Beranda » Kritik Sastra pada Novel Lampuki Karya Arafat Nur

Kritik Sastra pada Novel Lampuki Karya Arafat Nur

Kritik sastra juga bagian dari ilmu sastra , kritik sastra ini juga digunakan untuk menilai atau mengkritik suatu karya sastra selain itu kritik sastra juga dapat berperan untuk mengkaji sebuah karya sastra secara detail dan lebih rinci lagi. Tugas kritik sastra adalah mencari kelemahan, kelebihan, serta mengapresiasi suatu karya tersebut. Menurut Widyamartaya dan Sudiati, Kritik sastra adalah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat akan sebuah sastra yang dikemukakan oleh para ahlinya, dan pertimbangan yang adil terhadap baik buruk terhadap kualitas, nilai, kebenaran karya sastra

Novel Lampuki merupakan novel karya Arafat Nur, Novel ini juga dinobatkan sebagai pemenang unggulan dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010. Novel ini mengisahkan tentang masa – masa gejolak di Aceh setelah keruntuhan bapak Soeharto sebagai presiden.

berawal dari kisah Ahmadi, berandalan kampung berkumis tebal, tiba – tiba muncul memimpin pasukan kecil melawan pemerintah. Kisah kian menarik dengan bumbu cinta terlarang antara Halimah, istri Ahmadi yang bertugas mengutip pajak perjuangan, dengan jibral seorang pemuda rupawan namun penakut yang menjadi pujaan hati para gadis.

Lampuki ini adalah novel yang amat sangat menyentuh. Berlatar di Aceh pada masa penuh gejolak setelah keruntuhan Soeharto. Dan novel ini juga dapat menggambarkan seacara terperinci tentang perang, perilaku sosial, karakter masyarakat, budaya, dan nilai – nilai kemanusiaan serta disajikan dengan gaya bahasa yang mengundang gelak tawa, tapi tidak menghilangkan rasa simpati kepada orang – orang tak berdosa yang menjadi korban. Kekurangan dari novel ini adalah banyaknya kata – kata yang sulit untuk difahami, kita harus membaca berulang – ulang kali untuk memahami makna dari kata – kata tersebut. Jadi apakah kalian penasaran akan isi dari Novel Lampuki Karya Arafat Nur ini ???

Bagikan Artikel Ini