Beranda » Saatnya Beralih ke Sayuran Organik

Saatnya Beralih ke Sayuran Organik

Oleh : Nur Siska Andini
Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email : siska.andini21@mhs.uinjkt.ac.id

Gaya hidup sehat dan sadar lingkungan telah menjadi tren baru, meninggalkan gaya hidup lama yang menggunakan bahan kimia non-alam seperti pupuk, pestisida kimia-sintetik dan hormon pertumbuhan dalam budidaya pertanian. Gaya hidup sehat ini memerlukan jaminan bahwa produk pertanian aman dikonsumsi, kaya nutrisi dan ramah lingkungan. Mayrowani (2012) mengungkapkan bahwa bertani dengan menggunakan metode pertanian organik, akan menghasilkan pangan yang lebih sehat dan bergizi tinggi. Tak terkecuali sayuran organik.

Sayuran merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari karena selain nilai ekonomisnya, sayuran juga mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan tubuh sehari-hari. Beberapa orang mungkin tidak tahu mengapa sayuran organik lebih baik. Kata organik di sini didefinisikan sebagai makanan pertanian yang ditanam tanpa menggunakan sebagian besar pupuk atau pestisida dan menekankan rotasi tanaman untuk memanfaatkan pupuk alami sebaikbaiknya dan memastikan kelangsungan hidup tanah.
Dibawah ini dijelaskan beberapa alasan mengapa kita harus beralih ke sayuran organik.

1. Sayur organik mengandung banyak nutrisi
Haumann mengungkapkan bahwa, makanan organik terbukti memiliki kandungan zat besi, magnesium, dan vitamin C yang lebih tinggi, dan memiliki kandungan nitrat yang lebih rendah. Kandungan nitrat dapat ditemukan dalam sintetis pupuk. Salah satu bahan pangan yang telah diteliti, dilaporkan bahwa tomat yang dibudidayakan secara organik mengandung rata-rata 79-97 persen flavonoid phytochemical yang dapat berfungsi untuk mencegah penyakit jantung.

2. Pertanian organik memperkecil paparan pestisida berbahaya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan pupuk sintetis tertentu yang digunakan pada tanaman tertentu dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of BMC Neurology menemukan bahwa orang yang terpapar pestisida 1,6 kali lebih mungkin mengembangkan penyakit Parkinson daripada mereka yang tidak. Paparan pestisida terkait dengan ADHD dan kemungkinan gangguan hormon pada wanita, menurut yang dijelaskan oleh sebuah studi baru. Karena pertanian organik tidak menggunakan pestisida, hal ini mendukung pembelian sistem yang mengurangi beban keseluruhan pestisida organik.

3. Pertanian organik melindungi lingkungan
Bahan kimia yang dipakai untuk pupuk sintetis memiliki konsekuensi negatif bagi lingkungan. Namun sebaliknya, praktik budidaya sayur dan buah secara organik telah ditunjukkan berfungsi melindungi tanah dan air serta meminimalkan jejak karbon.

4. Produk organik tidak mengandung organisme hasil rekayasa genetika (GMO)
GMO adalah organisme yang menyuntikkan materi genetik dari spesies lain untuk membuat versi unik yang tidak terjadi di alam dan tidak dapat diproduksi dalam mode kawin normal. Dalam kasus tanaman, transgenik adalah yang paling sering dibuat untuk membentuk tanaman yang tahan terhadap hama dan bahan kimia yang kuat. Sedikit yang diketahui tentang potensi efek samping, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa transgenik dapat berbahaya bagi kesehatan. Beberapa penelitian dengan hewan laboratorium telah menghubungkan makanan yang dimodifikasi secara genetik dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk reaksi alergi dan gangguan hati, ginjal, dan jantung.

5. Kandungan antioksidan lebih tinggi
Sayuran organik memiliki kandungan antioksidan yang jauh lebih tinggi, karena menanam sayuran organik tidak menggunakan bahan kimia yang dapat menurunkan kandungan vitamin dan nutrisinya, melainkan mengandung antioksidan. Antioksidan dibutuhkan oleh tubuh untuk melindungi dari berbagai penyakit seperti penyakit jantung, kanker, gangguan penglihatan, penuaan dini, dan gangguan kognitif. Makan sayuran organik akan memastikan tubuh Anda mendapatkan asupan antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Selain 5 alasan diatas, terdapat hal-hal positif yang akan terwujud saat kita mengonsumsi produk organik. Berikut dijelaskan beberapa hal positif yang akan kita dapatkan jika mengonsumsi sayur organik.

1. Konsumen dan petani jadi lebih sehat
Dalam pertanian non organik, petani umumnya menggunakan pestisida. Pestisida adalah racun yang berfungsi untuk membasmi hama tanaman. Sifat racun pestisida adalah tragedi kesehatan. Ini karena meskipun terkena pestisida dalam jumlah kecil, kejadian yang terus menerus menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pestisida yang tersisa di dalam tubuh menyebabkan penyakit kulit, gangguan pada sistem saraf dan hormonal, kegagalan organ, cacat lahir, kanker, dan bahkan kematian.

Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang terpapar pestisida organoklorin DDT empat kali lebih mungkin terkena kanker payudara. Pestisida menyebabkan gangguan hormonal dan menyebabkan proliferasi sel payudara. Pestisida masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara: kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Petani berisiko terpapar dalam tiga cara ini. Di sisi lain, sebagai konsumen, ada risiko terpapar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi pestisida.

2. Tanah pertanian jadi lebih subur
Pembudidayaan tanaman secara organik membuat tanah semakin subur. Sebab penghuni tanah tersebut terus dilestarikan. Semakin banyak jumlah mereka, maka tanah semakin subur. Sebaliknya, aplikasi pestisida pada pertanian non organik akan memusnahkan populasi mereka. Demikian juga dengan timbunan residu pupuk kimia.
Akibatnya tanah akan menjadi miskin unsur hara.

3. Keanekaragaman hayati terjaga
Kita semua terhubung dalam suatu rantai makanan. Mulai dari tumbuhan sebagai produsen, hingga bakteri yang bertugas menguraikan konsumen tingkat akhir sehingga unsur hara terus tersedia bagi tumbuhan tersebut. Produk organik dihasilkan dari sistem budidaya yang tidak merusak tatanan rantai makanan. Sebab setiap organisme pengganggu tanaman memiliki musuh alami. Petani memanfaatkan peran mereka. Penggunaan pestisida telah merusak keanekaragaman hayati. Contohnya, hanya 1% dari serangga yang bersifat merusak tanaman. Namun pestisida membunuh semua jenis serangga dan hewanhewan di kebun.

4. Rasa produk organik lebih nikmat
Tidak adanya bahan pengawet dalam budidaya sayuran organik juga membuat cita rasa sayuran ini jauh lebih baik. Pengawet tidak hanya mempengaruhi kualitas dari segi kesegaran, tetapi juga dari segi rasa. Sayuran organik memiliki rasa yang kuat, dan rasa sayuran ini tidak berubah saat dikonsumsi mentah atau dimasak.

5. Jauh lebih aman dikonsumsi
Sayur organik ditanam tanpa bahan pengawet dan bahan kimia, baik itu pupuknya ataupun untuk mengusir hama. Karena proses penanaman sayuran organik benar-benar tanpa bahan-bahan berbahaya, akan lebih baik dan mudah untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Selain aman untuk jangka panjang, sayur organik juga baik untuk kesehatan.

Bagikan Artikel Ini