Beranda » LGBT Mengundang Fitnah, Masihkah Dikatakan Fitrah?

LGBT Mengundang Fitnah, Masihkah Dikatakan Fitrah?

Oleh: Elis Fitriani, M.Pd (Pendidik dan Pemerhati Kebijakan Publik)

Penyimpangan seksual bukanlah hal baru, bahkan sudah ada pada zaman nabi Luth ‘Alaihis Salam. Kisah kaum sodom harusnya cukup menjadi pelajaran dan peringatan keras pada kaum setiap zaman bahwa betapa murkanya Allah terhadap para penyimpang seksual.

Allah telah berfirman bahwa segala sesuatu telah diciptakan berpasang-pasangan termasuk manusia. Laki-laki berpasangan dengan perempuan, perempuan berpasangan dengan laki-laki. Kecenderungan terhadap lawan jenis merupakan fitrah, sebaliknya kecenderungan terhadap sejenis merupakan fitnah (bencana).

Para penyimpang dari fitrah ini kita kenal dengan istilah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) yang semakin hari semakin gencar dipromosikan, mereka semakin berani dan terang-terangan menampakan kesalahan yang menjijikan untuk bisa diterima di masyarakat luas. Terbukti, dengan massifnya berbagai gerakan dari sembunyi-sembunyi hingga berani lantang menyuarakan kesalahan membuahkan hasil yang mengerikan.
Berbagai kalangan sudah mulai merestui bahkan ikut serta memperluas eksistensi kaum pelangi tersebut.

Deddy Corbuzier misalnya, beliau dengan terang-terangan mengundang pasangan Gay yang sudah resmi menikah di Jerman dalam Podcast-nya. Sontak, Podcast beliau menuai kritik dari para netizen. Pasalnya judul yang terpampang dalam podcast-nya tersebut menunjukkan arti dukungan terhadap eksistensi para LGBT. Tutorial menjadi Gay di Indonesia!.

Ini bukan pertama kalinya beliau menunjukkan sikap dukungan terhadap kaum LGBT. Dari beberapa judul podcast-nya yang ditayangkan dukungan terhadap eksistensi para penyimpang tersebut namun baru kali ini mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Podcast yang kontroversial itu akhirnya berimbas terhadap turunnya followers akun instagram dan subscriber chanel youtube miliknya. Sikap ini ditunjukkan para netizen sebagai bentuk kritik terhadap Podcast yang dinilai bertentangan dengan norma yang berlaku di Indonesia.

Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah KH. Cholil Nafis pun angkat bicara “LGBT itu ketidaknormalan harus diobati bukan dibiarkan dengan dalih toleransi, janganlah kita ikut menyiarkan LGBT itu”. Beliau berharap yang punya podcast (Deddy Corbuzier) faham bahwa Islam melarang dan mengutuk LGBT.

Apa yang dilakukan Deddy hanyalah salah satu contoh bentuk kampanye untuk menumbuh suburkan eksistensi kaum LGBT, masih banyak bentuk kampanye lainnya yang dilakukan oleh berbagai kalangan dan tidak ada tindakan hukum dari negara terhadap para perilaku yang menunjukkan pro LGBT.

LGBT Merusak Masa depan
Ketika laki-laki berpasangan dengan laki-laki maka tidak mungkin terlahir generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan di dunia ini, begitupula saat perempuan berpasangan dengan perempuan tidak akan tercipta generasi berikutnya. Padahal, salah satu fungsi diciptakannya manusia berpasang-pasangan adalah untuk melanjutkan keturunan.

Secara medis, LGBT dapat menimbulkan sejumlah penyakit kelamin, badan Kesehatan dunia yang menangani epidemik AIDS, UNAIDS melaporkan bahwa perilaku gay berpotensi 25 kali lebih besar tertular HIV, hasil penelitian cancer research inggris bahwa homoseksual lebih rentang terkena penyakit kanker, terutama kanker anus.
mereka tidak segan untuk menyalurkan hasrat terhadap siapapun yang membuatnya tertarik sehingga bisa melampiaskannya terhadap yang bukan sesama gay/lesbian meskipun dengan cara menyakiti dan menganiaya. Tentu kita sebagai manusia yang normal mungkin bisa untuk menghindari diri untuk tidak terpapar LGBT/menjadi Pelaku namun adakah yang menjamin keselamatan diri, keluarga dan orang sekitar dari para pelaku?.

Permasalahan LGBT akan terus berkembang selama aturan negara ini menganut sistem kapitalisme dan sekularisme. Dimana pemilik modal memiliki kuasa penuh dalam menjalankan roda perekonomian dan merambah ke segala bidang serta adanya pemisah antara agama dengan kehidupan sehingga menolak jika politik, ekonomi, sosial dan hal lainnya dikaitkan dengan agama. Akibatnya, masyarakat jauh dari aturan agama dan mengatur kehidupan sesuka hati yang melahirkan kerusakan terus menerus dalam segala aspek kehidupan.

Islam Memberikan Solusi
Allah adalah Pencipta yang maha mengasihi dan menyayangi hamba-Nya, ketika Allah melarang sesuatu tentu ada hikmah atau karena membahayakan manusia. Ketika Allah melarang LGBT dan melaknat para pelakunya serta memberikan ancaman keras dan tegas. Sungguh tidak mungkin Allah melarang sesuatu tanpa ada hal yang membuat madarat terhadap makhluk-Nya, dan terbukti, LGBT dapat merusak kelangsungan hidup manusia.

Islam adalah agama sempurna yang Allah kemas sedemikian rupa segala aturannya untuk diterapkan di sepanjang masa. Aturan-Nya adalah ketentraman untuk manusia yang hidup di dunia sampai akhirat. Aturan Islam tidak perlu diamandemen karena tidak ada cacat didalamnya.

Aturan Islam adalah satu-satunya pilihan untuk mengatur dan mengelola seisi alam semesta dan manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini memiliki tugas dan tanggung jawab untuk senantiasa menjaga yang Allah amanahkan yakni untuk menerapkan aturan Islam sebagai pengatur kehidupan.

Bagikan Artikel Ini