraih kualitas hidup yang baik.

Bagikan Artikel Ini