Beranda » Perkembangan Penyusunan Laporan Keuangan di Dunia Pesantren yang Didukung BI

Perkembangan Penyusunan Laporan Keuangan di Dunia Pesantren yang Didukung BI

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasannya sesuai dengan data yang diperoleh dari Kementrian Agama, di Indonesia ini tercatat ada 26.973 pesantren yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini menggambarkan bahwasannya pesantren memiliki peran besar dalam dunia pendidikan terutama pendidikan berbasis keagamaan.

Sistem yang ada di pesantren terbukti dapat melahirkan banyak santri yang menjadi ilmuwan, wirausahawan bahkan para pemimpin dan juga birokrat dan masih banyak yang lain. Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi di era digital ini, pesantren dituntut untuk berkembang dan mengikuti alur zaman agar tercapai pengelolaan pesantrn yang yang lebih maju.

Selain memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan, pesantren diharapkan dapat berkontribusi dalam memajukan perekonomian bangsa.

Terkait dengan kemajuan perekonomian ini, dari seluruh pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia ternyata banyak juga pesantren-pesantren yang belum mengenal pencatatan keuangan yang baik dan benar dengan kaidah-kaidah akuntansi.

Karena itulah pembangunan sumber daya manusia khususnya dalam pengelolaan keuangan pesantren menjadi hal yang perlu dilakukan.

Belum lama ini BI (Bank Indonesia) mengadakan sosialisasi mengenai mengenai sistem akuntansi pesantren melalui seminar yang bertema “Sosisalisasi Pedoman dan Sistem Akuntansi Pesantren Indonesi (SANTRI)” dilaksanakan di Hotel Fairmont Jakarta pada 17-18 Juni 2021 yang di hadiri oleh 24 pesantren dari seluruh Indonesia.sampai saat ini aplikasi ‘’SANTRI’’ telah dikebangkan dalam versi ke 2.

Diwakili oleh Fory Imam Prasetyo selaku produck owner, Gamatechno, yang memberikan pemahaman mengenai overview secara menyeluruh dari aplikasi “SANTRI” kepada stakeholders yang melipiti Komisi XI DPR, Kementrian Agama, Kementrian Koperasi dan UMKM, Perwakilan pondok pesantren, akuntan serta akademisi/ praktisi akuntansi. Dimana penulis juga turut serta hadir dan mengikuti seminar yang dimana penulis berstatus sebagai mahasiswa Magister Akuntansi di Universitas suasta dan juga sebagai bendahara di salah satu tingkat pendidikan yang ada di salah satu pesantren yang di undang oleh BI.

Sosialisasi ini tidak hanya berbentuk seminar, tetapi juga dilanjutkan dengan pendampingan secara intens kepada 7 pesantren terpilih untuk mendalami dan menggunakan aplikasi yang diluncurkan oleh BI ini, dimana dalam peluncuran aplikasi pencatatan laporan keuangan ini, Bi bekerja sama dengan Gamatechno sebagai perancang aplikasi dan IAI dari seriap daerah sebagai pendamping selaku ahli dalam bidang pedoman pelaporan keuangan.

Dimana nantinya 7 pesantren terpilih ini akan di dampingi sampai benar-benar mampu menggunakan aplikasi “SANTRI” dan juga diberi bantuan dalam hal penyediaan sarana yang dibutuhkan, seperti laptop, server dll.

Menurut penulis kegiatan yang dilakukan oleh BI ini sangatlah membantu banyak pesantren dalam hal penyusunan laporan keuangan. Pesantren menjadi memiliki wadah dan juga pendamping dalam penyusunan laporan keuangan agar laporan keuangan lebih rapi, transparan dan akuntable. Contohnya dalam hal pengakuan asset, dimana ada pemisahan asset milik pesantren dan juga asset milik pimpinan pribadi misalnya, contoh lain dalam hal pembuatan laporan keuangan bagi unit pendidikan yang terpisah, atau pembuatan laporan keuangan bagi unit unit usaha yang dimiliki pesantren.

Penulis merasa terbantu dengan adanya pendampingan pengaplikasian aplikasi “SANTRI” ini, karena banyak sekali pesantren yang masih menggunakan pencatatan keuangn secara manual. Penulis berharap sosialisasi ini akan terus dilakukan, agar semakin banyak pesantren yang terbantu dalam hal penyusunan laporan keuangan serta ketersediaan aplikasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan.

Bagikan Artikel Ini