Beranda » Apakah Politik Indonesia Semakin Membaik ?

Apakah Politik Indonesia Semakin Membaik ?

Ilustrasi - Sumber Foto : Dokumentasi Penulis

Politik di Indonesia mengalami banyak perubahan mulai dari masa penjajahan sampai sekarang hingga menjadi sebuah sejarah. Ramlan Surbakti berkata bahwa politik adalah suatu proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

Sedangkan menurut Franz Magnis Suseno, Beliau mendefinisikan politik sebagai kegiatan manusia yang berorientasi kepada masyarakat secara keseluruhan, atau yang berorientasi kepada negara. Sebuah keputusan disebut keputusan politik apabila diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan. Suatu tindakan harus disebut politis apabila menyangkut masyarakat sebagai keseluruhan. Dari pendapat kedua ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa politik adalah suatu kegiatan yang berorientasi untuk masyarakat dalam merencanakan setiap keputusan untuk kebaikan masyarakat. Tetapi apakah politik di Indonesia berjalan seperti yang semestinya ?

Pada masa penjajahan Belanda Indonesia mendapatkan Politik Adu Domba yang dipelopori oleh Belanda hingga terjadi perseteruan dan pertentangan antara rakyat Indonesia seperti, raja-raja. Sehingga terjadilah “Perang Saudara” serta merebutkan tahta Kerajaan. Tidak lama kemudian Belanda dikalahkan oleh Inggris. Dan kembali lagi ke Indonesia pada tahun 1816 memaksa rakyat Indonesia melaksanakan Politik Tanam Paksa yang bertujuan untuk mengisi Uang Kas Belanda yang kosong. Saat itu Politik Tanam Paksa membuat rakyat sangat sengsara.

Setelah melewati penjajahan ratusan tahun, akhirnya Negara Indonesia berdiri di atas Kemerdekaan. Yang biasa disebut era Orde Lama dimana pada pasca kemerdekaan politik Indonesia belum diatur dengan sempurna sistem pemerintahannya. Founding Fathers sebutan untuk para pendiri Indonesia kala itu masih dalam proses mencari sistem pemerintahan yang tepat. Tepat pada tanggal 18 Agustus 1945 Soekarno-Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden, mereka memilih sistem pemerintahan untuk Negara Indonesia adalah sistem Presidensial. Artinya pemerintahan hanyat terpusat kepada Soekarno-Hatta. Setelah melalui banyak peristiwa-peristiwa di masa awal kemerdekaan akhirnya Indonesia diakui kedaulatan-nya pada tanggal 27 Desember 1949.

Di masa akhir Orde Lama periode 1959-1966 dengan sistem Demokrasi Terpimpin. Di masa ini terjadinya peristiwa G30S PKI yang bertujuan menjatuhkan pemerintahan era Soekarno dengan diganti menjadi Negara Komunis. Siapakah yang menjadi dalang adanya peristiwa G30S PKI tersebut ?

  • PKI, dalam buku Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S PKI di Indonesia tahun 1968 karya Nugroho Notosusanto dan Ismael Saleh menjelaskan ketika itu PKI ingin membuat Negara Indonesia berideologi Komunisme.
  • Konflik Internal AD (Angkatan Darat), mereka bersekongkol dengan segelintir anggota khusus PKI untuk menculik Perwira Tinggi.
  • Soekarno, beberapa buku menyebutkan bahwa Soekarno terlibat dengan peristiwa itu.
  • Soeharto, sejumlah pihak menduga Soeharto bertemu dengan Latief dan letkol Untung yang dimana mereka adalah pemimpin penculikan perwira militer.
  • CIA, kala itu Inggris, Jepang, dan Australia tidak menginginkan Indonesia jatuh ke tangan Negara dengan Ideologi tersebut. Lalu Uni Soviet membantu dalam pembebasan Irian Barat dan membuat Amerika Serikat tidak suka dengan hal tersebut.

Pada akhirnya dari bukti yang berhasil dikumpulkan PKI yang dituding sebagai dalangnya. Namun, sampai saat ini kita semua belum tahu pasti siapa dalang dibalik peristiwa bersejarah ini.

Setelah melewati sejarah panjang di masa Orde Lama, menuju Orde Baru periode 1966-1998 yang dimana pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Soekarno harus menandatangani Dekrit dan memberikan kekuasaan pada Soeharto. Supersemar adalah sebuat perantara berpindahnya kekuasaan eksekutif dari Soekarno ke Soeharto.

