Beranda Peristiwa Ratusan Bonsai Cantik Terpajang di Kantor Kecamatan Kramatwatu, Harganya Hingga Puluhan Juta

Ratusan Bonsai Cantik Terpajang di Kantor Kecamatan Kramatwatu, Harganya Hingga Puluhan Juta

Ketua Komunitas Bonsai Kramatwatu, Bambang Putra Jaya sedang melakukan perawatan pada Bonsai Serut. Foto: Nindia/BantenNews.co.id

KAB. SERANG – Ratusan bonsai dengan berbagai jenis dan usia terlihat berbaris cantik di halaman Kantor Kecamatan Kramatwatu.

Bonsai tersebut memang sengaja dipamerkan sejak Senin (24/1/2022) hingga Sabtu (29/1/2022) nanti oleh para pencinta bonsai yang tergabung dalam Komunitas Bonsai Kramatwatu (KBK).

Komunitas yang dipimpin oleh Bambang Putra Jaya ini telah memiliki sekitar 50 anggota penggemar bonsai yang berasal dari Kecamatan Kramatwatu.

“Komunitas ini baru saja diresmikan kemarin meski sudah dibentuk sekitar 2 bulan lalu. Peminat atau penggemar bonsai di Kramatwatu semakin banyak, kami ingin menyatukan para penghobi bonsai supaya punya wadah yang terorganisir. Alhamdulillah mendapat support (dukungan-red) penuh dari kecamatan,” ujar Bambang kepada BantenNews.co.id ketika ditemui di lokasi pameran pada Selasa (25/1/2022).

Jenis bonsai yang dipamerkan diantaranya adalah Serut, Santigi, Sisir, Pusu Bulu, Hokiantea, Jeruk Kingkit, Ulmus, Rukam, Sancang, Arabika, Kimeng, dan masih banyak lagi.

Berbagai jenis bonsai dibanderol dengan harga mulai dari Rp150 ribu hingga puluhan juta. Semakin tua usia dan besarnya bonsai maka akan semakin tinggi nilai jualnya.

Ada yang menarik mata ketika berkunjung ke pameran, Bonsai Serut yang tampak besar di antara jenis bonsai lainnya itu ternyata merupakan bonsai yang banyak tumbuh di Kramatwatu. Namun keberadaan Serut seringkali dianggap gulma oleh para petani.

“Serut ini habitat aslinya di daerah kita dan kalau bagi petani merupakan salah satu gulma. Makanya kita lestarikan pohon yang tadinya menjadi gulma, kita buat sedemikian cantik sehingga tidak ada kesan gulmanya dan memiliki nilai tambah. Usia Serut ini udah 4 tahun dan harganya bisa mencapai Rp10 juta,” kata pria yang sudah berkecimpung di dunia bonsai sejak 1991.

Selain Serut, juga ada Bonsai Kimeng yang usianya 3 tahun dan yang paling tua adalah Bonsai Pohon Asem berusia sekitar 20 tahun.

“Kita juga ada pohon asem dan jenis beringinnya. Ini sebagian ada yang di budidaya contohnya Kimeng, hasil budidaya itu artinya kita mulai dari stek kecil, Kimeng ini udah usia 3 tahun memang ada proses dan trik-triknya tersendiri dalam pembuatannya,” jelas Bambang.

Dikatakan Bambang, pembeli bonsai banyak datang dari luar Banten. Oleh karena itu, pihaknya juga berencana akan membuat akun media sosial (medsos) KBK yang nantinya akan digunakan untuk memasarkan hasil budidaya bonsai dari masing-masing anggota sebab saat ini untuk pemasaran dan penjualannya masih dilakukan per orang bukan secara komunitas.

“Pembeli nasional lewat akun medsos masing-masing anggota, pembeli lokalnya dari Serang, Cilegon, dan sekitarnya. Kedepannya insya Allah ada planning ke sana (untuk membuat akun medsos komunitas),” ucap Bambang.

Menurut pria berusia 50 tahun ini, dirinya menemukan kepuasan tersendiri dan kreativitasnya pun menjadi terlatih ketika melakukan budidaya bonsai. Selain itu, bonsai juga menjadi suatu obat penghilang kebosanan dan lelah baginya.

“Ada alur-alur yang memang ada tantangan tersendiri untuk supaya lebih kreatif dan berkreasi lagi. Masalahnya bonsai ini cukup menantang dalam penataan-penataan dahan serta rantingnya di mana kita harus mensinkronkan,” kata Bambang.

Saat melakukan budidaya bonsai, Bambang tidak merasakan kesulitan meski prosesnya cukup menantang dan butuh ketelatenan.

Penyiraman pada bonsai pun hanya dilakukan dua kali dalam sehari jika musim kemarau datang dan ketika musim penghujan hanya dibutuhkan penyiraman satu kali dalam sehari.

“Intinya harus tekun dan telaten dalam pemeliharaannya. Setelah mengetahui proses budidaya bonsai ternyata prosesnya indah dan di proses itulah ternyata mengapa bonsai itu kok punya nilai jual yang tinggi,” ungkap Bambang.

Bagi para pecinta tanaman dan penggemar bonsai, pameran bonsai ini bisa menjadi alternatif untuk dikunjungi. Tak hanya itu, di puncak pameran pada 29 Januari nanti KBK akan menyelenggarakan bursa bonsai, door prize hingga lelang bonsai.

(Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini