Beranda » Bagaimana Pancasila Mengatur Kehidupan Politik di Indonesia?

Bagaimana Pancasila Mengatur Kehidupan Politik di Indonesia?

Ilustrasi - foto Dokumentasi Penulis

Setiap negara pasti mempunyai sistem politik di dalamnya, sama seperti Indonesia. Sistem politik menjadi jiwa bagi keberlangsungan hidup berbangsa bernegara yang menjadi artian bahwa sistem politiklah yang menjadi penentu bagi keberlangsungan hidup bangsa ini.

Namun, jika kita melihat ke dalam sistem politik negeri ini, apa tanggapan Anda? Sistem politik Indonesia sangat mengkhawatirkan sebab beberapa para elite politik tidak mengedepankan sikap profesional dalam memegang dan mengendalikan pemerintahan ini, tak sedikit dari mereka yang tamak akan kekayaan negeri ini untuk kepuasan pribadi.

Saya di sini dan kepada Anda yang sedang membaca tulisan ini, jika Anda adalah seorang anak muda maka kita di sini adalah sama. Kita merupakan aset bangsa yang akan mewarisi tonggak kepemimpinan negeri ini sebagai estapeta dari generasi muda.

Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana dituangkan ke dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat yang ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

Langkah pertama yang harus ditempuh jika ingin merubah situasi dimulai dengan mengubah persepsi kita. Paradigma sebagai cara bagaimana kita “melihat” dunia,  bukan dalam hal indra penglihatan visual, tetapi dalam hal memahami dan menafsirkan.

Mengenai proses pembangunan politik, warga negara Indonesia juga berperan sebagai subjek politik bukan hanya sekedar objek politik.  Subjek di sini diartikan sebagai warga negara Indonesia menjadi pemeran atau pemegang politik bukan hanya sebagai pajangan negara saja.

Tidak hanya Pancasila, sistem politik Indonesia juga bersumber dari manusia sebagai subjek sehingga dalam proses pembangunan politik harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat.

Menurut Muhammad Yamin, Pancasila adalah suatu sistem filsafat, kelima sila itu tersusun dalam suatu rumusan pikiran-pikiran filsafat yang harmonis. Sedangkan menurut Soedirman Kartahadiprojo, Pancasila merupakan isi jiwa bangsa Indonesia.

Kehidupan berpolitik dalam Pancasila yang dimaksudkan adalah bagaimana peran serta fungsi Pancasila sebagai landasan sekaligus tujuan dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Peran dan fungsi Pancasila di sini sebagai pengontrol dalam berpolitik.

“Ketuhanan Yang Maha Esa” sila pertama ini dimaksudkan agar bukan bangsa Indonesia saja yang bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia juga bertuhan dengan keyakinannya masing-masing.

Sama halnya ketika sedang berbicara politik, Indonesia merupakan negara majemuk tetapi jika kita hanya fokus kepada agama Islam yang merupakan mayoritas penganut dalam negeri ini, secara tidak langsung kaum minoritas akan tertindas maka timbulah disintegrasi bangsa sedangkan sikap ini tidak sesuai dengan nilai Pancasila.

Selanjutnya arahkan pandangan Anda pada sila kedua. Jika dikaitkan dengan politik Indonesia, tak jarang kita menemukan penyimpangan. Seringkali kita sebagai masyarakat menengah kebawah tidak mendapat perhatian khusus oleh pemerintah malahan mereka yang mempunyai jabatan atau kekuasaan tertentulah yang mendapat perhatian lebih.

Tidak menghargai pendapat lawan bicara ketika sedang berpolitik atau bahkan tidak memberi kesempatan untuk berbicara, dan parahnya lagi tidak membela kebenaran dan keadilan ketika sedang berada di forum bicara politik.

Tanpa disadari banyak sekali tindakan kecil yang memuculkan perpecahan, konflik antar-partai politik, atau melakukan kecurangan saat melakukan pemilu. Sikap tersebut dapat merusak persatuan bangsa ini hanya demi kepentingan dan kenikmatan pribadi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di luar sana, yang di mana tidak mencerminkan pada sila ketiga ini.

Kita dapat melihat pada sila keempat ini seringkali terdapat penyimpangan, contohnya seperti pemerintah atau pemimpin dalam mengambil keputusan secara otoriter yang di mana jika dikaitkan dalam nilai Pancasila ini tidak sesuai.

