Beranda » Komunikasi, Sosial Media dan Politk, Apa Saling Berhubungan?

Komunikasi, Sosial Media dan Politk, Apa Saling Berhubungan?

Ilustrasi - Sumber Foto : Dokumentasi Penulis

Seperti yang kita ketahui, zaman mulai maju dan banyaknya fasilitas yang bisa di gunakan. Sama hal nya dengan komunikasi. Berkomunikasi, tentunya sangat di perlukan di dalam kegiatan sehari-hari. Tentunya dalam politik juga di perlukannnya berkomunikasi. Yang dimana mempunyai tujuan untuk saling membangun interaksi.

Komunikasi di dalam bidang politik juga sangat berpengaruh pada bagian dari periklanan politik yang tujuannya sendiri untuk menyampaikan dan mempromosikan pesan-pesan politik. Apalagi di zaman sekarang yang begitu canggih, dan makin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi di bidang politik.

Para politikus juga menggunakan internet untuk berkampanye. Di dalam internet juga terdapat sosial media yang semakin memudahkan para politikus untuk mempromosikan dirinya. Untuk di Indonesia juga sudah menggunakan internet untuk berkampanye. Pemilu tahun 1997, saat itu kontestan Pemilu saat itu: Golongan Karya, Partai Demokrasi Indonesia, dan Partai Persauan Pembangunan, yang masing-masingnya telah memiliki situs resmi. Informasi yang ada pada situs tersebut diantaranya program partai, pernyataan politik, susunan pengurus pusat/daerah, AD/ART, dan dialog dengan pengurus.

Dengan menggunakan media sosisal semakin memudahkan untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain, apalagi dalam bidang politik yang melimpah keuntungannya. Seperti pada saat pemilihan presiden di Amerika Serikat, Barac Obama memanfaaat kan media twitter untuk berkampanye dan mempromosikan dirinya.

Media baru memberi manfaat yang besar bagi demokrasi. Manfaat tersebut berupa terbentuknya ruang publik yang universal, yang bisa diakses oleh siapapun. Sehingga masyarakat tidak mengalami gangguan untuk menyuarakan aspirasinya. Pemerintah juga membuka ruang untuk masyarakat melalui program e-government untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Perubahan ini akan meningkatkan partisipasi politik masyarakat.

Teknologi yang semakin berkembang pesat, tentu saja memudahkan penggunanya, perkembangan teknologi dan banyaknya masyarakat menggunakan internet, media sosial membuat perubahan di dunia komunikasi politik. Di gunakan untuk kampanye dengan berharap bisa menarik para pendukung, agar memperoleh suara terbanyak.

Namun, di balik semua fasiltas serta kemudahan yang di dapat dari komunkasi melalui internet, tentunya memumculkan beberapa dampak negartif. Banyak juga oknum-oknum yang menggunakan internet tidak sesuai dengan etika. Walaupun di internet atau sosial media di berikan kebebasan bukan berarti kita menggunakannya semena-mena.

Pada Pemilihan Anggota DPRD Kota Surabaya berkata bahwa “internet di nilai sebagai media cerdas elatif ekonomis, sehingga dapat mengurangi biaya kampanye. Adapun penyampaian pesan dalam kampanye Hani Fidyanto memiliki kecenderungan pada pesan berbentuk gambar untuk mempermudah komunikan atau pengunjung akun dalam membingkai sosok Hani Fidyanto. Sementara bentuk penyampaian pesan kampanye berupa teks atau kajian sosial politik keagamaan, hanya menjadi pelengkap, dan skalanya lebih sedikit dibandingkan dengan pesan berupa gambar. (Indah Nur Laeli, 2014).

Penggunaan internet untuk berkampanye di katakan lebih hemat dibandingkan berkampaye langsung seperti yang di katakan di atas. Untuk mendapatkan hasil yang valid mengenai keuntungan para politikus menggunakan internet untuk berkampanye, maka di lakukan penelitian yang hasilnya sangat bekerja. Terlihat pada bagaimana masing-masing kubu menggunakan media komunikasi yaitu media sosial.

