Beranda » Psikologi Pembaca pada Tokoh Dilan Novel Dilan 1990

Psikologi Pembaca pada Tokoh Dilan Novel Dilan 1990

Sastra berasal dari bahasa sanskerta yang memiliki kata serapan dari bahasa sansekerta, mempunyai makna teks yang mengandung perintah atau pedoman, dari kata yang memiliki makna perintah atau ajaran. Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pembaca akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam analisis. Dalam bahasa Indonesia kata ini kegunaan mengacu kepada kesusastraan atau sesuatu tulisan yang memiliki arti, makna dan juga sesuatu yang memiliki keindahan tertentu. Psikologi sastra meliputi ilmu lintas disiplin yang memiliki konsep bahwa Sastra adalah hasil karya cipta dari Pengarang. Novel dia adalah Dilan ku tahun 1990 karya Pidi Baiq adalah novel yang terbit oleh pastel books pada tahun 2014. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan seorang Panglima yang bersekolah di SMAN 20 Bandung dan sempat jatuh cinta pada Orang yang kebetulan satu sekolah bersama, dia adalah Milea. Di dalam novel ini tentu terdapat tokoh yang dapat kita ambil dan hayati setelah kita baca.

  • Sisi Psikologi Pembaca

Sifat dan karakter tokoh Dilan tentu tidak hanya tentang negatif saja namun banyak sisi positif. Dilan adalah tokoh utama yang berperan sebagai pria dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang tegas, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, rasa solidaritas terhadap teman sangat tinggi. Berawalan yang menyukai Dilan adalah Susi, teman satu tongkrongan sejak masuk SMAN 20 Bandung. Namun, sejak kedatangan Milea dia mulai jatuh cinta. Setiap hari Dilan memberi rasa romantis terhadap Milea agar hatinya luluh. Dilan yang mempunyai sifat arogan dan kejam tetapi ketika sedang dekat dengan Milea dia menjadi lembut. Karakter Dilan ini dia selain romantis, sering melucu hingga membuat orang tertawa. Siapa yang tidak ingin seperti Dilan selain panglima, dia juga memiliki wajah yang rupawan. Ciri khas Dilan adalah selalu memakai jaket yang berwarna abu dan di pinggir lengan baju terdapat bendera amerika. Dilan sangat menghargai teman dan dia sopan terhadap orang lain. Dilan mempunyai prinsip yaitu jika kamu ingin berharga maka menghargai orang lain terlebih dahulu.

Tetapi sikap kepedulian Dilan dan rasa solidaritas mulai runtuh karena keberadaan Milea. Teman-teman dia memberi tahu jika Dilan berbeda tidak seperti biasanya, dia menjadi cuek dan mementingkan Milea. Dilan seseorang yang amanah, dia mampu menepati janji yang diucap terhadap Milea. Dilan selalu berkata-kata yang romantis kepada Milea entah saat bertemu atau memalui telepon. Setelah kita membaca novel ini, kita serasa menjadi Dilan seketika ingin menjadi jagoan. Dilan juga sering keras kepala, tidak mau menuruti arahan seseorang apalagi Milea. Dilan tergolong anak yang nakal tapi dia sangat sayang ibu. Selain itu, Dilan percaya diri dalam menyelesaikan sesuatu dan julukan dia adalah raja gombal.

  • Karakter Dilan

Karakter Dilan pada novel dia adalah Dilanku tahun 1990 juga memiliki keberanian yang menjadikan dia diri sendiri. satu karakter milik Dilan yang merupakan suatu keunikan, seperti dia member TTS yang sudah terisi oleh Dilan, membawakan tukang pijit saat Milea sakit. Kejujuran dia juga merupakan pembicaraan asli dia yaitu ketika Milea menanyakan Susi yang boncengan dengan Dilan. Dilan selalu sabar ketika Milea berbohong pada Dilan. Dia tidak bisa marah terhadap perempuan yang dia cinta dan sayang, karena sifat egois dia akhirnya Milea pergi bersama laki-laki lain.

Pada saat upacara tiba, Dilan berkelahi dengan salah satu guru yang ada di sekolah. Rasa kesal, marah dan emosi dia tuju pada guru tersebut. Dilan memang solid namun jika perempuan yang dia sayang terluka, dia siap berkelahi. Dilan mempunyai gaya tersendiri, Dia tidak pernah ikut-ikut gaya orang. Dia punya gaya sendiri dan percaya dengan apa yang dia punya. Dia menerima pendirian dan bangga akan diri sendiri. Jika dia mempunyai masalah maka dia akan mengakui dan tidak akan menyalahkan siapa-siapa apalagi pada saat Milea berbohong. Jadi kesimpulan ini adalah tokoh Dilan tidak hanya mempunyai sifat yang negatif tetapi mempunyai sifat yang positif juga seperti sopan, humoris juga penyayang. Psikologi sastra merupakan kajian sastra yang pusat perhatian pada aktivitas kejiwaan dalam pembaca sebagai penikmat karya sastra.

Demikian hasil analisis novel Dilan 1990 karya Pidi Baiq, semoga bisa bermanfaat bagi semua orang yang membaca.

Bagikan Artikel Ini