Beranda » Demam Korea Membawa Pengaruh Baik atau Buruk?

Demam Korea Membawa Pengaruh Baik atau Buruk?

Sumber foto : Dokumentasi Penulis

Perkembangan Budaya Korea

Budaya Korea telah berkembang dan diterima secara publik. Produk budaya Korea seperti lagu, drama, gaya hidup, hingga kosmetik telah mewarnai kehidupan orang-orang di seluruh dunia. Budaya dan gaya hidup kekoreaan (Hallyu atau Korean Wave) telah mejadi populer dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang terkena demam Korea. Hal ini dapat dilihat dari televisi nasional, majalah, dan juga trending internet yang dipenuhi dengan karya Korea. Bahkan banyak e-commerce yang berlomba-lomba untuk menjadikan idola dan artis Korea sebagai Brand Ambassador.

Grup idola Korea merupakan grup idola yang harus bisa bernyanyi dan menari. Selain itu, mereka juga harus mempunya perilaku yang baik karena di Korea sendiri, idola dianggap sebagai panutan untuk para penggemar. Inilah alasan mengapa idola Korea bisa sangat disegani oleh masyarakat luas.


Pengaruh Grup Idola

Baru-baru ini fans K-pop (Korean Pop) khususnya fans Treasure, atau yang dikenal sebagai Teume dibuat heboh oleh Ruangguru. Pasalnya Ruangguru secara resmi memberitahukan bahwa Treasure akan menjadi Brand Ambassador mereka. Hashtag #TREASURExRuangguru yang menjadi trending nomor 1 di Indonesia merupakan salah satu bentuk kehebohan yang dibuat Teume. Kehebohan lain muncul ketika Ruangguru menggelar acara bertajuk Belajar Bareng Treasure by Ruangguru yang akan ditayangkan di aplikasi Ruangguru dan televisi internasional pada Selasa, 7 September 2021 silam.

Treasure sendiri merupakan grup idola pria yang berasal dari Korea dan berada dibawah naungan YG Entertainment. Grup ini dibentuk melalui program Survival Show yang berjudul YG Treasure Box pada akhir tahun 2018. Album debut mereka dikeluarkan pada tahun 2020 dengan judul The First Step : Chapter One. Walaupun belum lama debut, mereka berhasil memenangkan banyak penghargaan ditingkat nasional maupun internasional.

Ruangguru adalah platform berbayar yang menyediakan jasa bimbel online. Platform ini menyediakan materi pembelajaran dari tingkat SD sampai ke SMA. Jadi, tak heran jika Ruangguru menjadikan Treasure sebagai Brand Ambassador mereka karena Treasure merupakan grup yang berisikan 12 orang dengan rentang usia 22 sampai 16 tahun. Treasure juga mempunyai banyak fans dengan usia remaja yang masih bersekolah.

Di saat pandemi seperti sekarang, banyak murid yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran di sekolah karena dilakukan secara daring. Solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan ini adalah dengan menggunakan bimbel online seperti yang disediakan Ruangguru.

Dengan adanya kerja sama yang dijalin oleh Ruangguru dan Treasure, tentu saja akan banyak manfaat yang bisa dirasakan. Salah satunya yaitu banyak anak sekolahan yang menjadi tertarik untuk belajar di Ruangguru. Manfaat lainnya, kita bisa membesarkan nama Indonesia kepada negara lain.

Pada sebuah segmen dalam acara Belajar Bareng Treasure by Ruangguru, para anggota memberikan kesan terhadap Indonesia. Mereka menyatakan bahwa mereka menyukai nasi goreng buatan Indonesia. Hal ini tentu saja bisa membuat negara lain tertarik untuk merasakan nasi goreng khas Indonesia juga.

Pada tahun 2020 lalu, Treasure pernah pergi ke Bali untuk pemotretan dan pembuatan video blog untuk dipost di channel YouTube Treasure. Menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang nyaman. Mereka juga menyebutkan bahwa keramahan warga Indonesia membuat mereka betah tinggal di Indonesia. Jika memungkinkan, mereka berharap dapat kembali ke Indonesia dan berjumpa dengan para pelajar Indonesia.

Pengaruh grup idola Korea tentu saja tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga pada bidang pariwisata. Karena postingan video di channel YouTube Treasure, banyak warga negara lain yang menjadi tahu mengenai Bali. Hal ini bisa memikat para turis asing untuk tertarik berwisata ke Bali.


Pengaruh Drama Korea

Selain grup idola, drama Korea juga merupakan salah satu media yang bisa digunakan meningkatkan wawasan. Tak seperti hujatan netizen, ternyata di dalam drama Korea terdapat banyak pengetahuan yang bisa kita ambil. Salah satunya adalah drama bertajuk “Dr. Romatic”. Drama itu menceritakan tentang seorang dokter bedah yang sangat hebat dan terampil. Ilmu kedokteran yang ada di dalam drama tersebut bisa menambah wawasan orang awam maupun orang yang tertarik dibidang kedokteran.

Tak hanya wawasan, drama Korea juga banyak membawakan konsep realita. Di mana cerita drama itu sangat mirip dengan apa yang terjadi di hidup kita. Oleh sebab itu, banyak orang-orang yang tertarik untuk menonton drama itu sampai selesai. Episod yang ada pada drama Korea juga bisa terbilang singkat, hanya 16 sampai dengan 21 episod saja.

Walaupun demikian, pengaruh budaya Korea tak selalu membawa dampak positif, demam Korea juga bisa membawa dampak negatif. Sekarang ini, banyak anak dibawah umur memaksa orang tuanya untuk membelikan album atau photocard para idolanya. Selain itu, banyak anak SD yang sudah mulai mengikuti tren demam Korea ini.

Terlalu mencintai budaya Korea terlalu berlebihan juga merupakan salah satu dampak negatif dari demam Korea. Banyak anak muda yang merasa keren apabila menjadi penyuka Korea. Bahkan beberapa dari mereka ada yang tidak segan untuk merendahkan negara sendiri demi menyanjung Korea. Selain itu, terlalu menyanjung budaya Korea juga membuat mereka melupakan budaya negara Indonesia.


Solusi Untuk Mengatasi Demam Korea

Pemberian edukasi harus semakin dipertegas untuk membuat anak-anak tahu batasan mengenai kegemaran mereka terhadap pengaruh budaya luar. Seharusnya ini sudah diterapkan sejak budaya barat mulai memasuki Indonesia.

Cara yang paling baik untuk mengatasi permasalahan yang terjadi belakangan ini adalah budaya Indonesia harus lebih ditonjolkan. Jika dibandingkan antara budaya Korea dan Indonesia, budaya Indonesia juga tak kalah menarik dengan budaya Korea. Hanya saja budaya Korea mempunya promosi yang sangat baik sehingga bisa dikenal masyarakat luas.

Oleh : Agnes/Mahasiswi UPNVJ Jurusan Akuntansi)

(***)

Bagikan Artikel Ini