Beranda » Drama: Sejarah, Ciri-Ciri, dan Dramawan Pada Zaman Yunani Klasik

Drama: Sejarah, Ciri-Ciri, dan Dramawan Pada Zaman Yunani Klasik

Karya Sastra adalah ciptaan manusia dari hasil pikirannya yang ia tuang kedalam tulisan. Karya sastra dibagi menjadi tiga, yaitu Puisi, Prosa, dan Drama. Ketiga jenis sastra ini berbeda dan mempunyai keunikan masing-masing baik dari segi penulisan, struktur, dsb. Pada pembahasan kali ini, saya akan mengangkat materi tentang drama. Mengapa demikian? Karena selain terkenal dengan seni pertunjukannya, drama terkenal dengan keterampilan berbahasa dan keterampilan dalam memerankan tokoh. Sebelumnya, saya akan menjelaskan mengenai apa yang disebut dengan drama?

Drama, pasti tidak asing dengan seni pertunjukan yang satu ini. Nah, apa sih yang dimaksud dengan drama? Drama berasal dari bahasa Yunani yaitu “Dromai” yang mempunyai arti bertindak, berlaku, dan berbuat. Jadi, Drama adalah seni pertunjukan yang melibatkan seni musik, seni gerak, seni sastra dipadukan menjadi satu dan isi ceritanya menggambarkan kehidupan manusia dan alam di sekitarnya.

Sejarah Drama

Banyak karya dari Yunani klasik yang terkenal sampai sekarang , termasuk drama. Teater drama pertama kali digelar di Yunani sekitar 2.300 Tahun yang lalu. Seorang ahli teater yang bernama Jacob Soemardji mengatakan bahwa, teater yang ada di Yunani merupakan saksi sejarah dan peradaban Yunani yang sudah maju, salah satunya di bidang seni pertunjukan. Pada zaman Yunani klasik, ada ciri khas untuk bangunannya. Untuk bangunannya, teater di Yunani klasik biasanya tanpa atap, panggung pertunjukan berbentuk setengah lingkaran, dan tempat duduk penonton yang melengkung dan berundak-undak, disebut amphitheater.

Pada tahun 600 SM ada festival yang diadakan untuk menghormati dewa anggur dan kesuburan yaitu Dyonsius. Festival tersebut berisikan nyanyian dan tarian. Kemudian di festival tersebut mengadakan sebuah sayembara pertunjukan, dimana tarian dan nyanyian digabung menjadi satu dan didasarkan pada sebuah cerita. Sayembara tersebut dilaksanakan di kota Athena. Pemenang sayembara pertama pada saat itu adalah Thespis, seorang penulis dan juga aktor yang berasal dari Yunani. Dia adalah tokoh yang pertama kali terkenal di dunia berkat sayembara tersebut.

Pada masa itu, drama hanya dibedakan menjadi dua, yaitu drama tragedi dan komedi. Drama tragedi dikaitkan dengan upacara penyembahan kepada para dewa, dan disebut dengan drama tragedi. Kemudian drama tragedi ini mendapatkan makna lain, yaitu perjuangan manusia melawan nasib. Sedangkan drama komedi merupakan karikatur cerita genre tragedi dengan tujuan untuk menyindir penderitaan manusia. Drama komedi ini disebut juga kebalikan dari drama tragedi

Perkembangan drama di Yunani mengalami puncak keemasan sekitar tahun 400 SM. Drama pada masa ini, masih diperuntukan sebagai upacara keagamaan. Upacara keagamaan ini terbuka untuk umum. Tempat pertunjukan yang terkenal di kota Athena adalah teater Dyonsius, yang terletak disamping bawah bukit Acropolis, yaitu pusat kuil di Athena.

Berikut ini adalah ciri-ciri pementasan drama pada zaman Yunani klasik:

  1. Pementasan Drama berdurasi sekitar satu jam.
  2. Menggunakan Prolog yang cukup panjang.
  3. Tujuan dari pementasan drama adalah sebagai penyuci jiwa melalui rasa takut dan kasih sayang.
  4. Pementasan biaanya terdiri dari 3-5 babak yang diselingi dengan paduan suara.

Di Yunani juga ada beberapa dramawan yang terkenal pada zaman itu, antara lain:

1.) Aeschylus (525 SM)

Dia adalah orang yang pertama kali memperkenalkan tokoh protagonis dan antagonis. Atas jasanya, peran dalam drama menjadi lebih hidup. Drama dengan tiga babak yang pernah ia tulis adalah “Trilogi Oresteia” yang terdiri dari “Agamemmon”, “The Libatian Beavers”, dan “The Furies”.

2.) Schopocles (496-406 SM) karyanya yang terkenal, yaitu: “Oedipus Sang Raja”, “Antigone”.

3.) Euripides (486-406 SM) karya-karyanya yang terkenal, yaitu: “Medea”, “Hyppolitus”, “The Troyan Woman”, dan “Cyclops”.

4.) Aristhopanes (445-385) karyanya yang terkenal, yaitu “Lysistra”.

5.) Euripides karyanya yang berjudul “Frogs”.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa, begitu majunya peradaban Yunani klasik dari berbagai hal seperti kemajuan teknologi, tata kota, bahkan dalam bidang karya sastra dan seni. Berbagai karya seni yang terkenal dari Yunani, bisa dilihat dari catatan para sejarawan, bisa dilihat dimusium, bahkan peninggalan-peninggalan yang masih kokoh sampai sekarang dan bisa kita lihat betapa majunya peradaban Yunani pada saat itu.

Bagikan Artikel Ini