Beranda » Tokoh Politik Bukti Bahwa Retorika Berpengaruh dalam Politik

Tokoh Politik Bukti Bahwa Retorika Berpengaruh dalam Politik

Sejak duduk di bangku sekolah menengah stas, kita sudah dijejali dengan materi dan kiat-kiat tampil berbicara di depan umum, atau dalam bahasa kerennya disebut retorika. Retorika merupakan ilmu yang menjembatani antara pembicara dan pendengar, bagaimana pembicara dapat berhasil menyampaikan maksud dan tujuannya secara lugas dan persuasif, sehingga dapat diterima bahkan diikuti oleh pendengarnya. Dilansir dari Wikipedia, retorika adalah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen.

Umumnya, retorika dipelajari oleh mereka yang membutuhkan speak up, dengan tujuan bermacam-macam, bisa untuk menyuarakan pendapat, menghimbau, hingga memandu suatu acara. Tak heran, jika banyak tokoh-tokoh politik yang mempunyai kemampuan beretorika yang bagus. Sebab, sebagai tokoh masyarakat, mereka diharapkan dapat mewakili suara masyarakat dalam kepentingan politik.

Pemanfaatan retorika dalam politik sudah pernah dipraktikkan sejak masa penjajahan. Pada masa penjajahan, retorika menyumbang andil yang begitu besar dalam mengobarkan semangat para pejuang kemerdekaan untuk tetap semangat melawan penjajah di tanah air.  Para tokoh politik hingga saat ini pun masih memanfaatkan retorika sebagai alat untuk mempertajam penyampaian gagasan yang jika memang diperlukan untuk kepentingan politik. Bukti dari pemanfaatan retorika dalam politik dapat kita lihat pada tokoh-tokoh politik yang namanya sudah tidak asing lagi, sebut saja Bung Tomo dan Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.

Bung Tomo, ketika mendengar namanya, yang muncul pertama kali di kepala adalah Surabaya dan Pertempuran 10 November. Pemilik nama asli Sutomo ini lahir di Kampung Blauran, Surabaya. Berlatar belakang dalam bidang Jurnalis, Bung Tomo terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru dan pengurus Pemuda Republik Indonesia di Surabaya pada tahun 1944. Inilah yang menjadi titik awal keterlibatan Bung Tomo dalam pertempuran 10 November. Berkat posisinya tersebut, beliau mendapatkan akses radio yang menjadi media dalam menyiarkan orasi-orasinya.  Orasi-orasi beliaulah yang membakar semangat rakyat untuk berjuang mempertahankan Indonesia. Dari sini kita dapat melihat kemampuan Bung Tomo dalam mengajak dan mempengaruhi rakyat Indonesia untuk terus memperjuangkan kemerdekaan.

Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia ini, mempunyai nama lengkap Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Beliau berhasil mendapatkan banyak simpati dan dukungan dari mayoritas muslim, khususnya masyarakat Indonesia dan Malaysia, karena retorikanya yang bagus dalam menyampaikan gagasannya mendukung keputusan yang diambil oleh negaranya untuk menolak Atlet Israel bertanding di Malaysia terkait kasus Israel  dengan Palestina. Pernyataan Syed Saddiq tentang moral dan kesadaran lebih penting dari sebuah pertandingan sangat menggugah hati nurani sebagian besar masyarakat muslim khususnya Indonesia dan Malaysia.

Melalui retorika, para tokoh politik di atas berhasil menyampaikan gagasannya dan mempengaruhi masyarakat melalui pemilihan bahasa yang tepat, persuasif, dan menggetarkan hati. Ini adalah bukti bahwa retorika berpengaruh dalam kepentingan politik.

Bagikan Artikel Ini