Media yang merupakan salah satu aspek yang sangat penting, Indonesia yang merupakan negara Demokratis maka komunikasi sangat di perlukan. Berkembangnya era dan teknologi komunikasi yang tujuannya untuk mendukung dinamika kehidupan politik yang demokratis. Dimana tersedianya internet, media untuk membantu.

Aplikasi atau sosial media yang sering digunakan adalah Facebook dan Twitter. Seorang kepala divisi komunikasi facebook mengatakan saat ini setidaknya ada 64 juta pengguna aktif facebook di Indonesia ungkap Charlene Chian. Di Indonesia sendiri penggunaan facebook di gunakan pada pemilu presiden tahun 2014.

Kemunculan media sosial serta internet membuahkan manfaat untuk setiap masyarakat Indonesia dimana mereka bisa bertukar informasi melalui media sosial, sama halnya dengan di dunia politik. Namun di balik itu semua pasti menghadirkan kendala, serta dampak negative dimana para pendukung yang menggunakan sosial media kerap terjadi konflik diantaranya saling menjatukan kubu orang lain.

Seperti pada zaman pemilihan capres Prabowo-Hatta dengan Jokowi-JK, mereka menggunakan strategi bagaimana berkomunikasi dengan baik dan benar. Pesan-pesan politik yang di kemas sesuai dengan etika, dan sesuai porsi yang di kembangkan.

Para politikus serta timnya mengkomunikasian melalui media sosial dengan cara mengunggah narasi ke internet. Narasi itu bersifat ajakan untuk seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung. Respon masyarakat akan di lihat melalui komntar postingan narasi tersebut. Dengan komen berbeda beda tentunya, jika yang bersifat mendukung kolom komentar akan banyak kata positif dan sebaliknya.

Terkait dengan fenomena media sosial yang bebas dalam penggunaannya, namun kebebasannya ini sering kali di salahgunakan. Dalam berkomunikasi melalui media sosial dalam penyampaian pesannya memiliki sebuah makna, maka dari itu kita dalam berkomunkasi harus menggunakan kata yang baik.

Media sosial tidak akan bermanfat bagi pengetahuan, praktek kehidupan sosial jika penggunaan nya tidak bertujuan untuk kebaikan. Masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial dan harus bertanggung jawab. Dengan membiasakan berkomunikasi dengan Bahasa yang baik serta mudah di pahami maka masyarat Indonesia memiliki rasa tanggung jawab dalam dirinya.

Pertumbuhan Teknologi yang semakin canggih, pesat dan cepat telah menarik perhatian oleh para politikus. Mereka bisa mudah memanfaatkan media sosial untuk berkampanye, seperti pada pemilihan capres tahun 2014 yang di nilai lebih efektif, hemat dan juga cepat disbanding kan langsung. Mdia yang sering di gunakan ialah Facebook, Twitter. Pada saat penggunaan media sosial twitter di buktikan pada masa pemilihan di Amerika Serikat yaitu pada pemilihan preseiden Barack Obama yang mendapatkan pendukung lebih banyak.

Kampanye yang di lakukan oleh cawapres pada tahun 2014 juga di nilai dinamis, banyak sekali mendapatkan respon yang baik serta banyak, lebih memudahkan sesama. Para pendukung masing-masing kubu kerap memberikan dukungannya melalui media sosial. Akan tetapi, banyak juga dari kubu lain yang ingin menjatuhkan, melalui ocehannya di kolom komentar.

Sarana TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) harus di manfaatkan dengan cara yang baik, menjaga etika. Pembinaan yang di lakukan untuk masyarakat contohnya sosialisasi program pengguna Intrnet sehat dan Aman, oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika.

 

Bagikan Artikel Ini