Beranda » Sistem Politik Indonesia Belum Capai Tujuan Nasional, Mengapa?

Sistem Politik Indonesia Belum Capai Tujuan Nasional, Mengapa?

Ilustrasi - foto Dokumentasi Penulis

Oleh : Anggita mahasiswa Ilmu program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Dalam kehidupan bernegara, diperlukan aspek-aspek yang dapat mengatur pola kehidupan warga negara. Seperti yang kita ketahui aspek tersebut terdapat dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. Pada artikel kali ini, saya akan membahas salah satu bidang tersebut yaitu Politik. Politik merupakan sebuah kebijakan dasar dari suatu negara yang bersumber dari nilai-nilai yang ada di masyarakat guna mencapai tujuan negara yang telah dicita-citakan bersama.

Politik seringkali terlihat, terdengar, dan terasakan juga oleh kita sebagai warga negara. Hal tersebut, banyak kita jumpai dalam berbagai media cetak, radio, televisi, hingga saat ini pengaruh dari arus globalisasi yaitu terdapat internet. Dalam media tersebut, pemberitaan tentang politik banyak disajikan untuk warga negara agar dapat mengamati sebuah keadaan politik pada negaranya. Lika-liku berita politik baik dalam negeri maupun hubungannya terhadap luar negeri.

Sorotan politik tidak hanya memfokuskan politik dalam negeri saja, tetapi pemerintah juga menjalankan program politiknya dengan melakukan politik luar negeri seperti melakukan kerja sama antar negara untuk memajukan negara. Negara juga memerlukan bantuan dari negara lain untuk saling melengkapi. Contohnya saja pemerintah Indonesia membeli produk-produk dari luar negeri seperti makanan, pakaian, elektronik, dan lain sebagainya. Begitupun sebaliknya.

Selanjutnya, politik dalam suatu negara tentunya memiliki sistem yang akan memudahkan jalannya suatu pemerintahan. Dengan demikian, politik di suatu negara memiliki sistem politik yang masing-masingnya memiliki model tersendiri. Seperti halnya negara Indonesia, menggunakan sistem politik demokrasi. Apa yang jadi alasan negara Indonesia memilih model politik demokrasi dibandingkan model politik lainnya? Karena pada model politik demokrasi tersebut memiliki kelebihan pada kekuasaan pemerintahannya yang dibebaskan oleh hukum negara. Hal tersebut memiliki tujuan, yaitu dapat terjaganya hak-hak warga negara karena memiliki hak kebebasan dalam menyampaikan aspirasi. Selain itu, warga negara turut ikut dalam melaksanakan pemerintahan dan dinilai dapat melindungi kepentingan-kepentingan pokok warga negara. “Kira-kira Sistem Politik Indonesia apa sudah dinilai dapat memenuhi tujuan tersebut?”

Nah sebelum lanjut mencari jawaban tersebut, kita sudah mendapatkan beberapa gambaran mengenai jalannya sebuah sistem politik pada suatu negara. Setelah itu, mari kita ulas apa sih sistem politik itu? Dari kata sistem yang berasal dari bahasa Latin dan Yunani yang memiliki arti satuan dari berbagai komponen yang saling terhubung guna memudahkan dalam mencapai tujuan bersama. Sedangkan Politik berasal dari bahasa Yunani yang artinya negara kota. Politik di suatu negara berarti membahas perihal tata pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan, maupun kekuasaan pada suatu negara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem politik dipandang sebagai sebuah konsep kesatuan yang terbangun dari beberapa elemen yang saling mengikat satu sama lain yang totalitasnya dapat terjaga eksistensinya.

Beberapa ahli memberikan pendapatnya mengenai apa itu sistem politik. Salah satunya terdapat pendapat dari Ilmuwan politik asal Amerika, David Easton memberikan pengertian sistem politik adalah sistem yang terdiri dari seperangkat nilai-nilai yang bersifat paksaan. Serta mengikat sebuah masyarakat di suatu negara secara keseluruhan. David Easton juga mengemukakan bahwa sistem politik dapat pula dikenal sebagai suatu interaksi yang dapat diabstraksikan dari keseluruhan tingkat sosial melalui makna yang dialokasikan secara otoritatif.

