Beranda » Refleksi Peringatan Hari Sumpah Pemuda : Peran Pemuda-pemudi dan Santri Terhadap Nasib Negeri

Refleksi Peringatan Hari Sumpah Pemuda : Peran Pemuda-pemudi dan Santri Terhadap Nasib Negeri

Iustrasi - Sumber Foto : Dokumentasi Penulis
  • Tanggal 28 Oktober merupakan hari Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia. Sebagaimana sejarah mencatat bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 silam, para pemuda memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan. Berbagai kelompok pemuda dari seluruh penjuru nusantara hadir dalam sebuah Kongres untuk menyuarakan aspirasi yang sama yaitu persatuan dan kesatuan, mereka menginginkan perubahan dan terbebas dari cengkeraman penjajahan bangsa Belanda (liputan6.com).

Di kalangan santri istilah hubbul wathan minal imán sudah tak asing lagi tentunya. Jargón ini bukanlah hadis maupun ayat al-qur’an, melainkan fatwa yang di cetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari saat ditanyai hukumnya membela negara oleh bung Karno(Jurnal kanwil kemenag,2016). Jika kita kaitkan, sumpah pemuda merefleksikan bahwa pemuda harusnya siap mengorbankan dirinya pada Tanah Air dan Bangsa Indonesia agar terwujudnya bangsa yang satu dan merdeka, namun tentunya sebagai santri kewajiban kita bukanlah hanya membela negara tetapi juga membela dan memelihara agama.

Makna sumpah pemuda sekarang ini bukan lagi berperang memperjuangkan kemerdekaan dari penjajajahan semata, melainkan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan berperang melawan kebodohan, berperang melawan tantangan zaman yang kian hari kian berubah, kian hari kian memanas atau bahkan mengganas. Dan saat ini kita berada di era revolusi industri4.0. dimana segala aspek kehidupan manusia sangat bergantung pada teknologi dan inovasi. Era 4.0 ini tidak mungkin kita hindari namun harus kita hadapi. Seperti pesan bijak berikut “lambat terhambat, malas tergilas, meleng terpelanting dan berhenti mati”(MSQ,2018). Ini artinya pemuda harus mampu beradaptasi dengan teknologi, terus berkreasi dan berinovasi dan ikut berpartisipasi membangun negri.

Dikutip dari Hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah generasi muda mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia(BPS,2020). Secara kuantitas angka 27,94 persen ini cukuplah besar, namun belum tentu secara kualitas. 10-20 tahun kedepan di Indonesia para generasi mudalah yang akan menempati posisi tertinggi. Hal ini bisa menjadi peluang yang sangat strategis bagi indonesia untuk melakukan percepatan pembangunan dengan ketersediaan SDM yang produktif dan berkualitas. Atau bisa juga menjadi jurang, jika pemuda indonesia tidak mempunyai kualitas dan tidak siap untuk berproduktifitas.

Berbicara pemuda di Indonesia, tidak terlepas dari pemuda Islam atau yang disebut santri. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya islam, membangun santri artinya membangun pemuda indonesia dan kebangkitan santri artinya kebangkitan pemuda indonesia, karna bagaimanapun sumpah pemuda tak terlepas dari gerakan kebangkitan islam di nusantara. Sumpah pemuda diawali dengan berdirinya ormas-ormas islam modern, seperti SDI, SI, jami’atul khair, muhammadiyah, persis, nahdhatul ulama dan lainnya. Sumpah pemuda terinspirasi dari semangat kebangsaan dan kemerdekaan yang diusung oleh gerakan gerakan islam(Islampos.com,2018).

Kekuatan sebuah bangsa terletak ditangan para pemudanya. Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka nasib bangsa sudah tak terarah nantinya. Karna bagaimanapun, pemuda adalah kader bangsa yang harus terbina dengan segala bentuk pendidikan. Pemuda merupakan komponen penting dan perlu dilibatkan dalam pembangunan bangsa, baik di kawasan nasional maupun daerah daerah. Beberapa peran dari pemuda ialah:(kesrasetda.bululungkab.go.id,2020.)

Pertama, Agen of change (agen perubahan). Pemuda Indonesia sebenarnya memiliki peranan untuk menjadi pusat dari kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri. Dalam hal ini dapat dilakukan melalui pengadaan perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, baik secara nasional maupun daerah melalui perubahan-perubahan positif yang dapat dilakukan seperti berkreasi atau berinovasi dengan terus menambah wawasan dan pengalaman.

Kedua, Agen of developmet (agen pembangun). Artinya bahwa para pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan nasional maupun pembangunan daerah. diperlukan adanya upaya bagaimana potensi dan produktifitas yang ada di diri para generasi muda dapat dikembangkan secara bersama-sama demi mencapai tujuan pembangunan bangsa Indonesia dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Ketiga, Agen of modernizations (agen pembaharuan). Artinya bahwa para pemuda Indonesia wajib memiliki kemampuan dalam menganalisa perubahan zaman yang pastinya memberi pengaruh besar pada bangsa Indonesia. Seperti sekarang ini kita memasuki revolusi industri 4.0. bisakah pemuda Indonesia melakukan pembaharuan menuju revolusi industry 5.0? jawabannya bisa jika mau terus menggali dan mempelajari teknologi.

Keempat, Membangun Pendidikan. Pendidikan merupakan suatu pondasi dari berbagai peranan diatas,Oleh sebab itu, wajib berpendidikan juga penting untuk ditanamkan pada generasi muda bangsa Indonesia. Beberapa peran pemuda dalam membangun pendidikan di Indonesia juga dapat dilihat dari adanya banyak relawan-relawan mahasiswa yang tersebar di pelosok-pelosok Indonesia.

Dan kelima, Memiliki semangat juang yang tinggi. Pemuda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru dan inovatif, juga memiliki kreatifitas yang tinggi melalui ide-ide untuk membangun dan memajukan negri. Hal ini tentunya sangat berperan penting bagi nasib negri.

Dengan adanya peran pemuda yang signifikan, apalagi santri yang memiliki moral tinggi dapat menjadi suatu langkah atau pintu awal bagi bangsa Indonesia untuk menjadi lebih maju dan berkembang. Namun yang disayangkan saat ini jika santri tak mau berinovasi, ikut campur permasalahan negri, dan hanya berfokus pada mengaji. Indonesia saat ini butuh pemuda pemudi, butuh santri untuk terus berinovasi ditengah gempuran revolusi industri. Butuh pemuda pemudi yang bukan hanya pintar namun juga bermoral. Demikian ulasan mengenai peran pemuda pemudi dan santri terhadap nasib negri.

Bagikan Artikel Ini