Beranda » Kesehatan Anak Saku di Tengah Meningkatnya Inovatif Wirausaha Masyarakat

Kesehatan Anak Saku di Tengah Meningkatnya Inovatif Wirausaha Masyarakat

Sumber foto : Harian inhua online

Ditulis oleh: Ayu Santika Mahasiswi Universitas Pamulang

JIka berbicara wirausaha semakin hari rasanya semakin begitu banyak kreasi anak bangsa dalam berwirausaha, dari mulai makanan korea yang kini banyak dijual oleh para penjual online shop dan pegadang yang berada ditempat-tempat wisata. Mengingat Korea memang sedang marak sekali di tanah air ini, sehingga makanannya pun menjadi mangsa oleh para pecinta korea terutama, apalagi rasa makanannya telah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, wah daebak! Sungguh kreatif sekali bukan masyarakat tanah air ini.

Belum selesai membahas makanan Korea, adalagi minuman kekinian yang di inovasi seunik mungkin. Dulu mungkin minuman coklat hanya ada satu, namun sekarang ada berbagai macam dengan cita rasa yang berbeda. Belum lagi ootd wanita yang kian lama semakin membuat mata rasanya tidak dapat dikontrol.

Perkembangan zaman yang selalu update memang sangat amat mempengaruhi selera, dari mulai lidah, hingga ujung kaki. Hal ini tentu akan menguras isi dompet bukan? Mungkin yang biasa gaji atau jatah uang jajan cukup dalam jangka waktu satu bulan kini, menjadi tidak cukup karena banyaknya keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Bagi yang tidak memiliki wi-fi dirumah, kuota internet saja terkadang rasanya sudah sangat menguras, apalagi adanya sistem daring seperti ini. Jika bisa dilihat dengan wujud nyata mungkin dompet akan sering menangis karena kosong, sedangkan isinya menari gembira karena bisa keluar dari tempat gelap nan pengap tersebut.

Rasanya ingin menahan diri dengan tidak memainkan ponsel, namun sayang rasanya sungguh sulit untuk bermain ponsel dan tidak membuka sosial media, dimana itu adalah gudangnya godaan sejuta umat yang membuat saku menjadi kering kerontang dihinggapi sarang laba-laba. Jika sudah begini tentu peran teman malaikat sangat berpengaruh untuk menahan diri agar tidak boros. Sebetulnya bukan boros, tetapi hanya menyenangkan diri sendiri. Ya, bukannya tidak mendukung hasil karya anak bangsa, namun rumah sakit tidak menyediakan pengobatan bagi dompet dan saku yang terkena sarang laba-laba

Sedikit tips menahan diri dari godaan mata hingga gajian tiba:

  1. Membatasi antara sekedar keinginan semata dengan kebutuhan yang memang harus dipenuhi
  2. Membuat list apa saja yang harus dibeli dan tidak boleh keluar dari list tersebut
  3. Batasi pengeluaran setiap harinya atau setiap minggunya
  4. Dan harus selalu ingat bahwa pemasukkan tidak datang setiap hari, jadi sisihkan sedikit uang yang ada untuk persiapan mendekati tanggal tua (untuk yang mendapatkan pemasukkan bulanan atau mingguan)
  5. Untuk pemasukkan harian, harus mempunyai target bahwa dalam satu bulan uang harian ini harus terkumpul sekian, sehingga diri sendiri mempunyai tanggungjawab untuk memenuhinya
  6. Buat hukuman untuk diri sendiri apabila melanggar poin diatas.

Memang, sebetulnya semua tergantung diri masing-masing dalam menyenangkan diri sendiri, namun alangkah baiknya sama-sama belajar mendahulukan kebetuhan, mendahulukan kepentingan, sehingga dapat jika ada hal mendesak tidak perlu mengambil tabungan, tabungan biarlah disimpan untuk memenuhi list lainnya. Setidaknya mencoba terlebih dahulu daripada tidak sama sekali.

Semoga membantu, semangat berhemat para pejuang penyembuh anak saku

-Terima kasih-

Bagikan Artikel Ini