Beranda » Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan Bangsa

Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan Bangsa

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dicetuskan sebagai sikap politik para pemuda, dimana pada masa itu para pemuda mengaku satu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 36 yang berbunyi “bahasa negara ialah bahasa Indonesia”. Dalam perjalanannya bahasa Indonesia telah menempati kedudukan penting sebagai bahas nasional dan bahas negara bahkan juga menjadi lambang jati diri bangsa serta alat persatuan bangsa. Menurut Gorys Keraf (1997:1), bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan alat komunikasi yang lain ternyata mutlak diperlukan setiap bangsa.
Kegiatan komunikasi dalam berbagai situasi Kenyataannya, banyak orang yang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dan tidak jarang mereka lebih fasih memahami bahasa Indonesia daripada bahasa ibu mereka, tetapi bahasa Indonesia juga digunakan pada pertemuan-pertemuan resmi namun,hal ini menunjukkan bahwa fungsi bahasa Indonesia sekarang tidak lagi sama dengan cerita sumpah pemuda.
Eksistensi bahasa indonesia dipengaruhi oleh faktor diantaranya:
Faktor Internal
Hal ini dipengaruhi oleh pemikiran masyarakat itu sendiri bagi sebagian bangsa Indonesia, bahasa Indonesia masih dinilai sebagai bahasa yang inferior. Tidak sedikit masyarakat yang menganggap remeh bahasa Indonesia karena beranggapan sudah biasa mengucapkannya dalam kehidupan sehari-harinya, padahal terkadang kosakata yang mereka ucapkan adalah kosakata campuran dari bahasa asing.
Masyarakat kini gemar menyebut kata asing ketimbang padanannya dalam bahasa indonesia, karena bahasa asing dianggap memiliki prestise yang lebih tinggi daripada bahasa Indonesia. hal ini tampak pada pemakaian kata atau istilah asing yang berarti tidak memiliki kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Selain itu eksistensi bahasa juga dipengaruhi oleh kekuatan dalam penggunaannya, juga didukung oleh kemampuan bahasa tersebut dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang.
Faktor Eksternal
Arus global tanpa kita ketahui berimbas pula pada penggunaan dan keberadaan bangsa Indonesia di masyarakat. keberadaan bahasa Indonesia pada era globalisasi sekarang ini patut menjadi perhatian setiap masyarakat Indonesia. Jati diri bahasa Indonesia perlu dikelola dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa indonesia. Arus globalisasi yang difasilitasi teknologi turut memacu perkembangan serta eksistensi bahasa, sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi melalui radio, televisi, sosial media. kenyataan yang terjadi saat ini adalah bahasa inggris sebagai alat komunikasi tingkat internasional mengingat kedudukan bahasa inggris tersebut, pengembangan bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh dinamisme penyerapan kata-kata dan istilah dalam bahasa inggris.
Penyerapan dalam rangka pengembangan bahasa ini bukan tanpa resiko. Bahasa Indonesia bisa kehilangan jati diri sebagai bahasa nasional.
Penyerapan bahasa tidaklah murni pada pengambilan kosakata saja, tetapi lebih dari itu. Budaya yang melatar belakangi bahasa tersebut ikut terbawa, perlu diingat pula masuknya kata-kata asing, baik lisan maupun tulis terus terjadi tanpa teguran sama sekali.
A : “gue lebih better sekarang.”
Dilihat dari segi kepentingan bahasa, seorang atau pihak tertentu menggunakan bahasa dengan mengabaikan kebaikan dan kebenaran berbahasa. Oleh karena itu, bila dalam komunitas atau lingkup tertentu penggunaan bahasa bisa disesuaikan dengan keadaan. Namun, apabila dalam kondisi formal atau mencakup banyak orang dari berbagai kalangan sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebisa mungkin gunakan bahasa Indonesia di manapun berada. Dari fungsi bahasa indonesia sebagai jati diri bangsa dan kebanggaan nasional memberikan pemahaman bahwa bahasa Indonesia menjadi cerminan nilai-nilai budaya yang mendasari ciri khas negara indonesia dan membedakan dengan negara lain. sehingga masyarakat Indonesia khususnya generasi muda seharusnya bangga memiliki dan menggunakan bahasa indonesia serta menganggapnya sebagai bahasa yang penting untuk dikuasai dengan baik dan benar.
Adapun cara kita dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia
  • Menumbuhkan rasa cinta dan bangga dengan menggunakan bahasa indonesia
  • Menanamkan pemikiran bahwa bahasa indonesia adalah bahasa paling utama.
  • Bijak dalam menghadapi arus globalisasi saat ini yang berpengaruh pada bahasa.
  • Memperkaya dan mengembangkan keterampilan berbahasa, harus terlatih dengan baik dan teratur dalam pengajarannya. sebab seseorang dapat dilihat kemampuan intelektualnya dengan perantara bahasa yang dia gunakan sehingga mampu mengekspresikan pemikiran sesuai konteks yang dibicarakan.
Dalam hal ini pemerintah juga ikut mengambil peran dalam menjaga eksistensi bahasa indonesia melalui kemendikbud RI. Demikian pemaparan mengenai eksistensi bahasa Indonesia dalam
Bagikan Artikel Ini