Prinsip kelima ini jika dilihat pada sejarah di mana Suharto hanya menitipkan orang-orang terdekatnya untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan besar negara. Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia menjadi ajang praktik korupsi.

Dari pernyataan tersebut bisa dilihat bahwa sikap elite politik yang memiliki kekuasaan tidak mencerminkan nilai Pancasila kelima yakni, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berseberangan dengan itu, ketika sedang dalam pemilu kita mendapat perhatian khusus hanya untuk mendapatkan suara, miris sekali. Dimana letak keadilan manusia pada bangsa ini?

Perlu diketahui, bahwasanya politik tidak bisa lepas dari sejarah panjang dari manusia memandang diri dan alam semesta. Pemahaman dari sudut-sudut pandang manusia sebagai makhluk yang bisa memecahkan manusia lainnya. Soekarno menganggap bahwa Pancasila mempunyai nilai yang lebih tinggi dari Declaration of Independence maupun Manifesto Komunis.

Politik membangun kehidupan peradaban, politik juga diklaim menjadi pengatur peradaban lebih baik. Sejarah politik dikaitkan dengan perkembangan logika berpikir, perkembangan filsafat yang ada pada masa Yunani.

Dalam aliran klasik ini melahirkan definisi persepsi dogma paradigma, pendekatan klasik. Titik tekan pada aliran klasik adalah sebuah dominasi definisi yang mencoba mewujudkan pembicaraan tentang kesejahteraan bersama yang perlu dilakukan oleh warga negara.

Aliran klasik membentuk politik menjadi definisi yang menghantarkan bagaimana gagasan idealisme dan etika menjadi sesuatu yang paling penting dalam mewujudkan kesejahteraan.

Walaupun Pancasila terdiri atas lima sila, tetapi sebagai satu kesatuan tetap mengabdi pada tujuan yang satu, yakni kelima sila sebagai dasar negara dipakai untuk landasan mewujudkan masyarakat adil-makmur, material-spiritual yang berdasarkan nilai Pancasila.

Pancasila merupakan hasil kompromi nasional dan pernyataan resmi bahwa kedudukan setiap warga negara Indonesia adalah sama. Pancasila merupakan hasil usaha pemikiran manusia Indonesia yang sungguh-sungguh secara sistematis dan radikal.

Kemudian dituangkan dalam rumusan rangkaian kalimat yang mengandung satu pemikiran yang bermakna dan bulat untuk dijadikan dasar, asas dan pedoman atau norma hukum dan kehidupan bersama dalam rangka perumahan satu negara Indonesia merdeka.

Terkadang kita terlalu fokus ke satu tujuan sehingga lupa akan essensi dari Pancasila itu sendiri. Bagaimana negara ini akan maju dengan sikap para elite politik yang memegang kekuasaan penuh untuk bangsa ini, namun tidak memegang kendalinya dalam bersikap yang sesuai pada nilai-nilai Pancasila.

Tulisan ini dibuat tidak hanya untuk para elite politik saja, namun siapa pun Anda kita semua di sini adalah sama. Kita sama karena kita adalah bagian dari warga negara Indonesia di mana kita memiliki kedudukan yang sama, hak yang sama, dan keadilan yang sama.

Dengan adanya Pancasila dan tulisan ini semoga dapat menyadarkan dalam bagaimana bersikap yang benar ketika memasuki ranah politik dengan membawakan politik secara seadil-adilnya untuk para rakyat bukan hanya sebagai unjuk memenangkan hak suara.

Serta juga bagaimana membawakan politik dengan tidak memecah belah bangsa sendiri, bagaimana membawakan politik dengan tetap memandang kita semua di sini adalah sama, dan juga bagaimana membawakan politik dengan musyawarah mufakat seadil-adilnya tanpa merugikan pihak satu dan pihak lainnya.

Pada akhir tulisan ini yang perlu digarisbawahi adalah saya, Anda, dan kita semua yang merupakan warga negara Indonesia sudah sepatutnya mengepalkan tangan untuk Indonesia yang maju serta indah. Jagalah kekayaan bangsa ini agar Indonesia kita ini ayu di mata para penglihat.

(***)

Bagikan Artikel Ini