Beranda » Inovasi Kemasan Pangan Lokal sebagai Solusi dari Tantangan Pangan Masa Depan

Inovasi Kemasan Pangan Lokal sebagai Solusi dari Tantangan Pangan Masa Depan

Ilustrasi - Sumber Foto : Dokumentasi Penulis

Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya, tak terkecuali budaya kuliner. Ada beragam pangan khas daerah dengan keunikannya masing-masing. Akan tetapi keberadaan pangan lokal tersebut masih kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan menjadi ikon daerah. Tantangan utamanya adalah masa simpan pangan tradisional yang pendek. Selain itu pengemasannya yang masih sederhana cenderung kurang menarik minat konsumen. Akibat hal tersebut, dikhawatirkan produk dalam negeri kurang bisa bersaing di Revolusi Industri 4.0.

Sebagai salah satu solusi dari masalah tersebut adalah penerapan sistem STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics) pada pengolahan pangan tradisional. STEAM bukanlah pengelompokkan disiplin ilmu, melainkan suatu sistem yang terintegrasi dari bidang-bidang tersebut. Diharapkan STEAM memicu adanya kerja sama dari berbagai bidang studi dan memungkinkan penyelesaian masalah dari berbagai aspek. Jika hal ini tercapai, maka inovasi pangan tradisional untuk menghadapi tantangan masa depan dapat terwujud. Penyelesaian masalah pangan masa depan dengan sistem STEAM yang menekankan aspek Art dapat memberi pandangan yang lebih luas dalam pencarian solusi. Aspek Art tidak hanya terbatas pada karya seni untuk dinikmati, namun juga bisa diartikan sebagai bentuk kejelian dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.

Inovasi pangan tradisional dari aspek Art dapat diterapkan pada pengolahan pangan. Sebagai contoh yaitu penambahan variasi warna, rasa dan bentuk yang berbeda dari pangan tradisional pada umumnya. Penambahan bahan-bahan yang bisa memperpanjang masa simpan pangan yang diperbolehkan BPOM juga dapat dilakukan.

Namun sesungguhnya lebih mudah melakukan inovasi pada kemasan pangan dibandingkan pada proses pengolahan. Apabila terdapat perubahan pada proses pengolahan atau bahan yang digunakan, diperlukan uji kesukaan konsumen terkait perubahan rasa dan penampilan bahkan hingga uji masa simpan. Jika dilakukan perubahan pada kemasan tidak banyak pengujian pra-pemasaran yang perlu dilakukan. Sehingga tahap distribusi produk ke pasaran dapat dilakukan secepat mungkin.

Pemberian kemasan yang lebih menjamin keamanan produk dapat menjadi langkah meningkatkan nilai pangan tradisional. Bila biasanya pangan tradisional hanya dikemas dengan daun pisang atau plastik seadanya, pemberian kemasan yang lebih tertutup bahkan kemasan sekunder juga dapat dilakukan. Aspek Art dapat diterapkan pada desain kemasan dengan warna dan logo khas sehingga mempermudah identifikasi produk di pasaran. Inovasi dapat berupa perbaikan warna serta bentuk kemasan. Jika bentuk kemasan sekunder hanya kardus balok dapat ditingkatkan menjadi segi enam atau segi tiga untuk varian rasa lain. Langkah ini merupakan inovasi tercepat dan tersederhana yang dapat dilakukan pada semua skala produksi terutama pada produk rintisan untuk mengangkat pangan tradisional.

Contoh penerapannya dapat dilihat pada produk Jenang Mubarok yang tidak hanya melakukan inovasi soal rasa, tetapi juga kemasan. Jenang tetap dikemas dengan plastik sebagai kemasan primer. Kemudian diberi kemasan sekunder berupa kardus untuk meningkatkan keamanan produk. Inovasi pada kemasan terkesan sederhana, namun sudah sangat membantu dalam distribusi produk ke luar kota Kudus sehingga dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.

Inovasi kemasan juga dapat berupa smart packaging. Smart packaging merupakan inovasi yang sangat berkaitan dengan isu pangan masa depan. Hal ini muncul dari kesadaran akan banyaknya kerusakan pangan yang belum sempat terdeteksi. Akibatnya banyak pangan tidak layak konsumsi yang dapat mengancam kesehatan atau menjadi limbah. Inovasi ini sesuai dengan sifat pangan lokal yang kebanyakan memiliki masa simpan pendek.

Inovasi pangan tradisional dengan menerapkan STEAM dengan berfokus pada aspek Art dapat menjadi solusi isu pangan masa depan. Dengan begitu nilai-nilai lokal dapat dikenal lebih luas, menjadi daya tarik bagi wisatawan dan meningkatkan pendapatan negara. Pemberian kemasan yang lebih aman dan menarik serta keunikan dari pemberian smart packaging tidak hanya menambah nilai keindahan tetapi juga menjamin keamanan produk hingga sampai ke tangan konsumen.

Bagikan Artikel Ini