Abstrak “Wonderland Indonesia” merupakan karya medley beberapa lagu daerah yang dikomposisi oleh Alffy Rev. Tak sekedar digabungkan, beberapa lagu daerah tersebut juga diaransemen dengan sentuhan music elektronik. Lagu wonderland Indonesia dirilis tepat pada HUT RI ke-76 yang sempat menduduki puncak trending nomor satu di YouTube. Musik dengan penyanyi Novia Bachmid ini bertemakan nasionalisme dan telah menuai pujian karena memadukan gambar dan musik tradisional Nusantara yang diaransemen ulang dengan gaya modern. Dari berbagai tanda yang digunakan dalam video klip wonderland Indonesia mulai dari ikon, indeks, dan simbol baik berupa tanda verbal dan non verbal merupakan seluruh rangkaian tanda yang memberikan gambaran keindahan dan keragaman budaya serta adat di Indonesia, setiap lagu daerah yang digunakan serta pakaian adat dan koreografi tari merupakan tanda yang berkaitan dengan judul yang digunakan dalam lagu tersebut yakni Wonderland Indonesia atau keajaiban Indonesia. Dalam hal ini, setiap daerah di Indonesia memiliki tanda masing-masing yang menjadi ciri khas suku bangsa, dan membuktikan bahwa Indonesia merupakan negeri yang kaya. PENDAHULUAN “Wonderland Indonesia” merupakan karya medley beberapa lagu daerah yang dikomposisi oleh Alffy Rev. Tak sekedar digabungkan, beberapa lagu daerah tersebut juga diaransemen dengan sentuhan music elektronik. Lagu wonderland Indonesia dirilis tepat pada HUT RI ke-76 yang sempat menduduki puncak trending nomor satu di YouTube. Musik dengan penyanyi Novia Bachmid ini bertemakan nasionalisme dan telah menuai pujian karena memadukan gambar dan musik tradisional Nusantara yang diaransemen ulang dengan gaya modern. Berkat wonderland Indonesia, nama Indonesia kini kembali diperhitungkan di kancah internasional, pasalnya video klip ini telah menghadirkan keindahan alam dan kekayaan pakaian adat, lagu tradisional, instrument musik, hingga panorama alam yang melimpah dari sabang sampai Merauke. Meskipun terkesan singkat, namun video Wonderland Indonesia berhasil menampilkan banyak pesan, selain kemewahan sinematik dan music EDM. Alffy Rev mencoba menunjukkan kekayaan budaya Indonesia dan keelokan alam nusantara kepada dunia. Mengenalkan lagu-lagu tradisional yang mulai banyak dilupakan masyarakat Indonesia sendiri karena dianggap kuno. Merepresentasikan perjuangan pahlawan dalam memerdekakan Indonesia dari para penjajah. Banyak emosi yang tercipta, mulai dari kekaguman, kesedihan, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Dalam konteks penelitian ini, video klip musik merupakan sebuah teks yang penuh makna dan multi tafsir, tersusun dalam banyak tanda-tanda ikonis yakni gambar-gambar memiliki kesamaan dengan objek dan juga terdapat indeks-indeks dari gambar yang sarat makna serta symbol-simbol yang memiliki banyak arti yang perlu ditafsirkan. Ini sesuai dengan gagasan peirce yang membagi tanda menjadi tiga kategori yakni ikon, indeks, dan simbol dalam menciptakan makna. Video klip musik “Wonderland Indonesia” ini menarik untuk diteliti karena selain sifatnya yang kontroversial, dalam video klip ini juga terdapat banyak tanda-tanda yang menyiratkan makna suatu budaya masyarakat Indonesia di setiap wilayahnya. Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :”Analisis Semiotika pada Video Klip “Wonderland Indonesia” by Alffy Rev ft. Novia Bachmid” berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalahnya penulis tetapkan sebagai berikut : “Bagaimana konstruksi makna dalam video klip “Wonderland Indonesia” by Alffy Rev ft. Novia Bachmid dihubungkan dengan analisis semiotika? TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatus” yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian, komunikasi berarti suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan (Ardianto, 2011:20). Pengetian lain dari komunikasi yaitu proses dimana individu dalam hubungan kelompok, organisasi, dan masyarakat membuat dan menggunakan informasi untuk berhubungan satu sama lain dan dengan lingkungan (Ruben, 2013:19). 2. Komunikasi massa Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan oleh media massa pada orang banyak (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi ini, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa (Ardianto, 2004:3). 3. Teori Semiotika Secara umum, Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign) dalam kehidupan manusia. Semiotika dapat digolongkan menjadi dua yakni semiotik structural dan semiotik pragmatis (Hoed, 2011:28) Peirce membagi tanda menjadi tiga tipe yakni ikon, indeks dan simbol. Sebuah ikon memiliki kesamaan dengan objek. Hal ini seringkali terlihat pada tanda-tanda visual seperti foto, peta, tanda di toilet yang melambangkan pria dan wanita adalah ikon. Indeks adalah tanda dengan sebuah hubungan langsung yang nyata sengan objek yang diwakilinya. Asap adalah indeks dari api, bersin adalah indeks dari flu. Sebuah simbol adalah sebuah tanda yang keterkaitannya dengan objek merupakan permasalahan konvesi, persetujuan atau aturan. Secara umum kata-kata merupakan simbol. Palang merah adalah simbol, angka-angka adalah simbol (Fiske, 2012;800 4. Teori makna