Beranda » Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Universitas Pamulang

Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Universitas Pamulang

Sumber foto : Dokumentasi Penulis

Peringatan bulan bahasa dan sastra selalu menjadi agenda tahunan bagi kalangan seniman, akademisi, penggiat bahasa, dan masyarakat lainya. Bertepatan dengan hari sumpah pemuda yang di laksanakan pada bulan oktober yang kala itu di tetapkanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Penyelenggaraan tersebut sudah berjalan selama kurun waktu 41 tahun. berawal pada bulan oktober 1980, kala itu hanya dinamakan bulan bahasa kemudian diganti menjadi bulan bahasa dan sastra di tahun 1989.

Perayaan bulan bahasa dan satra juga digelar oleh mahasiswa Universitas Pamulang. Peringatan bulan bahasa tersebut diselenggarakan pada Jumat, 29 oktober 2021. Acara bertemakan riang kasih merawat kisah itu disponsori oleh komunitas Riang ruing kolektif yang kebanyakan dari mereka merupakan seniman juga penggiat bahasa dari mahasiswa jurusan Sastra.

Acara tersebut diadakan guna mengkampanyekan bahasa dan Sastra Indoneia supaya kaum muda senantiasa memelihara budaya dan bahasa Indoneisa, selain itu agenda tahunan ini juga dapat menjadi proses kreatif dalam mengekspresikan diri. Kegiatan yang berlokasi di pondok makan Cemara seberang kampus Unpam itu menampilkan workshop serta loka karya berupa : sablon, merajut, dan lapak koleksi. Selain itu diadakan pula panggung seni theater, live mural, musik, pembacaan puisi dan masih banyak lagi.

Meski di tengah pandemi Covid-19 acara bulan bahasa dan sastra Universitas Pamulang berjalan kondusif dengan tetap diberlakukanya imbauan suapaya orang yang hadir selalu mematuhi protokol kesehatan selama acara berlangsung. tidak sedikit mahasiswa dari luar kampus yang ikut menyemarakan gelaran bulan bahasa tahun ini, hal ini terbukti dari antusias mahasiswa yang hadir juga rundown acara yang begitu padat dari mulai pukul 16.00 WIB hingga acara berakhir.

Antusiasme penggiat seni di lingkungan kampus untuk dapat berpartisipasi menampilkan karya merekapun begitu sangat besar. Hal ini disebabkan oleh mati surinya acara-acara pementasan seni sejak covid-19 melanda Indonesia pada 2020 lalu. Faktor inilah yang membuat Partisipan seni membludak di acara riang kasih merawat kisah tersebut.

Hal ini di ungkapkan oleh Nike Epariyanti, salah satu mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang. Yang kala itu berkesempatan hadir pada malam acara “Mungkin misalkan untuk kedepanya itu sebenernya masih banyak banget yah temen-temen yang ingin mengekspresikan diri di panggung karya, jadi mungkin nanti waktunya leih diperpanjang lagi sih. Mungkin acara tadi itu stuck dari jam 04.00 sore, nextnya dari siang kali yah supaya kawan yang ingin tampil bisa mendapat waktu lebih banyak.” ungkapnya.

Iapun mengatakan di balik acara yang begitu singkat, namun kemeriahan bulan bahasa kali ini begitu meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Sangat disayangkan sih mengenai keterbatasan waktu, tapi untuk lainnya yah saya rasa ini bulan bahasa yang paling meriah,”

Hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan bulan bahasa Universitas Pamulang juga diutarakan oleh Indrianto selaku aktivis Riang ruing kolektif.

“Ya menurut gua bedanya bulan bahasa kemarin mungkin sangat terbatas karena kenaikan angka Covid-19. Tapi sekarag menurut gua sih lebih oke, terlebih setelah penurunan level PPKM. Jadi lebih maksimal, terus banyak kawan-kawan yang datang juga sih tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,”

Dirinya juga berharap agar peringatan bulan bahasa di tahun yang akan datang akan lebih meriah lagi. “Harapanya ya semoga Covid-19 cepat selesai, di bulan bahasa di tahun depan bisa lebih baik lagi, euforia yang asik dan mantap. Lebih banyak pentas seni, lebih banyak diskusi terus bernilai positif khususnya mahasiswa Unpam,” tutupnya.

Bagikan Artikel Ini