Beranda » Hubungan Poskolonial dengan Sastra dan Ideologi

Hubungan Poskolonial dengan Sastra dan Ideologi

Sejarah memiliki empat ruang lingkup yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai seni. Sejarah yang memiliki kaitan dengan poskolonial. Poskolonialisme adalah teori kritis tentang dominas, subordinasi barat atas timur. Poskolonial merupakan turunan dari kata “kolonial” istilah colony dalam bahasa Romawi berarti tanah pertanian atau pemukiman. Teori poskolonial yang mencakup seluruh sastra nasional yang pernah mengalami kekuasaan imperal sejak awal kolonialisme hingga sekarang seperti India, Australia, Selandia baru, Srilangka, Malaysia dan Indonesia sendiri.

Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan manusia yang menyangkut perubahan nyata didalam kehidupan manusia. Sejarah sendiri merupakan ilmu yang menyelidiki perkembangan-perkembangan mengenai peristiwa dan kejadian dimasa lampau sumber sejarah dapat di buktikan dari peninggalan benda-benda maupun catatan dizaman dahulu seperti perhiasan, patung, candi, prasasti dan sebagainya.

Dalam karya sastra banyak penulis sastra mengungkapkan sejarah yang pernah terjadi di Indonesia baik itu cerita tentang kekuasaan, penindasan dan pemberontakan terhadap kaum pribumi. Novel adalah suatu karya sastra fiksi yang masuk dalam genre sastra. Fiksi adalah cerita rekaan, fiksi adalah jenis karya sstra yang dibuat dari imajinasi tidak disajikan sebagai fakta meskipun mungkin banyak karya novel yang diadaptasi dari kisah seseorang bahkan bisa kisah penulis itu sendiri.

Diera modern saat ini dampak dari kolonial masih sangat terlihat bahkan mulai mendominasi. Saat ini masyarakat lebih tertarik dengan budaya luar yang diklaim lebih baik dan lebih maju, menjadikan masyarakat sangat menjunjung tinggi nilai yang ada dalam budaya luar.

Bagikan Artikel Ini