Beranda » Filosofi Hitam dan Bumi, Pembelajaran Untuk Makhluk

Filosofi Hitam dan Bumi, Pembelajaran Untuk Makhluk

Hitam, seringkali dikaitkan dengan hal-hal yang buruk. Bahkan untuk seseorang yang memiliki kulit hitam seringkali dipandang sebelah mata sehingga menimbulkan efek jera kepada pemilik kulit hitam tersebut. Mereka bahkan rela membeli produk kecantikan dengan harga yang cukup mahal hanya untuk membuat kulitnya menjadi lebih bersih. Tujuannya adalah supaya mereka tidak lagi dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya dan mereka dapat lebih dihargai di lingkungannya.

Jika kita melihat filosofi warna hitam, masyarakat tidak akan pernah mampu menghina seseorang yang berkulit hitam. Lalu apa filosofi warna hitam?

Hitam, memiliki arti bumi. Bumi memiliki sifat yang diam. Seperti yang kita ketahui bahwa bumi seringkali diinjak oleh banyak orang namun bumi tetap diam, bumi juga seringkali bisa rusak oleh manusia namun bumi tidak marah. Semua kekuatan seperti api, air, dan angin berada di dalam bumi. Tetapi dia tidak menunjukkannya artinya adalah dia tidak sombong meskipun memiliki banyak ilmu dan kemampuan. Kemudian semua jenis tumbuhan dapat tumbuh di bumi dan semua manusia juga hewan dapat menikmati hasil tumbuhan tersebut. Manusia yang sudah mencapai ilmu Bumi iya dapat memberikan manfaat kepada hewan, tumbuhan, dan manusia.

Seperti halnya Semar yang merupakan tokoh atau peran utama dalam cerita wayang yang berjudul “Semar”. Ia memiliki kulit yang hitam, namun sifat yang dimiliki Semar sama persis dengan sifat bumi. Semar memiliki banyak kekuatan tetapi dia tidak sombong, Semar memberikan kasih dan sayangnya kepada bumi dan seisinya yaitu hewan, tumbuhan, dan manusia.

Oleh karena itu sebagai manusia yang memiliki pemikiran yang baik yang sudah diciptakan sebagai sebaik-baiknya penciptaan, jika kita memandang sebelah mata manusia yang memiliki kulit berwarna hitam. Seperti halnya pada zaman ini, banyak saya temukan manusia yang memiliki kulit berwarna putih sering memandang sebelah mata manusia yang memiliki kulit berwarna hitam atau bahkan menghina. Padahal seharusnya sebagai warga negara Indonesia yang memiliki dasar negara yaitu Pancasila umumnya sila ke-3 yang berisi persatuan Indonesia. Di mana memiliki nilai walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu yaitu Indonesia. Apapun perbedaannya seharusnya tetap bersatu.

Hal ini sejalan dengan ajaran yang ada di dalam cerita Semar yaitu Ojo Dumeh yang artinya adalah jangan mentang-mentang. Hal ini merupakan suatu peringatan agar manusia tidak larut dengan apa yang dimiliki atau dijalaninya, sehingga cenderung menjalani keputusan hidup yang negatif.

Bagikan Artikel Ini