Terdapat tiga sudut pandang yang berbeda dalam mengkaji makna pada sebuah bahasa (tanda bahasa), yaitu : pendekatan referensial, pendekaran psikologis, dan pendekatan sosial. Ketiga pendekatan ini sangat diperlukan untuk mendapatkan makna bahasa secara utuh. Karena pada kenyataannya terkadang bahasa belum dapat dimaknai hanya dengan satu pendekatan saja. Pendekatan referensial melihat makna sesuai dengan entitas yang terdapat dalam dunia luar. Ogden dan Richards (dalam Yayat, 2011:12) mengajukan gagasan segitiga semantik yang menjelaskan bahwa makna, lambang, dan acuan berkelindan untuk membentuk keutuhan bahasa. Pendekatan psikologis memandang makna lebih khusus pada referensi dalam pikiran (otak). Dalam pendekatan sosial, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yakni analisis percakapan dan analisis wacana. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Bigdan dan Taylor mendefinisikan metodologi sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik itu tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati oleh peneliti (Moeloeng, 2002:3) Objek penelitian dan Unit Analisis Objek penelitian ini adalah video klip “Wonderland Indonesia” by Alffy Rev ft. Novia Bachmid. Dengan unit analisis penelitiannya berupa potongan-potongan gambar atau visual yang menandakan suatu ikon yang memiliki makna kebudayaan atau penandaan suatu suku daerah, serta sikap nasionalisme dalam video klip ini. Sumber data Sumber data terbagi menjadi dua : Data primer adalah data yang diperoleh dari rekaman video original berupa video klip “Wonderland Indonesia” kemudian dipilih visual atau gambar dari video klip yang diperlukan untuk penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang mendukung data primer seperti buku-buku dan sumber internet yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data terdiri dari : Observasi adalah dengan melakukan pengamatan langsung dan bebas terhadap objek penelitian dan unit analisis dengan cara menonton dan mengamati dengan teliti setiap ikon dan lirik dalam video klip “Wonderland Indonesia” kemudian mencatat, meneliti, dan menganalisa sesuai dengan model penelitian yang digunakan. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan video klip “Wonderland Indonesia” melalui internet dan buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Teknik Analisis data Setelah data primer dan sekunder terkumpul, kemudia diklarifikasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah ditentukan. Setelah data terklarifikasi, dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis semiotika Charles Sanders Peirce dengan kategori-kategori tanda Ikon, indeks, dan simbol. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil Sutradara Film Awwalur Rizqi Al-Firori, lahir di Mojokerto 18 Juni 1995. Yang lebih dikenal sebagai Alffy Rev adalah seorang Youtuber, komposer, produser musik, dan sinematografer berkebangsaan Indonesia. Alffy Rev menikah pada usia 24 tahun. Ia melangsungkan pernikahan dengan Linka Angelia pada 05 Januari 2019 di masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur. Pada tanggal 6 Januari 2019. Ia menempuh pendidikan formal di MTsN Prigen (sekarang MTsN 3 Pasuruan), dan lulus pada tahun 2009. Setelah itu, dia melanjutkan ke SMKN 9 Surabaya, dan mengambil Jurusan Seni Musik. Ia sempat melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Multimedia. Meskipun demikian ia tak menyelesaikan studi tersebut karena harus memilih antara bayar kuliah atau membeli Launchpad. Pada bulan juli 2017, Alffy Rev mewakili musisi muda Indonesia berkesempatan tampil di London atas undangan KBRI yang dijembatani dan difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tahun selanjutnya, lagu Bagimu Negeri hasil aransemennya terpilih sebagai lagu resmi maskapai Garuda Indonesia saat pesawat lepas landas dan mendarat. Alffy Rev pernah mendapat penghargaan dari the Olympic Council of Asia (OCA). Penghargaan ini diberikan kepada para youtuber yang mengcover lagu-lagu Asian Games 2018. Alffy mendapatkan penghargaan bersama dengan Youtubers negara lain yang juga mengcovel lagu Asian Games 2018, yaitu Sidhart Slathia (India), Jannine Weigel (Thailand), dan Jason Chen (China). Pembahasan a. Opening Ikon : berupa rumah gadang dan candi Borobudur, serta keindahan alam Indeks : rumah gadang dan candi Borobudur merupakan indeks dari bangunan khas adat di Indonesia. Simbol : keduanya merupakan simbol dari suasana negara Indonesia. b. lagu paris barantai – Kalimantan Ikon : Busana Kustim yaitu pakaian adat Kalimantan yang telah dikreasikan dan alat perang Kalimantan Indeks : menggambarkan suasana Kalimantan Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Dalam lagu paris barantai menceritakan tentang kerinduan terhadap orang yang disayang dan sudah lama tidak bertemu, lirik lagu ini mengungkapkan bagaimana rasa sayang yang mendalam dan tidak ingin lagi terpisahkan, itu tergambarkan dalam lirik suasana kota baru. Seperti diketahui, kota baru diduga menjadi tempat pertemuan sepasang kekasih yang saling jatuh cinta. Tepatnya di paris barantai, salah satu tempat di kota baru. c. lagu si patokaan – Sulawesi