Di masa itu Indonesia sangat banyak mengalami kerusuhan, salah satunya adalah kerusuhan Malari. Kerusuhan ini menunjukkan pada pemerintahan baru pemerintah tidak bisa menguasai massa. Cemas suatu saat akan terjadi perlawanan dari jutaan penduduk, kebijakan yang baru yang mana lebih menekan dilakukan oleh pemerintah. Dua belas surat kabar ditutup sedangkan jurnalis ditahan tanpa persidangan kala itu. Demontrasi yang muncul di publik ditekan. Tahun 1984 organisasi sosial politik wajib menyatakan Pancasila sebagai satu-satunya Ideologi mereka.

pada tahun 1990-an era pemerintahan Orde Baru Soeharto mulai kehilangan kendali, karena masyarakat Indonesia sudah semakin lugas dalam bertindak. Ini disebabkan karena perkembangan ekonomi yang baik membuat masyarakat Indonesia mendapat pendidikan dan pada akhirnya mereka merasa frustasi dan merasa tertekan dengan semua aturan Soeharto di masa itu. Hak asasi manusia tidak selalu dihormati oleh pemerintah dan terjadilah krisis finansial asia, akibatnya Negara Indonesia menjadi terpukul. Jakarta malah berubah menjadi medan tempur banyak kerusuhan sehingga menghancurkan ribuan gedung, ribuan orang terbunuh, peristiwa ni sering disebut Kerusuhan 98.

Pada tanggal 21 Mei 1998 Bacharuddin Jusuf Habibie akhirnya menjadi Presiden ke-3 Indonesia untuk menyetujui tuntutan masyarakat Indonesia bertujuan memulai Era Reformasi.

Pada era Reformasi ini dimulai nya beberapa tindakan penting yaitu, Dimulainya kebebasan pers, dibebaskannya tahanan-tahanan politik, adanya pembatasan masa jabatan presiden menjadi dua periode lima tahun, memberikan izin atas pendirian serikat-serikat buruh baru serta partai-partai politik, dan yang terakhir desentralisasi kekuasaan ke daerah.

Walaupun cukup puas masyarakat Indonesia dengan pelengseran Soeharto, dan juga tercapai hak kebebasan rakyat pada era ini. Namun ternyata di masa kepemiminan BJ.Habibie ini masih banyak hal yang dirasa kurang. Seperti halnya kasus Timor Timur yang menyebaban serangan konflik di tingkat Nasional juga Internasional. Timor Timur mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1975, namun pada tahun setelahnya Indonesia melakukan Invasi.  Tetapi Timor Timur tetap ingin merdeka. Habibie seperti membiarkan dengan pernyataan “Jika Timor Timur menolak status provinsi otonomi khusus Indonesia, maka Timor Timur dapat merdeka”. Pernyataan ini ditolak tidak disetujui oleh Tentara Nasiola Indonesia (TNI). Nama baik Habibie rusak dikarenakan kehilangan kendali situasi politik di Timor Timur.

Setelah beberapa kali pergantian Presiden, akhirnya politik Indonesia berlanjut hingga sekarang di masa pemerintahan Joko Widodo. Awal pemerintahan berjalan baik, namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya periode ternyata kondisi politik Negara Indonesia sangat tidak baik-baik saja. Akhir-akhir ini banyak terjadi masalah politik dikarenakan ‘Kepentingan Pribadi’ para petinggi. Tidak adanya perperangan ternyata bukan berarti baik-baik saja. Pada masa penjajahan masyarakat Indonesia melawa para penjajah dengan susah payah, di masa sekarang masyarakat melawan para pemimpin di negeri nya sendiri.

Sudah terlalu banyak kasus korupsi, dikira di masa Pandemi rakyat di bantu terrnyata di buntu. Bantuan Sosial di kurangi, yang kaya semakin kaya sementara yang miskin semakin miskin. Itu yang ada di benak rakyat Indonesia sekarang. katanya masyarakat Indonesia bebas berpendapat, namun ketika  mengeluarkan suara langsung dibungkam. Menyuarakan dengan karya mural, dengan cepat karya dihapuskan. Masyarakat pada akhirnya kehabisan cara untuk menyurakan pendapat. Bahwa politik adalah suatu kegiatan yang berorientasi untuk masyarakat dalam merencanakan setiap keputusan untuk kebaikan masyarakat. Definisi politik ini belum berjalan di pemerintahan Indonesia.

(***)

Bagikan Artikel Ini