Beranda » Jeritan Masyarakat Imbas Kenaikan Harga BBM

Jeritan Masyarakat Imbas Kenaikan Harga BBM

Pada hari Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB pemerintah resmi mengumumkan tiga jenis kenaikan harga BBM yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, diantaranya adalah harga pertalite dari 7.650 per liter menjadi 10.000 per liter. Harga Solar subsidi dari 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter. Harga pertamax dari 12.500 menjadi 14.500 per liter. Kenaikan BBM ini menjadi langkah pemerintah Indonesia menghadapi gejolak minyak dunia. Maka dari itu, harga BBM di dalam negeri tidak bisa ditopang dengan memberikan subsidi dari APBD.

Potensi penyebab kenaikan harga BBM di Indonesia saat ini adalah harga rata – rata minyak mentah Indonesia cenderung cukup tinggi, Pertamina mengakui bahwa minyak mentah sering kali bersifat fluktuatif. Berdasarkan catatan Pertamina, harga rata – rata ICP per Juli 2022 berada di kisaran $106,37 per barel atau lebih tinggi 24% dari bulan Januari 2022. Disamping itu, adanya nilai tukar rupiah yang terdapat di angka 14.750 membuat rentang harga bahan bakar minyak subsidi berada diantara harga ekonomis dengan harga jual eceran yang semakin melebar.

Selain itu, hampir lebih dari 50% pasukan minyak dunia berada di Timur Tengah yang berpusat di 5 negara, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, dan Qatar. Seperti yang diketahui, negara – negara tersebut memiliki tensi geopolitik yang tinggi sehingga membuat pasar khawatir bahwa suplai minyak akan berkurang, dan harga minyak secara global cenderung meningkat. Harga minyak dunia yang masih dikatakan jauh dari kata stabil menjadi sorotan bagi perekonomian global. Fluktuasi berkelanjutan memberikan tekanan pada ekonomi yang cukup besar, bahkan untuk negara-negara produsen minyak terbesar. Nyatanya, kenaikan harga BBM tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di beberapa negara lain terutama kawasan ASEAN.

Kenaikan harga BBM juga dipengaruhi oleh faktor internal, pemerintah harus membayar hingga 502 triliun untuk memberikan subsidi BBM dan kompensasi energi bagi masyarakat. Menurut Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, jumlah anggaran tersebut dapat diminimalisasi dan dioptimalkan untuk pembangunan di bidang lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dengan angka 502 triliun sangat membebankan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), akumulasi nilai subsidi tersebut terdiri dari dana kompensasi PLN Pertamina, dana subsidi LPG 3 kg, subsidi listrik, dan subsidi BBM. Harga pertalite sebelum kenaikan dijual sebesar 7.650 per liter yang seharusnya dijual 17.200 per liter menurut harga keekonomian bulan Juli 2022. Maka dari penjualan pertalite saja terdapat selisih sebesar 9.550 per liter.

Tentu dengan adanya kenaikan harga BBM berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang sudah lemah dan semakin turun, karena biaya kenaikan BBM akan dibebankan kepada masyarakat, baik kenaikan biaya logistik maupun kenaikan biaya lainnya. Masyarakat yang terbebani konsumsinya karena kenaikan harga – harga akan menaikkan harga produksinya, walaupun tidak ada efek secara langsung atas kenaikan harga BBM. Jika daya beli masyarakat yang lemah akan semakin turun, maka dipastikan industri barang maupun jasa akan mengurangi produksi yang akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia terganggu. Kemungkinan terbesar adalah target ekonomi Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,2% tidak tercapai.

Dengan adanya kenaikan harga BBM, akan memberikan dampak kenaikan inflasi pada ekonomi Indonesia. Setiap kenaikan Harga Pokok Produksi (HPP) berakibat secara langsung terhadap harga akhir suatu barang atau jasa, sehingga harga di tingkat masyarakat akan mengalami kenaikan. Dengan adanya kenaikan harga BBM, Analisis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz memperkirakan, inflasi pada akhir tahun ini akan melejit. Bahkan, peningkatan inflasi tidak akan berhenti sampai setidaknya paruh pertama tahun 2023. Akhir tahun 2022 inflasi umum bisa ke 6,1% YoY. Kemudian inflasi akan terus meningkat dan puncaknya pada kuartal II-2022 diperkirakan inflasi bisa mencapai 7,4% YoY. Menurut perkiraannya, inflasi inti pada tahun 2022 akan berada di level 5% YoY. Dengan peningkatan inflasi inti ini, diperkirakan BI akan lebih agresif dalam meningkatkan suku bunga acuannya. Setelah pada pertemuan pada bulan lalu BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps, Faiz melihat ada kemungkinan hingga akhir tahun BI menaikkan suku bunga lebih dari 100 bps.

Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menilai kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi tersebut akan sangat memberatkan kehidupan masyarakat. Kenaikan harga BBM dilakukan pada waktu yang tidak tepat karena akan berdampak pada kenaikan harga berbagai bahan pangan dan kebutuhan masyarkat lainnya. Selain itu, dengan adanya kenaikan harga BBM berisiko menyebabkan stagflasi yang memicu rambatan efek dari kenaikan berbagai harga.

Imbas penyesuaian harga BBM adalah tarif angkutan darat dapat naik bervariasi antara 5% sampai 15% bergantung pada jenis angkutannya. Sebagian jenis angkutan yang tidak diatur pemerintah dapat langsung melakukan penyesuaian tarif. Namun, jenis angkutan yang masih diatur oleh pemerintah tentu harus sigap berkoordinasi agar terdapat perubahan tarif pada jenis angkutan tersebut. Seperti ojek online yang mengalami kenaikan harga akibat adanya kenaikan harga BBM. Di zona II atau Jabodetabek, tarif ojek online mengalami kenaikan sebesar 6%-13%. Biaya ojek online yang semulanya 2.250/km menjadi 2.550/km. Tentunya hal ini mengundang keresahan masyarakat karena biaya yang dikeluarkan lebih banyak dari sebelumnya untuk menggunakan angkutan darat.

Kenaikan harga BBM mempengaruhi jumlah masyarakat yang menggunakan angkutan umum seperti Transjakarta, MRT, LRT, KRL, dan angkutan kota lainnya, karena dianggap lebih murah, dan tidak perlu membeli bahan bakar untuk bahan bakar kendaraan pribadinya. Sebelum kenaikan harga BBM jumlah masyarakat yang menggunakan angkutan umum sebesar 61.014 orang dan setelah kenaikan harga BBM menjadi 63.339 orang atau mengalami kenaikan sekitar 3,8%. Sedangkan peningkatan tertinggi terjadi pada hari kerja sekitar 8,5 %, sementara pada akhir pekan peningkatan penumpang sebesar 4%. Hal ini dibuktikan dengan penumpang moda transportasi KRL yang dilaporkan oleh VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba mengungkapkan angka rata-rata kenaikan pengguna KRL Jabodetabek pasca kenaikan harga BBM pada awal bulan September naik 3%. Tercatat volume pengguna tertinggi di hari kerja yaitu pada hari senin sebanyak 733.733 orang. KAI Commuter menyatakan kenaikan rata-rata pengguna sebesar 9% pada libur akhir pekan sejumlah 1.119.188 orang.

Kenaikan harga BBM juga diimbangi dengan bantuan dari pemerintah, menurut Jokowi uang negara seharusnya diprioritaskan untuk subsidi kepada masyarakat kurang mampu. Maka dari itu, saat ini pemerintah harus membuat keputusan yang sangat sulit yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang tepat sasaran. Bantuan langsung tunai atau BLT BBM sebesar 12,4 triliun yang diberikan kepada 26,5 juta keluarga kurang mampu sebesar 150.000 perbulan yang akan mulai diberikan bulan September sampai Desember. Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan anggaran 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan upah maksimum 3,5 juta perbulan dalam bentuk bantuan subsidi upah dengan nominal 600.000. Selanjutnya, pemerintah Indonesia juga memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan 2% dana transfer umum sebesar 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum. Pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran. Subsidi harus menguntungkan masyarakat yang kurang mampu.

Pro dan kontra mencuat dikalangan masyarakat Indonesia dalam menanggapi kenaikan harga BBM, beberapa masyarakat menganggap dengan kenaikan harga BBM dapat berimbas terhadap kenaikan sembako, karena kenaikan harga BBM otomatis akan diimbangi dengan harga kebutuhan pokok yang akan memberatkan bagi masyarakat. Aliansi Petani Indonesia memperingati pemerintah bahwa pasokan beras akan terganggu dan menipis apabila subsidi BBM dikurangi dan kenaikan harga BBM diberlakukan.Tetapi, beberapa orang beranggapan naiknya harga BBM maka taraf hidup masyarakat Indonesia ikut naik yang harus diikuti dengan kebijakan pemerintah dan sesuai dengan apa yang akan dicapai. Selain itu, kenaikan harga BBM yang dikarenakan pengurangan anggaran subsidi BBM akan mendorong masyarakat untuk melakukan penghematan energi serta mengurangi polusi udara sebagai upaya menjaga lingkungan yang sehat.

Bagikan Artikel Ini