utara Ikon : busana laku tepu yaitu pakaian adat Sulawesi Utara yang telah dikreasikan Indeks : menggambarkan budaya Sulawesi Utara Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Dalam lagu si patokaan bercerita tentang ungkapan perasaan cinta sekaligus khawatir dari seorang ibu kepada anaknya yang sudah beranjak dewasa dan telah wajib mencari nafkah sendiri, biasanya anak laki-laki. d. lagu Sajojo – Papua Ikon : pakaian adat yokal yang telah dikreasikan Indeks : menggambarkan ciri khas daerah papua yang memiliki kedekatan dengan alam Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Dalam lagu Sajojo berkisah tentang perempuan cantik dari desa. Perempuan yang dicintai oleh ayah dan ibu dan juga para laki-laki desa. Perempuan yang didamba laki-laki untuk bisa berjala jalan berdua dengannya. e. lagu Soleram- Riau ikon : baju kurung cekak musang yang telah dikreasikan, dan seorang anak kecil indeks : indeks dari lirik lagu soleram dan menggambarkan ciri khas provinsi Riau Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Dalam lagu Soleram mengandung pesan kepada anak-anak, yaitu untuk menjaga kehormatannya, untuk menjaga harga dirinya, dan mempertahankan malu sebagai budayanya, selain itu juga memiliki lirik yang mendidik untuk senantiasa menyambung tali persaudaraan dan menghindari perpecahan antar golongan. f. lagu Kampuang nan Jauh di mato- Sumatra Barat ikon : busana Limpapeh rumah nan gadang dan tari piriang indeks : menggambarkan suasana Sumatra Barat dan lirik lagu simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Dalam lagu Kampuang nan jauh di mato menceritakan tentang kerinduan pada kampung halaman dan keluarga. Dalam makna lain juga tertuang pula ungkapan mengenang memori manis yang terukir bersama teman-teman tercinta. g. lagu Janger – Bali Ikon : payas agung atau baju adat provinsi Bali yang telah dikreasikan. Pura, dan penari Janger Indeks : menggambarkan keindahan budaya Bali Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Janger merupakan lagu yang menggambarkan suka cita remaja putra dan putri. Lagu ini menampilkan keceriaan dan semangat serta suasana hangat di pedesaan Bali. h. lagu manuk dadali – Jawa Barat ikon : arca burung garuda, dan kebaya sunda serta siger sunda Indeks : menggambarkan provinsi Jawa Barat dan menyesuaikan lirik lagu Manuk dadali Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Makna lagu manuk dadali ialah menggambarkan keperkasaan burung garuda sebagai lambang kejayaan bangsa Indonesia, dengan penggambaran tersebut, maka masyarakat Indonesia diharapkan dapat terus memiliki rasa cinta terhadap tanah air agar negara kita bisa terus jaya dan perkasa sebagaimana sosok burung garuda. i. lagu Anak kambing saya – Nusa Tenggara Timur ikon : pakaian adat suku rote indeks : menggambarkan provinsi NTT Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Lagu anak kambing saya bercerita tentang hubungan orang tua dan anak. Ini adalah kisah orang tua yang mencari keberadaan sang anak. Orang tua itu bernyanyi dan bertanya melalui sebuah pantun di manakah jantung hatinya yakni sang anak itu sendiri. Di dalam lagu tersebut juga terjawab di mana keberadaan sang anak, disebutkan bahwa sang anak sudah berada di kampung baru. j. lagu leloledhung – Jawa tengah Ikon : pakaian adat jawa, anak kecil tertidur, dan rumah adat jawa Indeks : menggambarkan suasana dari provinsi Jawa Simbol : salah satu adat dan kebudayaan yang berada di Indonesia Tak lelo lelo ledung memiliki makna yang cukup dalam. Yakni kasih sayang dan harapan seorang ibu agar anaknya tidak menangis. Lagu ini digunakan sebagai pengantar tidur, artinya seperti mari ku timang-timang anakku. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari berbagai tanda yang digunakan dalam video klip wonderland Indonesia mulai dari ikon, indeks, dan simbol baik berupa tanda verbal dan non verbal merupakan seluruh rangkaian tanda yang memberikan gambaran keindahan dan keragaman budaya serta adat di Indonesia, setiap lagu daerah yang digunakan serta pakaian adat dan koreografi tari merupakan tanda yang berkaitan dengan judul yang digunakan dalam lagu tersebut yakni Wonderland Indonesia atau keajaiban Indonesia. Dalam hal ini, setiap daerah di Indonesia memiliki tanda masing-masing yang menjadi ciri khas suku bangsa, dan membuktikan bahwa Indonesia merupakan negeri yang kaya. Saran Untuk warga negara Indonesia khususnya generasi muda yang memiliki minat serta bakat dalam hal apapun, kiranya untuk tetap semangat berkarya dan menunjukkan kemampuan pada dunia. Agar semakin maju dan berkembang generasi Indonesia di kancah Internasional. Dan agar nama serta keindahan Indonesia semakin dikenal oleh dunia. Cintai produk dalam negeri, dan dukung kreasi anak bangsa. DAFTAR PUSTAKA Wihangga, Felisitas Dhwani. 23 Agustus 2021 Lirik lagu wonderland Indonesia: kompas.com Ashada, Dharmawan. 7 September 2021 lirik lagu daerah Sajojo dari papua beserta maknanya : Pikiran-rakyat.com Rinjani, Susan. 18 Agustus 2021 ,lagu daerah si patokaan asal Sulawesi utara, Lirik, Arti dan Makna :Pikiran-rakyat.com
