Beranda » Maraknya Sosial Media di Era Pandemi yang Kini Menyebar di Kalangan Masyarakat yang Sebabkan Efek Berkelanjutan

Maraknya Sosial Media di Era Pandemi yang Kini Menyebar di Kalangan Masyarakat yang Sebabkan Efek Berkelanjutan

Ilustrasi - foto Dokumentasi Penulis

Merobaknya kasus virus korona di Kota Wuhan, China pada November 2019 lalu dengan memakan banyak korban di berbagai negara yang menjadi berita utama yang hampir disemua sosial media yang beredar di dunia termasuk juga di Indonesia.

Penyebaran virus ini mulai menyebar di Indonesia pada bulan Februari 2020 lalu, sehingga pemerintah Indonesia melakukan tindakan antisipatif seperti yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO) yaitu menerapkan pembatasan pergerakan masyarakat (PSBB & PPKM) dan Work From Home (WFH).

Dengan adanya pandemi ini berkembangnya teknologi dan informasi kini sudah menyebar luas di lingkungan sekitar. Siapa lagi yang kini tidak mengenal kata “Sosial Media” yang kini menyerap di kawasan lingkungan kita. Banyak dari kita yang selebihnya ketergantungan bermain sosial media dibanding sosial life. Dengan adanya sosial media, kita lebih mengetahui keadaan di luar sana.

Contohnya kasus artis, berita luar negeri, dan berita trending yang kerap ramai diperbincangkan oleh warga internet atau dikenal dengan nama netizen. Perkembangan media sosial makin hari makin meningkat yang membuat kinerja menjadi lebih cepat, akurat dan aktual sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan dari media sosial itu sendiri. Adapun media sosial yang sering digunakan pada sekarang ini adalah Instagram, Twitter, Whatsapp, Facebook, Line dan sosial media lainnya.

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2019-2020, penetrasi pengguna internet di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 15-19 tahun (91 persen), dicapai oleh kelompok usia 20-24 tahun (88,5 persen). Rata-rata pengguna yang mengakses internet untuk membuka sosial media (51,5 persen) dan berkomunikasi (32,9 persen). Hal ini banyak usia yang menggunakan sosial media adalah remaja. Kehadiran media sosial ini berpengaruh besar terhadap pola pikir dan kebiasaan masyarakat terutama di usia anak anak hingga usia remaja.

Sosial media juga bisa membuat kecanduan para pengguna yang menyebabkan tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, terutama di era pandemi saat ini. Dikondisi saat ini, kebanyakan orang bahkan semua orang pasti memakai apapun serba online. Semua aktivitas fisik kini berubah menjadi online. Maupun itu kerja, belajar, dan komunikasi yang pasti kini menggunakan sosial media untuk berinteraksi. Jika tidak adanya sosial media, kita tidak bisa berinteraksi secara langsung pada masa pandemi ini.

Apalagi maraknya Covid-19 yang kini makin susah untuk kita bertemu tatap muka. Dan kini sosial media menjadi sasaran utama untuk kita berkomunikasi dengan siapa pun, baik itu bersama mitra kerja, guru mengajar kepada murid dengan via WhatsApp dan berbagai orang lainnya. Banyak juga sekarang yang memakai aplikasi online seperti Instagram dan Facebook yang menghubungkan kita kepada orang asing, hal ini membuktikan bahwa sosial media ini jangkauannya sangat luas dan sangat cepat.

Tersingkirnya dari fungsi sosial media, sosial media juga memberikan dampak pada masa pandemi ini. Dampak positifnya untuk saat ini adalah yang pertama, kita bisa mengakses sosial media untuk berinteraksi dengan teman, mitra kerja serta keluarga jauh untuk mempererat hubungan silaturahmi. Kedua, menambahkan teman/relasi baru dari berbagai mana pun. Ketiga, lebih mudah mengekspresikan diri didunia sosial media. Keempat, menambahkan wawasan serta pengetahuan baru terhadap dunia luar. Dan kelima, menyediakan layanan informasi yang sangat tepat dan akurat.

Disisi lain, sosial media juga memberikan dampak yang negatif bagi penggunanya bila kita tidak bisa secara saksama dan bijak memanfaatkannya. Pertama, kita mengetahui dengan adanya berita palsu (hoax) yang kini sekarang banyak yang bertebaran di mana-mana. Terutama pada masa pandemi ini, banyak kalangan masyarakat awam yang percaya dengan adanya berita hoax ini. Dengan adanya berita hoax di sosial media ini menyebabkan terjadinya kesalahpahaman dan makin banyak bertambahnya masyarakat yang percaya dengan berita hoax.

Kedua, pornografi dan cyberporn yang kini menyebar di berbagai kalangan masyarakat. Kasus pornografi ini kerap hangat diperbincangkan oleh netizen yaitu menyebarnya situs atau berita terkait video porno di media sosial yang saat ini sudah benar-benar mencemaskan usia rata-rata di bawah remaja yang berpotensi merusak moral anak-anak dan remaja.

Ketiga, penipuan online di media sosial yang sering terjadi pada masa pandemi saat ini. Terjadinya penipuan pembelian tabung gas ini begitu memakan banyak korban karena banyak yang tidak menyadari adanya penipuan ini, ditambah tidak keakuratan informasi tentang adanya penjualan tabung gas oksigen ini.

Keempat, mengadu domba antar sesama umat beragama. Pada tanggal 28 Maret 2021 maraknya berita teroris terkait ledakan di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.  Hal ini munculnya perselisihan antara masyarakat muslim dan masyarakat nonmuslim yang menjadi kericuhan perdebatan adu domba di sosial media. Oleh karena ini banyak kesalahpahaman yang melibatkan antarumat beragama yang menyebabkan konflik berkelanjutan.

Dengan terjadinya dampak sosial media pada masa pandemi saat ini, sangat menimbulkan beberapa efek terhadap kehidupan masyarakat berkelanjutan. Sosial media yang digunakan secara berlebihan berpotensi menjadikan seseorang menjadi anti sosial karena membuat manusia terisolasi dan tidak manusiawi dikehidupan yang sewajarnya. Idealnya sosial media merupakan solusi pertama untuk mempermudah semua masyarakat untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya diera pandemi saat ini. Oleh karena itu kita harus bijak dan saksama dalam menggunakan sosial media sebagai penyalur adanya berinteraksi bukan sebagai kebutuhan khusus.

Biodata Penulis

Nama         : Yasmin Rahadatul Aisy

TTL             : Jakarta, 3 Mei 2003

Umur          : 18 Tahun

Status        : Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Prodi          : S1 Akuntansi

Instagram : @yasminrahadatul

(***)

Bagikan Artikel Ini