Beranda » PPKM Berlanjut Dapat Melemahkan Kondisi Ekonomi Indonesia pada Sektor Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19

PPKM Berlanjut Dapat Melemahkan Kondisi Ekonomi Indonesia pada Sektor Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19

Sumber foto : Dokumentasi Penulis

Coronavirus pertama kali muncul di kota Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China sekitar akhir tahun 2019. Virus ini telah menyebar ke penjuru dunia 185 Negara dan wilayah  yang menginfeksi  lebih  dari  4.254.800  orang serta membunuh  lebih  dari  287.293  orang secara global tanpa terkecuali. Coronavirus sendiri merupakan virus yang berbahaya dapat menular, Coronavirus biasa disebut COVID-19 atau severe acut respiratory 2 (Sars-Cov2) Adalah virus yang menyerang sistem pernafasan, sesak nafas, infeksi paru-paru, hingga dapat merenggut nyawa orang yang terinfeksi.

Menurut (Abbas, 2020) banyak beberapa negara yang merasa ketakutan serta mengaduk pikirannya dan perasaan sejak munculnya kasus covid-19 di wuhan meningkat. Pada saat ini Covid-19 sangat ditakuti karena dapat merenggut banyak nyawa serta  masih menjadi musuh utama bagi manusia (Abbas, 2020).

Pada tahun 2020 lalu, dalam perkembangan penularan virus covid-19 masih cukup signifikan karena virus ini berkembang sangat cepat dalam menyerang masyarakat di dunia, serta penyebarannya sudah sangat global, oleh karena itu masyarakat menjadi cemas karena merasakan dampak tersebut, diantaranya termasuk Indonesia. Secara umum virus covid-19 menularkan penyebarannya melalui droplet dan beberapa kontak dengan virus lalu dapat masuk ke mukosa terbuka.

Ada suatu analisis penelitian yang mencoba mengukur laju penularanya berdasarkan masa inkubasi, gejala dan durasi antara gejala dengan pasien yang diisolasi.  Analisis tersebut mendapatkan hasil penularan dari 1 pasien ke sekitar 3 orang di sekitarnya, tetapi kemungkinan penularan di masa inkubasi menyebabkan masa kontak pasien ke orang sekitar lebih lama sehingga risiko jumlah kontak tertular dari 1 pasien mungkin dapat lebih besar.

Mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus covid-19 di Indonesia sudah dilakukan di seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah dirumahkan, bekerja dari rumah (work from home), bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan, serta kebijakan pemerintah yang terbaru dalam upaya menangani pandmi ini yaitu dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM). Hal ini sudah menjadi kebijakan pemerintah berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang sudah dianalisa dengan maksimal tentunya.

Kebijakan itu telah menurunkan secara drastis aktivitas dan pergerakan orang di Jabodetabek dan kota-kota besar. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya jumlah penumpang pada berbagai sarana transportasi mulai pesawat terbang, kereta api komuter, bus dan busway, angkot, taksi, taksi online, bajaj, hingga ojek dan ojek online (ojol). Perusahaan bus antar kota telah mengandangkan hingga 80% armadanya pada pertengahan Maret 2020. PT KAI membatalkan 44 rute dari Jakarta ke kotakota di Jawa selama bulan April (republika.co.id, 23&/20).

Demikian pula maskapai penerbangan yang mulai berebut area parkir karena pesawatnya banyak yang tidak dioperasikan. Sementara itu para driver taksi dan taksi online telah mengeluhkan penurunan penumpang hingga 70% sehingga sebagian besar memilih untuk libur operasi atau pulang kampung. Para driver ojol menyampaikan penurunan jumlah penumpang hingga lebih 80% (motorplusonline.com).

Selain penurunan jumlah orang pada transportasi umum, hal ini terjadi juga di mall atau plaza. Dikarenakan beberapa masyarakat yang takut oleh beberapa kebijakan pemerintah yang misalnya terkadang dilakukan swab atau rapid secara random di mall tersebut. Namun ini hanya terjadi pada tahun 2020, menurut Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira menyatakan kalau mobilitas masyarakat ke mall dapat dinilai sudah mengalami peningkatan yang cukup segnifikan pada bulan September 2021 dibandingkan pada bulan Juli 2021 atau bahlkan pada akhir tahun 2020. Apabila pada pertengahan juli mengalami kontraksi hingga minus 35 persen, maka per tanggal 2 September berada di titik 0 persen. Data tersebut bermakna karena adanya indikasi masyarakat yang sudah mulai beraktivitas kembali dan berbelanja di mall. Sayangnya hal ini dirasa masih belum merata bagi seluruh kelompok pengeluaran masyarakat. Bagi masyarakat kelas menengah, belanja dapat