Studi kasus terhadap beberapa pondok pesantren modern di Indonesia, melalui media masa dan media sosial. PERFORMING ARTS AMONG KYAI AND SANTRI IN THE VIEW OF ISLAMIC LAW Ridha Wahyu Diani Program studi Sastra Indonesia, fakultas Sastra, Universitas Pamulang Kampus Unpam Viktor. Tangerang Selatan, Banten 15310 Ridhawd19@gmail.com Abstrak Perspektif para kiyai dan santri mengenai seni pertunjukan tak terlepas dari pro dan kontra, ketentuan dalam seni pertunjukan memang banyak yang bertentangan dengan syariat agama, bila tidak mewajarkan dan mengambil jalan tengah tidak akan dapat beriringan dan meyatu sampai kapanpun. Namun dapat disimpulkan bahwa seni pertunjukan memiliki banyak hal positif di kalangan pondok pesantren terhadap para santri, selain sebagai wadah kreativitas santri, seni pertunjukan juga dapat dijadikan sebagai media dakwah yang lebih mudah tersampaikan. Dengan catatan tetap memegang teguh syariat agama islam. Abstract The perspectives of kiyai dan santri regarding performing arts cannot be separated from the pros and cons, there are many provisions in performing arts that are contrary to religious law, if it is not fair and takes the middle way, it will not be able to go hand in hand and unite forever. But it can be concluded that performing arts have many positive things among Islamic boarding school for the students. Apart from being a place for students creativity, performing arts can also be used as a medium of da’wah that is easier to convey. With a note still holding fast to the shari’a of the Islamic religion. PENDAHULUAN Seni pertunjukan atau performance art merupakan segala ungkapan kesenian yang memiliki dasar pergelaran langsung di hadapan penonton, yang bukan hanya melibatkan aksi individu melainkan kelompok di tempat dan waktu tertentu. Selain itu ada pula unsur-unsur yang terdapat pada seni pertunjukan, diantaranya ruang dan waktu, tubuh si seniman, serta hubungan seniman dengan penonton. Dalam pertunjukan kesenian, biasanya bukan hanya berkenaan dengan sebatas unsur-unsur estetika saja, melainkan juga terdapat fungsi- fungsi tertentu, seperti keterkaitan dengan fungsi ritual, pendidikan, hiburan, ataupun menjadi sebuah sarana dalam melakukan kritik sosial. Dalam sejarah perkembangannya, seni pertunjukan sudah ada sebelum kedatangan agama islam di nusantara, masyarakat di pulau Jawa pada masa kejayaan Majapahit merupakan masyarakat yang beradab, telah memiliki bermacam jenis kesenian dan kerap kali mempertunjukannya pada acara-acara tertentu, baik berupa ritual keagamaan, upacara kenegaraan, maupun sebagai hiburan, baik bagi raja dan para punggawa maupun bagi masyarakat umum. Diantaranya merupakan tarian, dan pertunjukan wayang, serta gamelan. Setelah kedatangan agama islam yang disebarkan melalui wali songo, serta para pedagang islam yang berasal dari Arab dan Gujarat, kesenian daerah mulai mendapatkan pengaruh dari agama islam yang dijadikan sebagai media dakwah para wali songo dalam mengajarkan agama islam. Seperti halnya Sunan Bonang yang menggunakan kesenian bonang dalam gamelan sebagai media dakwah penyebaran agama islam, serta Sunan Kalijaga yang menggunakan wayang sebagai media dakwahnya. Masuknya agama islam ke Indonesia, atau pulau Jawa khususnya memaksakan bertemunya agama islam dengan adat setempat yang sangat mendalam dan dicintai oleh masyarakat. Adat ini kental akan ciri seni yang estetik, simbolik, dan hiburan yang dipandu oleh sistem nilai tertentu. Di sisi lain, syiar agama islam pada masa itu masih harus diperkenalkan dengan intensif pada masyarakat jawa. Dengan begitu syiar islam pada saat itu membutuhkan sarana yang efektif tanpa harus merombak sepenuhnya adat dalam kehidupan masyarakat jawa. Contohnya adalah wayang yang dimasuki dan digunakan untuk syiar agama islam tersebut. Kesenian dalam islam sendiri merupakan suatu ungkapan sikap pengabdian kepada Allah, dengan kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya : (1) seni yang mengungkapkan pandangan hidup umat muslim, (2) seni yang diciptakan desainer muslim, (3) seni yang sesuai dengan bayangan seorang muslim, dan (3) segala bentuk seni yang mengarah pada nilai keislaman. Jenis seni islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kesenian pada umumnya, yaitu meliputi seni rupa, seni musik, seni pertunjukkan, seni sastra, dan seni film/sinema. Pada hakikatnya agama islam sendiri tidak banyak masuk ke dunia kesenian untuk akhirnya menumbuhkan kaidah-kaidah seni yang khas islam. Satu-satunya yang diatur adalah seni membaca Al-qur’an (qiroah) yang merupakan satu-satunya yang dapat dikatakan tanpa ragu sebagai seni islam. Lantas bagaimana pandangan kiyai dan santri mengenai seni pertunjukan di Indonesia yang tidak dapat dibendung kemajuannya hingga saat ini melalui perspektif islam? Mengingat di Indonesia merupakan negara yang memiliki pondok pesantren yang terbilang banyak dan mengalami kemajuan yang terbilang pesat, yang pengajarannya berlandaskan syariat islam. Dengan begitu penulis ingin mengkaji lebih dalam kasus yang kerap kali terjadi diantara kesenian di Indonesia dengan pandangan syariat islam, dengan melakukan studi kasus terhadap beberapa pondok pesantren modern di Indonesia, melalui media masa