Bahasa dan sastra tidak dapat dipisahkan. Sastra adalah bentuk seni yang menggunakan bahasa sebagai media komunikasi. Bahasa digunakan sebagai media bagi penulis untuk mengkomunikasikan pikiran dan gagasannya kepada masyarakat luas.
Media sosial merupakan bagian dari mekanisme untuk menjaga eksistensi pengarang melalui karya yang diunggah ke media sosial. Selain menopang eksistensi pengarang, media sosial dapat membangun ideologi melalui karya sastra. Penulis dan cendekiawan budaya semakin tertantang untuk mempublikasikan karyanya di media sastra karena peran media sosial dalam memuat perkembangan ideologis dengan karya sastra, seni, dan budaya.
Pengguna media sosial dapat mengekspresikan perasaan, ide, dan gagasannya dalam artikel yang langsung dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia. Untuk itu, media sosial dapat menjadi wahana untuk mengkomunikasikan ideologi seorang pengarang. Media sosial tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga memberikan akses yang sangat luas.
Maka dari itu bahasa sastra dan media merupakan 3 hal yang sangat penting dalam keterkaitannya, mempunyai maksud dan tujuan yang luas serta saling melengkapi dalam bahasa sastra dan media ini.