Berbagai aktivitas perekonomian mulai dari sektor pariwitasa hingga perdagangan terpaksa harus menutup usahanya dan mengurumahkan para karyawannya. Hal ini juga mendukung peraturan pemerintah untuk mennerapkan social distancing. Cara ini tentu memberi dampak langsung terhadap perekonomian bangsa, karena akan banyak pengurangan aktivitas bekerja di luar rumah. Misalnya, berbagai pusat perbelanjaan memutuskan untuk menutup sementara operasionalnya, sehingga pendapatan otomatis menurun. Sejumlah hotel di daerah-daerah wisata seperti Bali, Jakarta, dan Yogyakarta Surabaya dan kota besar lainnya ditutup. Pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi langkah efektif bagi perusahaan untuk mengurangi kerugian perusahaan yang semakin bertambah (Syaharuddin, 2020). Hal dilakukan untuk meminimalisir rantai penyebaran wabah virus covid-19.

Padahal aktivitas ekonomi adalah salah satu bentuk upaya manusia dalam konteks pemenuhannya kebutuhan. Karena keberadaan manusia tidak dapat dipisahkan dari sifat alami untuk berusaha mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. Seringkali pengukuran kesejahteraan hidup manusia diukur dengan standar kepuasan ekonomi yang dapat dicapai melalui kegiatan ekonomi terkandung dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Aktivitas ekonomi yang umumnya dilibatkan oleh masyarakat termasuk pertanian, nonpertanian, dan perdagangan layanan, dan layanan (Gunawan, 2014 dalam Abbas, et al 2020). kegiatan konsumsi memiliki tujuan memenuhi kebutuhan hidup termasuk untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. terpaksa harus dihentikan (Dini Yuniarti, Bambang Subiyakto, dan Muhammad Adhitya Hidayat Putra,2020).

Aktivitas lintas sektor pariwisata juga berdampak pada lintas pelaku ekonomi. Seperti penawaran barang dan jasa secara tidak langsung dapat membantu kegiatan ekonomi masyarakat pada sektor lain. Pada masa pandemi covid-19 telah meluluhlantakkan berbagai sektor perekonomian berbagai aktivitas ekonomi terlebih dalam sektor pariwisata terpaksa dihentikan. Sejumlah hotel di daerah-daerah wisata seperti Bali, Jakarta, dan Yogyakarta Surabaya ditutup. Pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi langkah efektif bagi perusahaan untuk mengurangi kerugian perusahaan yang semakin bertambah (Syaharuddin, 2020). Hal ini bertujuan agar tidak terjadi interaksi antar satu dengan lainnya. Oleh karena itu Pemerintah menerapkan pembatasan sosial untuk mengurangi interaksi dan campur baur pada masyarakat dalam rangka.pemutusan rantai penyebaran covid-19.

Terhitung sejak awal 2020 aktivitas jumlah kunjungan wisatawan menurun. Hal ini dikarenakan banyak negara yang menghentikan penerbangan dan menrepkan lockdown pada wilayahnya. Pemberlakuan pembatasan sosial serta PPKM juga berdampak pada aktivitas ekspor dan impor pada negara-negara. Dampak dari wabah covid-19 ini begitu banyak merugikan berbagai pihak pelaku ekonomi. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk meningkatkan kembali aktivitas roda perekonomian yang sedang melemah. Dengan mengeluarkan beberapa kebijakan seperti New Normal yang akan diterapkan diharapkan dapat menstabilkan keadaan ekonomi kembali

Kesimpulan

    Adanya pandemi virus covid-19 ini dapat melemahkan segala aktivitas perekonomian negara termasuk dalam sektor pariwisata. Jika hal ini terus terjadi, maka dapat menyebabkan dampak yang cukup serius pada pembangunan ekonomi di Indonesia di masa mendatang serta berkelanjutan. Pada masa pandemi covid-19 telah meluluhlantakkan berbagai sektor perekonomian di berbagai aktivitas ekonomi terlebih dalam sektor pariwisata juga terpaksa harus dihentikan. Melihat peluang dari berbagai sektor khususnya sektor pariwisata berkontribusi besar dalam ekonomi masyarakat. Pengembangan pariwisata ini diharapkan dapat menstabilkan kembali keadaan ekonomi. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menggerakkan kembali aktivitas roda perekonomian yang sedang melemah. Dengan mengeluarkan beberapa kebijakan seperti New Normal yang akan diterapkan diharapkan dapat menstabilkan keadaan ekonomi kembali.

(Mahasiswi UPN Veteran Jakarta)

(***)

Bagikan Artikel Ini