dan media sosial. METODE PENELITIAN Studi ini menggunakan metode observasi dan deskripsi kualitatif, dengan mencari kasus dan pernyataan mengenai seni pertunjukan di Indonesia melalui perspektif kiyai dan santri di beberapa pondok pesantren di Indonesia, melalui media masa dan media sosial, serta beberapa sumber referensi berupa jurnal dan artikel ilmiah yang telah ada sebelumnya. Dengan memfokuskan penelitian pada jenis-jenis kesenian yang masuk dan dijadikan kegiatan para santri di pondok pesantren. PEMBAHASAN Membicarakan mengenai kesenian dengan pesantren akan membangun paradigm umum bahwa kesenian memiliki pintu sempit. Hal ini berdasarkan atas banyaknya komentar dan keputusan ulama-ulama klasik yang sebagian besar mengharamkan hal itu. Dalam beberapa kitab fikih, komentar tersebut dapat kita temukan. Dengan begitu pesantren atau para kiyai dan santri memiliki produk kesenian yang relatif sempit. Tentu hal tersebut merupakan pengaruh atau hasil dari sejarah di masa silam, mengapa pesantren memiliki nilai yang mungkin, apabila dibandingkan dengan pandangan publik memiliki nilai yang relatif sempit. Dalam hal ini karena pesantren mengajarkan syariat islam yang kaffah. Mengenai pesantren, kiyai dan santri. Sama saja kita membahas mengenai syariat islam, pesantren sebagai tempat pendidikan khas Indonesia adalah hasil integrasi kultural antara agama dan budaya setempat. Maka di Indonesia, melihat pesantren sama halnya dengan melihat islam secara budaya. Sebagian ulama dan penafsir memberikan pandangan masing-masing terhadap kesenian, mereka ada yang mendukung ada juga yang menolak, bahkasn terdapat aliran yang menggunakan vonis hukum agama untuk melarang dan memberikan pandangan bahwa kesenian tidak memiliki panggung kebebasan dalam keagamaan. Mereka memberikan pandangan bahwa kesenian dapat memicu timbulnya kelakuan kesyirikan terhadap Tuhan. Asumsi ini didasarkan atas adanya suatu fakta bahwa pada saat kesenian mencapai puncak perkembangannya pada masa dulu, orang Arab pagan menganggap kesenian, khususnya kesenian berupa patung, sebagai berhala atau Tuhan yang patut disembah. Pada masa itu, segala bentuk kreativitas manusia cenderung mengarah pada praktik upacara penyembahan berhala. Bahkan, masyarakat kala itu menganggap hasil kreativitas manusia seperti patung sebagai sesuatu yang patut disucikan. Ia dianggap sebagai sesuatu yang absolut dan tidak boleh tersentuh hal-hal kotor. Lantas bagaimana kesenian dalam pandangan islam? Menurut para kiyai, santri dan penerapannya di pondok pesantren. Kesenian merupakan sesuatu yang menuntut adanya keindahan-keindahan. Dan keindahan yang sifatnya memberikan penghiburan merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia secara universal. Seperti keindahan alam, keindahan suara, keindahan rupa, keindahan kata, dan lain sebagainya. Bahkan dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa seorang mukmin bila mengerjakan sesuatu, diharuskan mengerjakan dengan sebaik dan seindah mungkin. Dalam hadits yang lain juga dijelaskan bahwa Allah itu adalah indah dan akan selalu mencintai keindahan-keindahan. Seni pertunjukan dalam artian lain adalah seni peran atau teater, sering dianggap oleh sebagian ulama adalah hal yang haram. Sebagian ulama mengharamkan seni teater, dengan landasan “kebohongan/membohongi” sejumlah nama ulama terkenal yang mengharamkan seni teater antara lain syeikh Abdul Aziz bin Baz, Nashiruddin Al Albani, Abdullah Al Ghumari, Ahmad Al Ghumari, Bakar Abu Zaid, Shalih Al Fauzan, dan masih banyak lagi. Sedangkan beberapa ulam yang lain seperti Syeikh Muhammada Rasyid Ridha, Ibnu Jibrin, Ibnu Humaid, Muhammad bin Shalih Utsaimin, dan Yusuf Qaradhaw membolehkan seni pertunjukan ini dengan persyaratan yang musti dipenuhi. Persyaratan tersebut antara lain, tidak ada sentuhan antara lelaki dan wanita yang bukan muhrim, tidak ada lelaki yang menyerupai perempuan dan bahkan sebaliknya. Pada kesimpulannya secara umum banyak yang mengatakan bahwa islam dan seni pertunjukan seperti air dan minyak. Namun dewasa ini, beberapa kiyai, santri dan pondok pesantren di Indonesia telah menyambut seni pertunjukan sebagai suatu wadah kreativitas santri yang dapat mengembangkan minat dan bakat santri, dengan kutipan pertunjukan yang berlandaskan syariat islam, tidak mengadakan ikhtilat atau percampuran antara santri putra dan santri putri, dengan cerita yang diangkat mengosong tema-tema islami, seperti kisah para nabi, kisah para wali, dan kisah-kisah seputar pondok pesantren. Seperti halnya di pondok pesantren modern Gontor, yang setiap tahunnya selalu mengadakan pentas pertunjukan yang dikenal dengan panggung gembira. Berbagai seni pertunjukkan, semacam puisi, drama, pantomime dan tarian, serta melukis dan kaligrafi, yang merupakan bagian dari seni rupa tidak hanya ditampilkan dihadapan para penikmat pertunjukan, namun para kiyai dan santri beranggapan bahwa kesenian yang mereka lakukan merupakan sebagian dari dakwah, bagian dari syiar islam bagian dari I’lai kalimatillah. Menjadi salah satu cara Gontor menanamkan semangat dakwah dan syiar islam dalam diri para santri. Tak hanya dengan berbicara di atas