Tumbuh dalam generasi yang berbeda, secara otomatis membuat mereka mempunyai background latar belakang yang berbeda pula perbedaan latar belakang ini juga menjadi dasar yang kemudian membedakan perilaku dan cara hidup Gen Z dengan Millenial.
Millenial yang tumbuh disaat Indonesia sedang mengalami perubahan politik besar-besaran dalam masa orba, tentu sangat membuat mereka mempunyai sudut pandang yang berbeda mengenai politik. Millenial cenderung lebih terbuka dalam memandang politik serta reaktif terhadap segala perubahan yang terjadi di sekeliling mereka.
Sementara itu Gen Z, generasi yang tumbuh di masa internet yang berkembang dengan sangat pesat. Kondisi inilah yang membawa kecenderungan bahwa Gen Z bisa lebih multitasking dan juga bersahabat dengan ketidakpastian teknologi yang sedang terjadi. Karena pertumbuhan Gen Z dibentuk oleh isu-isu lingkungan,iklim dan krisis energi.
Pemilu atau yang biasa disebut dengan pmilihan umum merupakan salah satu pilar dalam demokrasi sebagai bentuk perwujudan kedaulatan rakyat agar menghasilkan lembaga pemerintahan serta perwakilan politik yang memiliki legitimasi yang kuat dari masyarakat.
Anggota Komisi II DPR RI yaitu Handayani mendorong para Gen Z & Millenial untuk tidaklah golput atau Golongan Putih pada penyelenggaraan pemilu (Pemilihan Umum) yang akan diadakan secara serentak pada tahun 2024. Sebab, hak suara Gen Z & Millenial sangat berdampak untuk kemajuan Indonesia kedepannya.
Maka dari itu penting sekali bagi mereka mengenali, mendalami, serta memeriksa visi dan misi para calon peserta pemilu kali ini. “ saya mendorong generasi millennial dan gen z pada penyelenggaraan pesta demokrasi 14 Februari 2024, diharapkan tidaklah golput, mereka harus pintar dalam memilih” jelasnya usai melakukan pertemuan dengan jajaran rekan mitra kerja lainnya di Kota Yogyakarta pada Rabu (22/11/2023).
Ia menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil pertemuannya hari ini dengan jajaran mitra kerja khususnya KPUD Yogyakarta untuk memberikan sosialisasi melalui pembuatan konten serta menggelar tatap muka ke kampus-kampus dengan cara menonton film bareng yang berjudul “kejarlah janji” yang diproduksi langsung oleh pihak KPU.
Menurut data KPU (Komisi Pemilihan Umum), Daftar Pemilih Tetap atau DPT Nasional untuk pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa. Dari jumlah tersebut tercatat kurang lebih ada 55 hingga 60 persen diantaranya merupakan golongan Gen Z & Millenial dengan jumlah sekitar 106.358.447 jiwa.
Fakta menarik pemilu pada tahun ini datang dari Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) yang menunjukkan data penentu masa depan Indonesia bergantung dari suara pemilihan generasi millennial dan juga gen z sebagai kontributor suara tertinggi dengan perhitungan sebanyak 33 %.
Data Lemhannas RI menunjukkan data demografinya isi data tersebut adalah pemilih pilpers 2024 terbagi menjadi lima tipe generasi dengan kontribusi presentase jumlahnya dengan pendefinisian setiap generasi berdasarkan situs Indonesia baik milik Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Generasi millennial yang lahir pada periode (1981-1996) menjadi pemegang suara sebanyak 33%. Generasi X kelahiran (1965-1980) menjadi pemilih dengan suara terbanyak kedua sebanyak 28%. Sementara, generasi z yang terhitung lahir (1997-2012) akan memegang peranan dalam pemilihan suara sebanyak 23%.
Dengan didominasinya Pemilu Pilpres 2024 oleh dua generasi ini, maka sangat penting untuk memahami background latar belakang serta aspirasi dari Gen Z dan juga Generasi Millenial yang akan menjadi kunci kemenangan dalam ajang Pemilu Pilpres yang akan diadakan pada tahun 2024.
Hal itu merupakan hal yang sangat wajar bila kelompok yang paling diincar menjelang pemilu pilpres 2024 adalah golongan muda atau generasi millennial. Karena itu capres seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto harus mampu menargetkan kelompok muda ini agar suara mereka terdongkrak.
