Beranda » Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Harapan atau Kenyataan

Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Harapan atau Kenyataan

REZI EKA PUTRA, S.E, Ak, M.Ak, CA

Dosen D3 Akuntansi Universitas Pamulang

Dilansir dari website kemenkeu.go.id pada hari kamis tanggal 20 januari 2022 Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini Indonesia berada dalam fase penting pemulihan ekonomi. Berbagai indikator perekonomian terus menunjukkan perbaikan, stabilitas perekonomian dan sistem keuangan tetap terjaga dengan baik, dan menurut Presiden hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk melakukan akselerasi pemulihan.

Beberapa indikator yang menunjukkan adanya momentum pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2022 ini yaitu perbaikan kinerja keuangan dan pengendalian pendemi covid-19 yang membaik. Jika kita melihat perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia per 25 april 2022, dapat kita ketahui bahwa jumlah kasus aktif yaitu 13.251, total konfirmasi kasus yaitu 6.044.467, sembuh 5.875.083 dan meninggal 156.133. Hal ini menandakan kasus aktif semakin hari semakin berkurang. Upaya pemerintah melakukan pengendalian pandemi covid-19 dengan melakukan percepatan program vaksin bagi rakyat Indonesia sepertinya mulai membuahkan hasil. Namun tetap perlu diwaspadai juga agar perkembangan nya tidak terlalu besar yaitu dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan.

Berdasarkan investor.id bahwa perekonomian nasional pada 2021 (full year) tumbuh 3,69%. Dibandingkan tahun sebelumnya yang terkontraksi 2,07%, pertumbuhan ekonomi tahun lalu jauh lebih baik. produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia pada 2021 mencapai Rp 62,2 juta, setara US$ 4.349,5. PDB per kapita tahun lalu naik dibanding tahun sebelumnya Rp 57,3 juta, setara US$ 3.934,5. Tak banyak negara yang mampu mencetak pertumbuhan ekonomi di atas 3,5% selama pandemi Covid-19. Ekonomi Korea Selatan dan Singapura masing-masing hanya tumbuh 3,4%, Vietnam 2,8%, bahkan PDB Hong Kong tahun lalu cuma tumbuh 0,94%.

Selain itu, membaiknya kondisi perekonomian tentu saja tak lepas dari sokongan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah digulirkan sejak 2020. Klaster Insentif Usaha dan Perlinsos menjadi klaster yang mencatatkan realisasi tertinggi. Misalnya PPh Pasal 25 dan pajak UMKM yang ditanggung Pemerintah, PPNBM, dan PPn yang ditanggung Pemerintah untuk properti. Ini semua mendorong perekonomian bergerak, dan menunjukkan komitmen serta keseriusan Pemerintah mendukung masyarakat menghadapi pandemi.

Salah satu tantangan yang dihadapi perekonomian Indonesia tahun ini adalah inflasi. Semua negara sedang melakukan berbagai upaya agar inflasi tidak melambung tinggi. Negara yang berhasil menjaga inflasi akan mampu melanjutkan tren pemulihan ekonominya. Bila inflasi gagal dikendalikan, pencapaian ekonomi yang sudah dalam genggaman bakal buyar. Inflasi merupakan salah satu indikator pulihnya perekonomian. Namun, jika melesat terlampau cepat, inflasi akan menjadi benalu bagi perekonomian.

Penulis berharap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di tahun ini tetap membaik dan menjadi kenyataan, namun akan bergantung pada keberhasilan pengendalian pandemi yang didukung kedisiplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, menjalankan vaksinasi, dan membatasi kerumunan, kemudian respon kebijakan ekonomi yang tepat dari sisi fiskal dan moneter serta penciptaan lapangan kerja dan kesiapan bertransformasi.

Bagikan Artikel Ini