mimbar ataupun berjuang di medan perang. Namun, melalui dunia seni, para santri dan kiyai dapat berdakwah, berjuang, dan menegakkang agama Allah. Bukan hanya terdapat pada pondok pesantren modern Gontor, tapi pada beberapa banyak pondok pesantren yang terdapat di Indonesia, baik modern maupun tradisional. Dalam buku berjudul “Islam berkebudayaan: Akar kearifan Tradisi, ketatanegaraan, dan kebangsaan” yang ditulis budayawan Nahdlatul Ulama (NU). M Jadul Maula, dijelaskan bahwa medium peralihan damai dan kesinambungan yang selaras itu ditandai dengan digunakannya seni pertunjukan wayang. Memang, menurutnya, pertunjukan wayang sebagai ritual pemujaan leluhur sudah dikenal orang-orang jawa sejak zaman prasejarah. Namun, para wali kemudian melakukan pembaruan format pertunjukan wayang secara dinamis, estetis, dan fungsional sebagai medium pendidikan masyarakat. Dengan begitu, pembauran seni pertunjukan atau teater dengan mengikuti karakteristik menyesuaikan syariat islam merupakan hal yang bisa dilakukan, tanpa harus mengurangi estetika seni pertunjukan dan melanggar syariat islam yang dipegang teguh oleh para kiyai dan santri di pondok pesantren. PENUTUP Berbagai perspektif islam mengenai seni pertunjukan memang tak terlepas dari segala persoalan yang bersangkutan dengan Syariat Al-Qur’an, Hadits, dan Sunnah. Namun di sisi lain, dalam hukum islam terdapat jam’ul ulama atau pendapat para ulama dan pakar agama mengenai hak dan batil segala hal yang terjadi di tengah masyarakat. Wali songo telah memberikan contoh seni pertunjukan daerah yang dapat dipertunjukan menggunakan nuansa islam, selain itu kesenian juga menjadi salah satu media penyebaran agama Islam di Indonesia. Dengan menggunakan media wayang yang pada hakikatnya diciptakan untuk mengagungkan para dewa, wali songo khususnya Sunan Kalijaga telah berhasil menyatukan kebudayaan setempat dengan agama islam. Begitu juga dalam pondok pesantren di seluruh Indonesia, perspektif para kiyai dan santri mengenai seni pertunjukan tak terlepas dari pro dan kontra, ketentuan dalam seni pertunjukan memang bertentangan dengan syariat agama, bila tidak mewajarkan dan mengambil jalan tengah tidak akan dapat beriringan dan meyatu sampai kapanpun. Namun dapat disimpulkan bahwa seni pertunjukan memiliki banyak hal positif di kalangan pondok pesantren terhadap para santri, selain sebagai wadah kreativitas santri, seni pertunjukan juga dapat dijadikan sebagai media dakwah yang lebih mudah tersampaikan. Dengan catatan tetap memegang teguh syariat agama islam. DAFTAR PUSTAKA Azizi Shofan. 2019. Kesenian Perspektif pesantren. Radarmadura.jawapos.com diakses tgl : 18 Desember 2021 Pojok seni. 2018. Apa hukum seni Teater menurut islam? Pojokseni.com. diakses tgl 16 Desember 2021 Muhyidin dan Nashrullah Nashih. 2021 Wayang dan Islamisasi wali songo menurut peneliti Barat. Republika.co.id. diakses tgl : 18 Desember 2021.
Nyapun dalam adat sunda dapat diartikan atau disamakan dengan adat Nyawer yang ada pada suku betawi atau jawa. Walaupun dalam tradisi ini berbeda tata cara pelaksanaannya, namun pada hakikatnya tetaplah sama. Yang disebut dengan tradisi nyapun adalah nasihat-nasihat perkawinan, selain itu juga dapat diartikan sebagai permohonan doa-doa yang dicurahkan untuk kedua mempelai agar pernikahannya selalu diliputi keberkahan dan jodohnya langgeng tidak ada perceraian. Dalam tradisi nyapun diperlukan beberapa syarat, berupa barang-barang yang harus ada pada saat pelaksanaannya. Yaitu : kursi, payung, beras, uang receh, kunyit, bunga-bunga, batok kelapa. Menurut kepercayaan masyarakat sunda, seluruh barang-barang tersebut memiliki makna tersendiri yang dapat diartikan, seperti kursi yang harus terdapat dua kursi, dan dimana pengantin wanita harus berada di sebelah kiri pengantin pria dengan maksud bahwa seorang pria yang tulang rusuknya berkurang satu sudah dilengkapi dengan kembalinya tulang rusuk pria yang hilang. Selain itu juga terdapat payung yang diharuskan memayungi kedua pengantin yang sedang di sapun, yang mengartikan keberkahan selalu memayungi keluarga yang baru dan sebagai lambang kewaspadaan. Barang yang ketiga adalah beras, yang mengartikan pasangan suami istri ini agar hidupnya berkecukupan, makmur, karena beras melambangkan kemakmuran. Selain itu juga terdapat uang receh, yang memiliki arti kemakmuran dalam segi ekonomi, agar pengantin yang baru ekonominya selalu bagus dan baik. Kunyit yang berwarna kuning diibaratkan seperti emas, dengan harapan agar kedua mempelai didup tidak kekurangan, melainkan lebih. Bunga-bunga mengartikan kasih sayang, agar pengantin pria dan wanita rasa kasih sayangnya tidak pernah hilang dan selalu terjaga. Barang yang terakhir adalah batok kelapa, berfungsi sebagai tempat penyimpanan semua barang-barang seperti beras, kunyit, uang receh, dan bunga-bungaan, ini mengartikan bahwa semua sumber rezeki yang mereka dapatkan harus hemat dan bisa menabung di satu tempat dengan bekal kebersamaan. Alat-alat tersebut harus dipenuhi seluruhnya sebelum dilaksanakan tradisi nyapun. Apabila terdapat kekurangan dari alat-alat tersebut, maka tradisi nyapun tidak bisa dilaksanakan. Adat