Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022. Teater Asa bekerja sama dengan beberapa sekolah dan salah satu fakultas di universitas ternama Indonesia menggelar pertunjukan teater berjudul “Menanti Janji (Kisah Perjanjian Padrao)”. Pertunjukan itu ditampilkan secara langsung di Museum Kesejarahan Jakarta.
Teater Menanti Janji (Kisah Perjanjian Padrao) sebagaimana judulnya, menceritakan tentang sebuah perjanjian Padrao, perjanjian yang terjadi antara Portugis dengan Kerajaan Sunda. Isi perjanjian Padrao adalah sebagai berikut: “Portugis diizinkan untuk mendirikan kantor dagang berupa sebuah benteng di wilayah Kalapa dan di tempat tersebut didirikan batu peringatan “Padrao” dalam bahasa Portugis”. Akan tetapi perjanjian itu pada akhirnya tidak terlaksana karena Fatahillah berhasil menguasai Sunda Kelapa.
Untuk tokoh dan penokohan yang ditampilkan dalam pertunjukan digambarkan dengan sangat baik oleh setiap pemainnya. Masing-masing pemain masuk ke dalam karakter yang mereka perankan sehingga penonton dapat menjiwai isi pertunjukan serta mampu menangkap apa yang ingin disampaikan lewat pertunjukan itu.
Akan tetapi, dialog yang diucapkan oleh para pemain menggunakan suara yang telah direkam sebelumnya. Hal itu menyebabkan terjadinya beberapa kesalahan seperti lambatnya dialog pemain dimulai saat adegan sudah berlangsung. Suara yang sudah direkam itu pun tidak terlalu terdengar audionya, sehingga sedikit sulit untuk bisa menangkap apa yang diucapkan.
Pertunjukan Menanti Janji (Kisah Perjanjian Padrao) ini dilaksanakan di ruang terbuka, yaitu taman bagian dalam Museum Kesejarahan Jakarta. Area penampilannya pun beberapa kali berpindah tempat, tidak seperti teater yang tampil di panggung. Oleh karena itu, penonton yang ingin menikmati teater jadi sedikit kesulitan untuk menonton setiap adegan karena harus berpindah tempat dari adegan satu ke adegan lainnya.
Di luar hal itu, pertunjukan teater disajikan dengan sangat baik. Pemutaran suara sebagai backsound serta peralatan yang digunakan dapat memberikan penonton gambaran tentang suasana yang terjadi dengan amat baik. Selain itu, dimasukkan juga permainan-permainan tradisional ke dalam pertunjukan yang mana bisa membuat penonton mengenang masa-masa dulu.
