Beranda » Perjuangan Seorang Perempuan dalam Novel Kerudung Merah Kirmizi

Perjuangan Seorang Perempuan dalam Novel Kerudung Merah Kirmizi

Perjuangan perempuan memperjuangkan cinta sejatinya di tengah badai cobaan kehidupan menjadi tema utama dalam novel Kerudung Merah Kirmizi. Tempat yang digunakan untuk menjadi latar dalam cerita ini adalah kota Jakarta dan Bali di negara Indonesia, namun sesekali membawa kota Cianjur. Kerudung Merah Kirmizi dianggap mencerminkan narasi cinderella metropolitan. Pengembangan karakter yang hitam-putih dibarengi koneksi plot yang serba disengajakan untuk tidak sengaja.

Kerudung Merah Kirmizi merupakan novel karya Remy Sylado yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada tahun 2002. Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Myrna Andriono, janda berumur 35 tahun yang berprofesi sebagai penyanyi di longue hotel berbintang. Myrna menikah dengan Andriono ketika usianya berumur 21 tahun. Dari hasil pernikahannya Myrna dan Andriono mempunyai dua orang anak yaitu Kartika yang merupakan anak sulung yang saat diceritakan berumur 13 tahun duduk di bangku SMP dan Satria yang merupakan anak bungsu berumur 11 tahun duduk di bangku SD. Saat ini Myrna harus berjuang menghidupi kedua anaknya karena suaminya Andriono yang merupakan seorang pilot telah tewas bersama 187 orang penumpang air-bus di Sibolangit karena kecelakaan pesawat 3 tahun yang lalu.

Di awal ceritanya Myrna dan kedua anaknya tinggal disalah satu kontrakan milik Bu Parwo daerah Jakarta. Myrna dan kedua anaknya terpaksa harus tinggal di kontrakan kecil itu karena rumah peninggalan suaminya telah dirampas oleh kelompok tak dikenal dengan alasan rumah yang ditempatinya itu merupakan rumah illegal yang tidak jelas surat-suratnya. Padahal rumah tersebut merupakan hasil dari kerja keras Andriono selama menjadi seorang pilot.

Sebagai seorang janda Myrna tidak ingin dianggap rendah, ia selalu berusaha menunjukkan kepada semua orang bahwa menjadi janda bukanlah sebuah kutukan. Setiap harinya ia selalu berusaha untuk menghidupi keluarga kecilnya seorang diri dengan bernyanyi di longue hotel berbintang itu. Setiap malam ia harus pergi ke longue hotel untuk bernyanyi menghibur para tamu yang datang ke hotel itu. Hingga suatu malam Myrna bernyanyi, ada salah satu tamu yang datang memberikan secarik kertas kepada pelayan untuk diberikan kepada Myrna. Isi secarik kertas itu yaitu “Minta Star Dust, Luc”. Pengunjung itu meminta Myrna untuk menyanyikan lagu Star Dust, dan pengunjung itu bernama Luc Sondak, seorang guru besar ekonomi yang terpandang, orang-orang mengenalnya dengan nama Prof. Dr. Luc Sondak. Inilah awal dari kisah percintaan seorang Myrna dan Luc. Dengan kehadiran Luc Sondak dalam cerita ini maka kisah romantisme pun dimulai. Di malam itu Luc sangat terkesan oleh sosok Myrna hingga pada akhirnya Myrna pun jatuh cinta kepada Luc.

Dalam perjalanan cintanya dengan Luc, Myrna hidup menjadi pribadi yang baru, setelah kepergian Andriono akhirnya ada seseorang hadir dalam hidupnya dengan cinta yang tulus, karena Luc selalu memberikan dorongan yang kuat kepada Myrna untuk menjadi pribadi tegar dan percaya diri. Myrna merasa dengan hadirnya Luc kehidupan yang baru pun akan segera dimulai. Disepeanjang cerita pembaca selalu diberikan bumbu-bumbu romantisme oleh Remy Sylado. Myrna yang di awal cerita telah berjanji kepada dirinya untuk tidak mudah memberikan cintanya kepada orang baru tetapi dalam cerita ini hadirnya Luc yang akhirnya malah membuat Myrna melanggar janjinya itu.

Kisah cinta Myrna dan Luc dalam novel ini sangat rumit, di mana Myrna selalu didatangi hal-hal buruk ditengah perjalanan cintanya. Di mulai dari hadirnya kembali sosok Winata yang merupakan mantan kekasih Myrna saat masa-masa sekolah dulu. Winata merupakan seorang polisi yang sudah menduda karena istrinya meninggal. Oleh karena itu, ia hadir kembali di hidup Myrna untuk memulai kehidupan yang baru bersama Myrna. Namun siapa sangka bahwa sebelumnya Myrna sudah menerima Luc Sondak lebih awal sebelum hadirnya Winata.

Belajar dari kisah cinta Myrna dan Luc Sondak yang selalu memberikan segala ketulusan antara keduanya dapat kita ambil pelajaran bahwa dengan cinta dan kasih sayang yang tulus sesuatu yang tidak sempurna akan menjadi utuh dengan cinta itu. Sebagai pembaca novel ini kita pasti tahu bahwa Kirmizi itu adalah merah kotor, tetapi kita dapat menyaksikan mukjizat melalui orang lain yang memberimu cinta, yang besar cinta itu dapat mengubahnya menjadi bersih seputih salju. Hal ini yang merupakan salah satu fakta yang sangat menarik dari novel Kerudung Merah Kirmizi ini.

Dalam novel Kerudung Merah Kirmizi ini kita dibawa ke dalam kehidupan nyata sehari-hari yang   sering  kita  alami. Terlihat  jelas  bahwa Remy ingin mengatakan dengan jujur bahwa peristiwa  yang  terjadi  adalah  hal  biasa yang  sering  dialami  oleh  semua orang. Dengan mengambil tema cinta biasa, Remy ingin  memberi kepada pembaca sebuah cerita sederhana yang biasa dan apa adanya.

Bagikan Artikel Ini