Beranda » Pertahanan Bahasa Indonesia pada Generasi Modern

Pertahanan Bahasa Indonesia pada Generasi Modern

Bahasa Indonesia merupakan jati diri dari bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa resmi yang digunakan untuk berkomunikasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu bahasa Indonesia juga merupakan lambang kebangsaan dan pemersatu berbagai lapisan masyarakat.

Seiring perkembangan zaman dan waktu, mulai terlihat pergeseran penggunaan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang menuntut dan mmengakibatkan istilah-istilah baru dalam berkomunikasi. Sehingga generasi modern akan lebih sering menggunakan istilah-istilah baru tersebut dibandingkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ada banyak bahasa asing yang lebih dikenal oleh para generasi modern, dibandingkan dengan bahasa Indonesia itu sendiri. Misalnya seperti :

  • Download

Atau dalam bahasa Indonesianya adalah unduh. Namun para generasi modern lebih akrab dengan penyebutan download sebab kata itu sering ditemui diberbagai situs web.

  • Gadget

Atau sering disebut juga dengan ponsel ini sebenarnya dalam bahasa Indonesia merupakan gawai. Namun jika kita mengucapkan kata gawai pada generasi modern saat ini kebanyakan dari mereka akan bertanya ‘apa itu?’.

  • Link

Atau dalam bahasa Indonesianya adalah tautan. Kita akan sering kali mendengar para generasi modern mengucapkan ‘bagi link dong’ dibandingkan dengan ‘bagi tautan dong’. Itu disebabkan karena para generasi modern lebih akrab dengan kata link daripada kata tautan.

  • Email

Atau dalam bahasa Indonesianya adalah surel. Kita pasti pasti lebih sering mendengar kalimat ‘tolong nanti dikirimkan ke email saya ya’ dibandingkan dengan ‘tolong nanti dikirimkan ke surel saya ya’. Lagi-lagi hal tersebut terjadi karena para generasi modern lebih mengenal kata email dibandingkan dengan kata surel. Bahkan tidak ada beberapa yang beranggapan bahwa surel merupakan alamat rumah.

Dari beberapa kata yang disebutkan di atas menunjukan bahwa eksistensi bahasa Indonesia kalah dengan eksistensi bahasa asing. Kita perlu melakukan pertahanan terhadap bahasa Indonesia agar eksistensinya tidak terus-terusan tergeser.

Bahkan ada beberapa anak muda yang terdapat di media sosial berkata bahwa terkadang penyampaian sesuatu lebih baik disampaikan menggunakan bahasa asing dan apabila disampaikan menggunakan bahasa Indonesia akan terasa cringe. Dari sana saja sudah terlihat bahwa bahasa Indonesia sudah mulai terjadi kemunduran, padahal jika kita mengetahui dan memiliki penguasaan banyak diksi dalam bahasa Indonesia maka kata tersebut tidak akan terasa cringe pada saat disampaikan.

Untuk menghindari terjadinya kemunduran pada bahasa Indonesia dan juga mempertahankannya hendaknya kita para generasi penerus bangsa mulai memperhatikan dan memperdalam diksi-diksi pada bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia terus eksis dan tidak tergantikan oleh bahasa asing.

Bagikan Artikel Ini