Beranda » Belajar Sastra Lewat Musik Indie

Belajar Sastra Lewat Musik Indie

Bagi kalian para kaum Millennial, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Band Indie ya. Banyak yang menganggap kalau Indie itu sebuah aliran musik, seperti halnya pop, jazz, atau sebagainya, anggapan tersebut sayangnya salah besar. Indie bukan genre musik, loh ya!
Indie bukanlah suatu aliran musik atau judul lagu, melainkan Istilah. Indie diambil dari kata Independent yang berarti merdeka, bebas, mandiri, dan tidak bergantung. Musisi Indie umumnya menciptakan aransemen dan lirik sesuai dengan hati mereka tanpa adanya paksaan seperti pada label musik yang terikat dengan peraturan dan musik Indie tidak mengikuti tren pasar.
Nah, beberapa Band Indie pun mengajarkan kita bahwa musik bukanlah sekadar nada-nada belaka, atau bait-bait cinta saja, melainkan ada banyak ilmu yang bisa kita petik didalamnya, salah satunya penyusunan kata-kata yang bisa dikatakan mengandung banyak makna. Karena liriknya identik dengan diksi dan puisi yang mengingatkan kita dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Beberapa kalangan Band Indie mulai tergerak untuk mengambil upaya solusi, dalam rangka mengajak kaum Millennial kembali untuk bangga terhadap KBBI. Menikmati bahasa Indonesia dengan mendengarkan musik, misalnya. Beberapa musik bertema puitik, disinyalir mampu menambah syahdunya sebuah lirik.
Disini ada yang suka sama Band Indie? Yuk simak! Berikut beberapa band favorit penulis yang wajib kalian dengarkan untuk menambah pengetahuan kosakata.
1. Barasuara
Bagi kalian yang menyukai sajak, puisi dan syair-syair sastra, sudah sewajibnya pula mendengarkan lagu-lagu yang disuguhkan oleh Barasuara. Mereka memiliki lirik yang sarat akan makna, pemilihan diksi serta metaforanya pun cukup indah ditelan telinga. Apalagi ditambah suara-suara indah dari petikan gitar Gerald Situmorang serta merdu suara Asteriska, Iga dan Puti Chitara.
FYI Guys, Barasuara adalah sebuah grup musik asal Indonesia. Iga Massardi (vokal/gitar), TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bass), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal). Barasuara merilis album perdana mereka yang berjudul Taifun pada tahun 2015.
2. Dialog Dini Hari.
Salah satu band ini pun dikenal memiliki lirik-lirik indah layaknya puisi seorang syair ulung. Pemilihan diksi serta metafora yang dominan dibalut dengan kiasan-kiasan alam, mampu menambah kesejukan pendengarnya. Contohnya saja lagu-lagu seperti Hiduplah Hari Ini, 360 Batu, Tentang Rumah Ku, dan masih banyak lagi.
Bagi kalian yang suka bersantai ria ditengahnya sore menggila, harus merasakan menikmati kopi dan mendengarkan lagu mereka, seraya bersandar memantau burung menari entah kemana. 
3. Efek Rumah Kaca.
Ya, Efek Rumah Kaca memang sudah cukup terkenal dikalangan penikmat musik indie. Siapa yang tidak mengenal band yang lahir sejak tahun 2001 ini sudah mengeluarkan tiga album dalam perjalanan bermusiknya, diantaranya Efek Rumah Kaca (2007), Kamar Gelap (2009), dan Sinestesia (2015).
Band yang berfokus pada lirik yang menggambarkan keadaan sosial ini banyak memberikan pengetahuan mengenai istilah-istilah atau kata-kata yang asing ditelinga. Contohnya saja kata-kata seperti Elegi, Ode, Kaotis, Katalis, Fatalis, Agitasi dll. Bagi kalian yang memiliki pemikiran kritis dan senang mengamati isu perpolitikan dan isu sosial, layaknya sudah sewajibnya mendengarkan lagu-lagu mereka, untuk menambah kepekaan dan melengkapi gelisah yang merayap didinding penderitaan.
4. Banda Naira
Siapa yang tak kenal Banda Neira? Grup musik dengan aliran folk yang beranggotakan Rara Sekar dan Ananda Badudu ini memutuskan untuk bubar pada tahun 2016 lalu. Namun karyanya masih melekat di hati para penggemarnya, salah satunya ialah lagu yang berjudul “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti”. Lagu yang diliris pada 2016 ini, memiliki sinonim serta antonim yang kuat pada reffnya.
“Yang, yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang suatu saat henti
Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi”
Dimana sinonim kita kenal dengan persamaan kata, dan antonim adalah lawan kata. Dilihat dari lirik yang memenggal perlawanan kata, Banda Neira benar-benar menunjukan sinonim dan antonim pada lirik lagu ini. Secara garis besar, pesan yang ingin disampaikan oleh lagu ini ialah segala sesuatu yang hilang pasti akan tergantikan kembali seperti istilah mati satu tumbuh seribu.
5. Danilla Riyadi
Penyanyi Indie wanita, yang banyak digemari karena musiknya yang anti mainstream dan suaranya yang unik ini pasti sudah tidak asing lagi di kalangan kaum millennials. Danilla semakin menarik banyak penggemar karena penampilannya di atas panggung yang memukau, kepribadiannya yang asik banget, dan cerdas. Dimana setiap lagu Danilla memiliki diksi yang sulit dipahami tapi nusuk ke hati. Salah satunya lirik dari Senja diambang pilu.
Dimana pada penggalan lagu ini memiliki denotasi yang lebih mudah dicerna kalimatnya yaitu, “diambang waktu untuk memulai pilu”, menggambarkan orang yang menyerah dan pasrah, lalu lirik “ku tenggelam kedalam sepi, ku di telan sunyi memikirkanmu” menggambarkan seseorang yang sedih dan kesepian.
6. Fourtwnty
Fourtwnty mengingatkan saya dengan Band Efek Rumah Kaca yang memiliki konsep yang sama. Mengusung musik cerdas. Dipelopori oleh Ari Lesmana, Nuwi dan Akar, instrumennya mengalir tanpa kebisingan dan lirik-liriknya menyuguhkan kebahasaan yang efektif dan cerdas. Dan yang terpenting adalah mereka mampu mengugah pendengarnya.
Contoh yang melekat adalah pada lagu Zona Nyaman. Zona nyaman punya makna yang mengajak para pendengarnya untuk mencoba mengejar passion mereka dan keluar dari zona nyaman. Pekerjaan yang tidak dikerjakan dengan hati bakal berimbas pada hasilnya yang tidak maksimal.
Penggalan lirik “kita ini insan bukan seekor sapi” menyiratkan hal tersebut. Sebagai seorang insan yang punya hati, menuangkannya pada pekerjaan dalam bentuk passion adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh Fourtwnty.
Lagu ini mengandung pesan, memiliki hati yang tenang adalah berkah tersendiri. Tidak mengejar dunia namun memiliki mimpi-mimpi berbeda tentu akan membuat seseorang benar-benar “hidup”.
Nah, itu tadi materi Bahasa Indonesia yang pernah kita pelajari dari SD sampai SMA. Daripada sibuk mantengin chat si dia yang tak kunjung dibalas, mending dengerin musik Band Indie sambil ulik nilai KBBI-nya akan lebih bermakna kan!
Kalian suka yang mana guys?
Bagikan Artikel Ini