Beranda » Pentingnya Peran Agama dalam Kehidupan

Pentingnya Peran Agama dalam Kehidupan

Arti agama menurut KBBI adalah aga·ma n ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Sedangkan arti beragama adalah ber·a·ga·ma v 1 menganut (memeluk) agama: saya ~ Islam dan dia ~ Kristen2 beribadat; taat kepada agama; baik hidupnya (menurut agama): ia datang dari keluarga yang ~; 3 cak sangat memuja-muja; gemar sekali pada; mementingkan: mereka ~ pada harta benda;

Dalam Al-Qur’an, agama disebut Mila. Misalnya, Millatu Ibrahim berarti agama (yang dibawa) Nabi Ibrahim. (Am nahl: 123). Agama ini juga disebut Din atau Ad-Din dalam Al Qur’an. Contoh: Lakum dinukum waliya din Artinya: “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (Al-Kafirun ayat 6).

Tapi kata din memiliki arti selain agama.Tetapi kata din, selain berarti agama juga berarti: “pembalasan hari kiamat, adat kebiasaan, undang-undang, peraturan, dan taat atau patuh.”

Menurut Drs. Hasbullah Bakry menyebutkan dari sebuah artikelnya “Bicara tentang Definisi Agama” menyebutkan bahwa: “Agama adalah jalan hidup dengan kepercayaan kepada Tuhan YME serta berpedoman kitab suci dan dipimpin oleh seorang Nabi”

Agama merupakan tiang kehidupan – Seseorang yg tidak mempunyai kepercayaan apapun pada diri nya , maka ia tidak punya sandaran karena itu kehidupannya akan dipenuhi menggunakan keraguan, cenderung senang menggunakan perlintasan kemaksiatan & tingkah laku perbuatan yg merugikan orang lain dan ketidak beraturan akan kehidupan yg ia jalani, tanpa kepercayaan seorang tidak akan mempunyai sesuatu yg selalu mengajaknya buat berdoa, bersyukur, meratapi tingkah laris & memohon pengampunan pada yang maha kuasa yang diyakininya mampu menolongnya merubah perlintasannya dijadikan lebih adun.

Agama mampu mempersatukan disparitas budaya pada warga yg bhineka atau beragam . Agama sangat krusial & sangat mempunyai peranan pada membangun & membangaun tatanan warga dijadikan lebih teratur, terarah & lebih maju lantaran nasihat kepercayaan bisa membangun kerukunan kultur & memperbaiki mutu pergaulan dalam orang orang yg mempunyai disparitas kepercayaan dalam warga yg beragam agar senantiasa hayati berdampingan tanpa sahih rasa iri, dengki, merasa paling benar atau mementingkan diri sendiri

Menurut Philip Goldberg, agama memiliki lima fungsi utama

  1. Agama membantu memberikan setiap generasi dengan “rasa identitas” melalui kebiasaan umum, cerita dan kesinambungan sejarah.
  2. Agama membantu individu menafsirkan peristiwa kehidupan, memahami makna dan tujuan mereka, dan hubungan mereka dengan keseluruhan yang lebih besar dari perspektif sosial dan kosmik.
  3. Agama berperan dalam menciptakan dan memelihara masyarakat yang sehat dan membimbing perilaku dan hubungan moral.
  4. Yang keempat adalah transformasi. Agama berperan sebagai perkembangan kedewasaan dan pertumbuhan yang berkesinambungan, membantu umat beragama untuk merasa lebih utuh dan lebih utuh.
  5. Agama membantu kita memuaskan kerinduan kita, memperluas batas-batas persepsi diri kita, menjadi lebih sadar akan aspek kehidupan yang lebih suci, dan mengalami persatuan kita dengan dasar-dasar keberadaan yang mutlak.Selain itu, agama memainkan peran penting dalam masyarakat untuk kemajuan bangsa dan bangsa. Kuncinya terletak pada toleransi antarumat beragama. Tanpanya, bangsa dan negara tidak dapat berkembang penuh dengan ketidakpercayaan, kebencian, dan konflik. Hadirin sekalian, kita dapat memberikan kontribusi nyata untuk memperkuat peran agama dalam masyarakat. Hal ini dapat berupa rasa hormat terhadap tetangga yang berbeda agama, mendorong dialog ketika terjadi perselisihan dengan saudara yang berbeda agama, dan menggunakan agama sebagai insentif untuk menyebarkan Ramatan Lil Alamein.

Allah SWT berfirman dalam surah  Al Kahfi 103-104

(103). قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”

(104). الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya

Menurut ajaran agama islam, yaitu agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia adalah Berdasarkan firman Allah di atas bahwasannya orang – orang yang merugi adalah orang orang yang sia sia perbuatannya di dunia , maka dari itu kita harus mempunyai aturan atau prinsip hidup agar hidup kita lebih tertata lebih bahagia dan mendapat berkah Allah SWT , adalah dengan cara beragama karena agama sangat lah membawa pengaruh besar serta sangat penting pengaruhnya dalam hidup yang kita jalani ini, walaupun beragama ini sangatlah penting dan memiliki banyak faidahnya   tetapi Allah telah menegaskan dalam surat Al-baqoroh ayat: 256: لَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya : Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Bahwa manusia dalam beragama atau menganut kepercayaan, tak boleh memaksa manusia lainnya agar sama seperti dirinya. Tidak ada paksaan dalam menganut agama.

Menurut  Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah bahwa Tidak ada paksaan untuk masuk Islam. Sungguh telah jelas jalan petunjuk (yaitu jalan keimanan dan hidayah), jalan kesesatan dan kebodohan yang muncul dari keyakinan yang rusak. Maka barangsiapa mengimani keberadaan dan keesaan Allah serta risalah nabi Muhammad SAW, maka sungguh dia telah berpegang teguh pada jalan keselamatan yang penuh hikmah yaitu Islam, yang mana di dalamnya tidak ada kehancuran, melainkan mengandung keselamatan. Dan agama itu menyerupai ikatan kuat yang tidak akan putus. Dan Allah itu Maha Mendengar orang yang beriman dan yakin, lagi Maha Mengetahui kebenaran dan keikhlasannya. Ibnu Abbas berkata: “Ayat ini turun untuk seorang dari kaum Anshar yang memaksa kedua anaknya yang Nasrani untuk masuk Islam, lalu keduanya menolak dan ingin tetap beragama Nasrani. Kemudian turunlah ayat ini”

Dan menurut pandangan Bapa Cendikiawan Al-Quran serta mantan mentri agama Indonesia yaitu  Prof. Muhammad Quraish Shihab  dalam kitabnya Tafsir Al-Mishbah mengemukakan, kalimat tidak ada paksaan dalam menganut agama dalam ayat tersebut bermakna, mengapa ada paksaan padahal Dia tidak membutuhkan sesuatu? Mengapa ada paksaan? Sekiranya Allah menghendaki, niscaya manusia dijadikanNya satu umat saja.

Bagikan Artikel Ini