istiadat dan kebudayaan bukan hanya merupakan aset suatu bangsa, melainkan jati diri yang muncul dari khasanah kehidupan melalui proses yang sangat panjang. Terhadap nilai-nilai budaya bangsa tersebut, dipandang perlu adanya berbagai upaya yang harus dilakukan, karena budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena kebudayaan merupakan hasil dari pemikiran dan perbuatan manusia. Pernikahan adat sunda saat ini lebih disederhanakan, sebagai akibat percampuran dengan ketentuan syariat islam dan nilai-nilai “keparaktisan” dimana sang pengantin ingin lebih sederhana dan tidak bertele-tele. Namun dibalik itu semua, adat nyapun tetap memiliki sisi positif sebagai harapan dan doa-doa baik bagi kedua pengantin. Dalam prosesi sapun bukan hanya sekedar melemparkan saweran terhadap kedua pengantin, tetapi terdapat mantra yang merupakan harapan dan doa, selain prosesi sapun juga terdapat beberapa prosesi lain yang dianggap sama pentingnya dalam pernikahan adat sunda diantaranya terdapat siraman, sawer, pabetot bekakak atau dalam bahasa Indonesia disebut rebutan bekakak ayam. Diantara rangkaian prosesi pernikahan adat sunda keseluruhannya memiliki mantra sakral yang serat akan makna serta permohonan doa bagi kedua pengantin dan masih banyak mempengaruhi orang-orang sunda pada umumnya. Mantra yang digunakan saat prosesi siraman : “Cai suci cai hurip cai rahmat cai nikmat. Hayu diri urang mandi, Nya mandi jeung para Nabi, Nya siram jeung para Malaikat, kokosok badan rohani, cur mancur cahayaning Allah, cur mancur cahaya ning ingsun, cai suci badan suka, mulih badan sempurna.” Artinya : Air suci air hidup, hidup dengan segar dan sehat, air rahmat air nikmat, mandi bersama para nabi, mandi bersama para malaikat, menggosok badan rohani, mancur cahaya Allah, mancur cahaya saya, air suci badan suka, badan kembali sempurna” Mantra tersebut digunakan oleh masyarakat sunda sebagai pengharap berlangsungnya acara pernikahan yang khidmat dan sebagai harapan pembersihan jiwa serta raga bagi pengantin. Mantra yang digunakan saat prosesi saweran atau biasa disebut dengan kidung sawer: “Pangapunten kasadaya kanu sami araya, Rehna bade nyawer heula ngedalkeun eusi werdaya, dangukeun ieu piwulang, tawis nu mikamelang teu pisan dek kumalancang, megatan ngahalang-halang, bisini tacan kaharti, tangetkeun masing rastiti, ucap lampah ati-ati. Kudu silih beuli ati. Lampah ulah pasalia singalap haying waluya, upama pakiya-kiya, ahirna matak pasea.” Artinya : mohon maaf semuanya, untuk yang ada disini, kami akan nyawer dulu. Dengarkan petunjuk ini, tanda yang menghawatirkan, menghentikan yang menghalangi, takutnya belum mengerti, hati-hati lah dalam bertingkah laku, harus saling membeli hati, tingkah laku jangan bertentangan, kalau kita ingin selamat. Kalau bertentangan akhirnya akan bertengkar.” Mantra atau kidung sawer diciptakan untuk memberikan nasihat bagi kedua pengantin, agar kedua pengantin selalu hidup dalam kerukunan, penuh kasih sayang, dan saling melakukan segalanya bersama, dengan tetap memperhatikan tingkah laku satu sama lain, kedua pengantim akan hidup dalam kedamaian dan dijauhkan dari pertengkaran. Mantra yang digunakan sebelum melakukan prosesi pabetot bakakak : “Bul kukus mendung kamanggung, nedapa payung kadewata neda suka, kapohaci neda suci, pun sapun ke sang rumuhun, kaluhur kasunanambu, kabataranaga raja, kula amit ngidung heula, Nyilokakeun nyukcruklaku laku lamun dutrahayu, Ngalaplambah nu baheula, lulurung tujuh ngabandung, beas di awur-awur tumbal panguripan sajati. Ti pohaci sang hyangsari di dang-dayang tresnawat” Artinya : dengan cara membakar kemenyan, meminta kepada yang maha kuasa, minta perlindungan kepada para dewa minta diberi kasih sayang kepada sang pencipta, minta diberi kemulyaan, terimakasih kepada para leluhur, kepada leluhur para wali, dan juga kepada para dewa, raja kami memohon bersenandung menjelaskan perjalanan hidup, meminta kesempurnaan, mengingat kehidupan di masa lampau, dengan cara 7 macam ditaburkan sebagai persembahan kemulyaan sejati, dari leluhur sang hyangsri dikramatkan tresnawati. Selain itu, masyarakat sunda juga mempercayai sebuah makna dari pabetot bakakak yakni diantara kedua pengantin, siapa yang mendapatkan potongan bekakak paling besar, maka kelak ialah yang paling banyak mendapatkan harta benda. Dari kesimpulan diatas, prosesi pernikahan adat sunda memang masih mengandung kebudayaan mistis yang telah lama menjadi warisan nenek moyang, hal tersebut terlihat dari rentetan prosesi pernikahan, khususnya prosesi sapun panganten. Seiring berjalannya waktu dan terjadinya kemajuan zaman, semakin jarang muda-mudi yang memutuskan melakukan acara pernikahan dengan prosesi adat sunda yang sesungguhnya, selain terkesan bertele-tele dan memakan waktu yang cukup lama, pegiat adat dan budaya sunda murni kini sudah semakin sedikit. Terlepas dari segala hal apapun, adat istiadat serta kebudayaan harus tetap dilestarikan. ***