Berbicara mengenai sistem politik, berarti membicarakan tentang tatanan kehidupan masyarakat, dan mengatur tentang keberadaan peran dari lembaga infrastruktur politik. (Haricahyono, 1991). Pernyataan tersebut sangat benar, dalam hal ini, sistem politik memiliki fungsi dalam melaksanakan perang atau mendorong perdamaian, memajukan dan membatasi perdagangan internasional, menarik pajak dari rakyat secara adil atau tidak adil, mengatur perilaku manusia dengan ketat atau kurang ketat, mengalokasikan sumber daya untuk bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan atau tidak, dan lain sebagainya. Dapat dilihat bahwa sistem politik ini melaksanakan berbagai kegiatan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama sebagaimana yang telah dirumuskan.

Hal tersebut didukung oleh pemikiran aliran behavioralisme yang memandang bahwa kehidupan suatu sistem politik tidak terlepas dari perilaku-perilaku politik yang menyertainya. Dalam aliran tersebut, sangat menitikberatkan kepada para perilaku aktor (maknanya merujuk kepada yang berperan atau berkontribusi dalam suatu sistem politik tersebut). Bagaimana para aktor tersebut bersikap, bertindak dalam menyikapi sebuah isu yang terjadi dalam suatu negara. Hal tersebut, dikarenakan aktor politiklah yang membuat keputusan karena memiliki kekuasaan terhadap suatu negara.

Jika kita memandang negara Indonesia dengan lika-liku politiknya dari zaman dahulu hingga zaman saat ini. Masih banyak terdapat kasus-kasus politik yang buruk yang terlihat di publik. Oleh karena itu, saat ini banyak sekali yang memberikan stigma buruk pada  sistem politik Indonesia. Entah bagaimana warga negara dapat melihat asal ketimpangan yang terjadi tersebut berasal dari kebijakan politik yang dibuat tidak maksimal atau dari sisi aktor politik yang kurang maksimal dalam menjalankan kewenangannya.  Mengapa dua pandangan tersebut yang banyak dinilai dari masyarakat? Melihat adanya berita simpang siur dan media yang menyorot banyaknya aksi atas kejanggalan pada sistem politik di Indonesia kini. Mulai dari  perbedaan pembuat kebijakan dengan realita yang ada tidak sesuai. Selain itu, maraknya oknum yang melakukan tindakan korupsi yang dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.

Kasus korupsi tersebut terlansir pada berita akhir-akhir ini mengenai salah satu elit politik yaitu partai politik yang sangat banyak ditemukan kasus korupsi. Padahal, jika kita melihat bahwa suatu lembaga sistem politik diamanahkan untuk mensejahterakan rakyat dengan segala perjanjiannya. Namun, pada kenyataan saat ini justru elit politik yang membuat buruk tersebutlah yang mengkhianati rakyat.  Elit politik tersebut gagal dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk membuat rakyat sejahtera. Hal yang diutamakan dalam membuat negara baik adalah memberantas kemiskinan dan memajukan pendidikan. Namun, hingga kini kedua hal prioritas tersebut tidak kunjung membaik.

Pertanyaan yang diajukan kali ini, mungkinkah pada semua elemen baik aktor politik dan masyarakat sudah menjalankan sistem politik yang ditata oleh pemerintah sudah mencapai tujuan nasional Indonesia?  Hingga saat ini saya belum memahami dari mana asal sebuah sistem politik di stigmakan buruk. Sebab, jika kita melihat dari pelaksanaan kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah masih saja memiliki kekurangan yang ditandai dengan adanya aksi demonstrasi dari para warga masyarakat, unjuk rasa, dan masyarakat juga kadang mengeluh karena tidak mendapatkan perlakuan hukum yang sama oleh pemerintah. Apakah kebijakannya yang salah atau pelaksanaannya yang kurang sehingga masih menyebabkan adanya kontroversi dari berbagai pihak masyarakat.

Dalam hal ini, maka sistem politik pemerintah perlu ditingkatkan kembali. Baik dari aktor politik maupun masyarakat perlu bekerja sama dalam mencapai tujuan nasional Indonesia. Dalam sistem politik itu merupakan hal yang sangat penting, bukan semata-mata hanya ingin memperoleh kekuasaan saja. Akan tetapi bagaimana cara menjalankan kekuasaan itu agar bermakna dan bermanfaat untuk orang banyak agar politik itu dapat berjalan dengan lancar.

(***)

Bagikan Artikel Ini