Beranda » Drama: Unsur-Unsur Pemeranan Dalam Drama

Drama: Unsur-Unsur Pemeranan Dalam Drama

Drama adalah karya sastra yang bisa menjadi seni pertunjukan ketika dipentaskan. Dalam drama, terdapat beberapa keunikan tersendiri salah satunya adanya pemeran salam drama. Kali ini saya akan memaparkan mengenai unur-unsur yang ada dalam pemeranan. Nah sebenarnya apa itu pemeranan? Pemeranan adalah keterampilan atau kemampuan seseorang untuk berperilaku, bertindak sesuai dengan tokoh yang diperankan baik itu watknya, gerak-geriknya, mimik wajah dan melakukan semua unsur tadi dengan baik. Terdapat 8 unsur dalam pemeranan drama yaitu:

  1. Lakon

Unsur pertama dalam seni peran adalah lakon, cerita, atau naskah yang akan ditampilkan. Lakon ini adalah nyawa dalam seni pertunjukan. Umumnya, lakon berisi cerita dengan konflik tertentu, baik itu konflik antar tokoh dengan tokoh lainnya, tokoh dengan lingkungannya, atau pertentangan tokoh dengan keyakinan dan hati nuraninya. Seorang aktor atau aktris akan dipilih sesuai dengan karakter tokoh yang akan diperankannya. Pemilihan itu haruslah tepat, jangan sampai aktingnya berlebihan (over acting) atau malah kurang ekspresif (under acting).

  1. Unsur Perwatakan

Unsur yang menentukan berhasil tidaknya pertunjukan yang ditampilkan. Perwatakan ini bersumber dari lakon yang disusun sebagai ruh dari pentas tersebut. Kedudukan tokoh dalam pemeranan terbagi dalam sejumlah kategori yang mencakup protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh utama), deutragonis (tokoh yang berpihak protagonis), foil (tokoh yang berpihak pada antagonis), confident (tokoh pengutaraan bagi protagonis), raisonneur (tokoh sudut pandang penonton), dan utility (tokoh pembantu).

  1. Unsur Tubuh

Unsur tubuh dalam pemeranan berarti bahwa anggota badan aktor atau aktris harus prima dalam menampilkan tokoh yang ia perankan. Setiap tokoh dalam lakon memiliki karakteristik sendiri-sendiri, maka aktor atau aktris harus menyesuaikan tubuhnya agar seirama dengan penokohan dalam pertunjukan tersebut. Untuk memperoleh kemampuan tubuh yang prima, seorang aktor atau aktris harus mengolah tubuhnya secara maksimal, baik itu melalui olahraga kelenturan, meditasi, berlatih di sasana kebugaran, dan lain sebagainya.

  1. Unsur Suara

Suara yang dikeluarkan mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara adalah unsur penting untuk menyampaikan pesan lakon yang dipentaskan. Aktor atau aktris tertentu harus disesuaikan posisinya dengan suara yang bisa mereka hasilkan. Tujuannya adalah agar terjadi kesesuaian antara suara tokoh cerita dan keberhasilan penyampaian pesan dari lakon tersebut.

  1. Unsur Penghayatan

Unsur penghayatan dalam seni akting harus benar-benar diperhatikan. Hal ini dikarenakan setiap aktor atau aktris akan berbeda kesannya ketika membawakan peran sebagai tokoh tertentu. Di sisi lain, terdapat unsur penjiwaan yang secara natural sesuai dengan aktor tertentu dan ada juga yang tidak. Unsur penghayatan ini tergantung pada jam terbang dan kualitas olah rasa masing-masing aktor atau aktris terhadap tokoh yang akan dipentaskan.

  1. Unsur Kostum

Kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yang menempel, melekat, mendandani, atau memperindah aktor atau aktris agar sesuai dengan tokoh yang diperankan. Dalam pemeranan, kostum ini meliputi periasan, busana, aksesori, dan lain sebagainya.

Contohnya adalah baju satpam, pakaian anak sekolah, polisi, hansip, dan lain sebagainya.

  1. Unsur Properti

Properti adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemeranan, baik itu yang dikenakan (yang melekat pada) aktor atau aktris, yang tidak melekat, dan lain sebagainya.

Contoh properti adalah tongkat, tas, topi, panah, pisau, dan lain sebagainya.

  1. Unsur Musikal

Penggunaan musik dalam seni peran berfungsi sebagai penguat atau pembangun suasana di atas pentas. Musik juga dapat menyampaikan suasana hati tokoh dan menguatkan karakternya dalam pertunjukan tersebut. Unsur musikal itu dapat berupa musik langsung dalam pertunjukan teater maupun musik rekaman, efek audio, dan lain sebagainya.

Bagikan Artikel Ini