Seni pertunjukan merupakan karya seni yang melibatkan tingkah laku yang dibuat individu atau himpunan di tempat dan saat tertentu. Pertunjukannya melibatkan empat unsur : Waktu, Ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Seni pertunjukan disajikan dalam bentuk pentas seni dengan tujuan memberikan hiburan. Di sisi lain, seni pertunjukan juga merupakan ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, norma-norma estetik-artistik sesuai perkembangan zaman. Menurut Sumardjo dalam buku Seni Pertunjukan Indonesia (2001:2), seni pertunjukan adalah kegiatan di waktu senggang yang berarti kegiatan di luar jam-jam kerja mencari makan. Selain itu masih dalam buku yang sama, seni pertunjukan pun berbeda dengan cabang-cabang seni yang lain. Sebab, seni pertunjukan bukanlah seni yang membenda. Sebuah seni pertunjukan dimulai dan selesai dalam waktu tertentu dan tempat tertentu pula, sesudah itu tak ada lagi wujud seni pertunjukan. Sedangkan kritik seni sendiri adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menanggapi kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Fungsi utama dari kritik seni adalah menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni antara seniman, karya dan penikmat seni. Drama musikal keong mas merupakan salah satu rangkaian dari Indonesian Folktales to the next level, program Teater Keliling yang mencoba mementaskan 8 cerita rakyat dari 8 pulau besar yang ada di Indonesia. Musikal keong mas merupakan cerita kedua yang diadaptasi setelah menampilkan Musikal Calon Arang. Drama Musikal ini juga mengandung banyak unsur seni dengan menggambungkan beberapa seniman dari mulai penari, aktor, aktris, penyanyi, hingga atlet bela diri. Teater keliling, berdiri sejak tanggal 13 Februari 1974 didirikan oleh Ir. Dery Syrna, Rudolf Puspa, Buyung Zasdar dan Paul Pangemanan yang didukung oleh tokoh teater lainnya seperti seniman Jajang C.Noer, Saraswaty Sunindiyo, Ahmad Hidayat, Willem Patirajawane Syaeful Anwar serta RW Mulyadi. Teater keliling sudah melakukan lebih dari 1600 pementasan di seluruh provinsi di Indonesia serta 11 negara di dunia. Pada tahun 2010, memecahkan Rekor Muri sebagai Teater dengan pementasan terbanyak yaitu lebih dari 1600 pementasan. Hal ini yang membuat penulis ingin memberikan apresiasi dalam sebuah kritik kelebihan dan kekurangan, guna memberikan dukungan dan harapan agar di masa yang akan datang para seniman dalam pementasan drama ini semakin berkembang dan semakin mengasah kemampuannya, hingga pada akhirnya dapat memberikan buah kemajuan bagi dunia pertunjukan teater Indonesia. Teater Keliling dalam pertunjukan Musikal keong mas telah menghadirkan unsur seni yang lengkap, seni pertunjukan teater, musik, tari dan bela diri. Sejak awal pementasasn telah menghadirkan tarian dengan musik khas Indonesia, membawa penikmat pertunjukan tersebut sampai pada latar yang dimaksud. Pertunjukan drama musikal tersebut juga menggunakan latar panggung yang baik, sesuai dengan suasana dan keadaan. Ketika menggunakan latar kerajaan, hutan, bahkan rumah penyihir pun, penonton seperti diajak pada latar yang sesungguhnya dan sangat sesuai dengan cerita. Dalam tata rias dan kostum dapat dikatakan sangat bagus dan sesuai dengan masing-masing karakter, kelengkapan properti juga menandakan keseriusan dan kemapanan dalam mengadakan pertunjukan ini. Alunan musik dan lagu yang diciptakan sangat sesuai dengan judul pertunjukan tersebut, dan permainan dari tata cahaya menambahkan kesan dramatik dalam pertunjukannya. Selain itu para aktor dan aktris pemain lakon masing-masing memiliki karakter yang kuat dan menjiwai tokoh yang diperankan, membawa penonton ikut dalam suasana pertunjukan drama musikal keong mas Teater Keliling. Pada pertunjukan Drama Musikal Keong Mas oleh Teater Keliling, kebanyakan dalam pertunjukan tersebut menggunakan dialog bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan latar yang diceritakan, pada dasarnya kisah keong mas tersebut terjadi pada masa kerajaan Daha, jauh beberapa abad silam, seharusnya menggunakan dialog dengan bahasa yang sesuai dengan latar waktu tersebut. Barangkali ingin memberikan sedikit kemudahan bagi para pemeran dalam menghafal teks naskah, atau bisa juga ingin dapat dimengerti oleh setiap kalangan penonton, maka dari itu menggunakan bahasa sehari-hari yang cenderung kurnag pas, padahal bila menggunakan bahasa Indonesia yang sedikit baku dengan menyesuaikan latar waktu tersebut, kiranya akan lebih menarik dan sesuai. Selain itu, terdapat pula beberapa koreografi tari yang ditayangkan seperti terlalu menumpuk, cenderung menghalangi pemeran utama yang berada di belakangnya. Barangkali ukuran panggung terlalu kecil untuk menggunakan tarian yang membutuhkan beberapa orang. Pertunjukan Drama Musikal Keong Mas oleh Teater Keliling ini memberikan penampilan seni pertunjukan yang sangat baik, sesuai dengan unsur-unsur seni pertunjukan serta sebagai ajang menjadikan dongeng nusantara sebagai kekayaan yang patut dilestarikan, selain itu memberikan banyak sekali pesan positif terhadap penonton dan juga pemeran. Kritik bukan hanya bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan khasanah seni, melainkan juga dapat memacu kreatifitas seniman dan meningkatkan daya apresiasi khalayak luas. Semoga dapat dijadikan pemicu terlahirnya karya-karya terbaik pada waktu selanjutnya.