TANGSEL – Proyek Tandon Nusa Loka, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sampai saat ini belum juga rampung. Padahal penganggaran proyek tersebut sudah dua kali dikucurkan dari tahap pertama 2017 sebesar Rp10 miliar dan tahap kedua 2018 sebesar Rp6,25 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun, perusahaan yang dimenangkan untuk pengerjaan tahap pertama adalah PT Karya Tunas Mandiri Persada. Sedangkan untuk tahap kedua dimenangkan PT Yasuba Dwi Perkasa.
Terkait mangkraknya proyek Tandon Nusa Loka tersebut, Koordinator Tangerang Public Transparency Watch (Truth) Suhendar menegaskan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan kepada publik, mengapa bisa terbengkalai?.
“Jika tidak dijelaskan, maka pasti publik mencurigai bahwa terbengkalainya pembangunan tersebut pada hal-hal yang negatif, di antaranya patut diduga terjadi karena adanya praktik korupsi di internal OPD dan/atau di eksternal, yaitu pihak ketiga,” kata Suhendar, Kamis (4/4/2019).
Baca Juga : Proyek Tandon Nusa Loka Mangkrak, DPU Tangsel Klaim Sudah Rampung
“Yang pasti, kepala OPD adalah pengguna anggaran, sehingga dia tahu betul secara detail, oleh karenanya harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan,” lanjutnya.
Sementara itu, dua OPD yang mengerjakan proyek tersebut yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) seakan tidak mengetahui kenapa proyek Tandon yang terletak di Jalan Ciater Raya, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong tersebut tak kunjung selesai.
Seperti yang diungkapkan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Tangsel, Aji Awan. Dirinya hanya mengetahui telah menyelesaikan proyek tersebut. Namun nyatanya hal itu bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan.
Baca Juga : Telan Rp6,5 Miliar, Proyek Tandon Nusa Loka Mangkrak
“Tandon Nusa Loka kan sudah selesai, (soal gedung-red) tanya yang bangun gedung, bangunan perpustakaan bukan kita, itu beda, kita gak bangun gedung. Saya gak tahu kenapa Tandon itu masih ditutup, saya tahunya itu udah selesai” tutur Aji saat ditemui di acara Workshop Peduli Situ dan Sungai di Hotel Grand Zuri, Serpong, Kamis (28/3/2019) lalu.
Namun ternyata, DBPR malah hendak menganggarkan ulang proyek itu untuk tahap kedua dengan anggaran sekitar Rp6 miliar. Namun setelah di cek di LPSE Kota Tangsel proyek itu sudah tahap kedua, dengan begitu jika dianggarkan ulang proyek itu menuju tahap ketiga
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Bangunan Perkantoran Hendri Sumawijaya. Dia menuturkan bangunan itu bakal dilanjutkan tahun ini.
“Insya Allah mulai tahun depan atau akhir Desember 2019 sudah bisa dipake. Untuk membangun yang akan datang itu tahap ketiga dan final. Tahun ini anggaran sekitar Rp6 miliar. Itu pagunya kita yah, total HPS-nya kami sedang susun. Lelang rencana di bulan April,” tukas Hendri saat ditemui di gedung DPRD Tangsel.
“Proyek itu kalo untuk tahap kedua itu kontraknya sudah selesai Desember lalu, maka dilanjutkan tahun ini karena itu bukan multi years maka kita lelang ulang. Tahun kemarin itu struktur selesai semua, sekarang tinggal finishingnya,” pungkasnya. (Tra/Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
