Beranda » Tirempah Cetuskan Hasil Tani Sebagai Bahan Baku Masker Organik Dan Teh Herbal

Tirempah Cetuskan Hasil Tani Sebagai Bahan Baku Masker Organik Dan Teh Herbal

ANIS NURUL FITRIANA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PAMULANG

Mulanya, memang negara kita selalu kaya akan hasil pertanian seperti beras, kacang-kacangan dan biji-bijian. Dampak positif bisa kita rasakan seiring berkembangnya intensitas pertanian di Indonesia. Bukan hanya untuk urusan dalam negeri saja seharusnya, di mana petani kecil di bermacam wilayah masih terkendala akses pasar dan sulit menjual hasil pertaniannya. Petani di wilayah tersebut hanya akan menjual produknya pada tengkulak yang biasanya memiliki nilai jual yang rendah. Ini dikarenakan barang yang dipasarkan masih berupa barang mentah, sehingga tak bisa langsung diserap oleh masyarakat luas.

Sebenarnya, jika mau berinovasi sedikit saja, seperti apa yang dikatakan Anisa Nurul Fitriana—yang merupakan mahasiswi Universitas Pamulang, jurusan Akuntansi S1 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis yang mengusung dua lini yang termasuk primer di dalam kehidupan, yaitu, kesehatan dan kecantikan. Melalui konsep ‘TIREMPAH’, diharapkan bermacan produk pertanian yang berguna di dua lini tersebut, mampu dipasarkan dalam bentuk jadi. Alias, produk siap pakai.

Dalam kurun waktu yang lama masyarakat Indonesia memang belum cukup sadar bahwa apapun yang terdapat pada alam sekitar adalah pendukung dari kehidupan itu sendiri. Begitu pula dengan negara yang terkenal akan kekayaannya rempah-rempahnya ini. Komoditi petani mungkin tidak terlihat jika hanya menghasilkan produk mentah, namun akan berbeda ketika produk-produk tersebut telah disulap menjadi lebih elementer dan spesifik, tetapi juga meliputi banyak aspek. Contoh mudahnya yang paling familier di telinga kita adalah masker herbal dan teh herbal.

Untuk sampai pada titik ide tercetusnya “TIREMPAH” ini, tentu saja Anis tak lepas dari banyaknya keterbatasan. Gadis berusia 21 tahun menyadari untuk memunculkan sebuah inovasi yang luar biasa, maka ia juga menyadari diperlukan adanya bantuan dari beberapa pihak untuk menuju sebuah kesempurnaan yang diharapkannya. Dr. (H.C). Drs. H. Darsono selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya, Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si selaku Rektor Universitas Pamulang,  Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Effriyanti, S.E., M.Si, Ak.,CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Afridayani, S.E., M.M, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis juga seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang yang berjasa.

TIREMPAH vs Petani Kecil, Mikro, dan Menengah

Tantangan bagi para pertanian di Indonesia pada saat ini adalah penyerapan hasil tani pascaproduksi. Petani harus berhadapan dengan tengkulak, tidak ada opsi lain, karena untuk masuk ke supplier distributor besar petani perlu juga menembus beberapa lapis seleksi hingga akhirnya memperoleh keuntungan dari hasil tani mereka. Karena tidak semua hasil panen mempunyai kualitas yang dibutuhkan oleh pasar, maka pasar besar maupun distributor hanya akan membeli hasil panen dengan kualitas Grade A saja. Presentase ini pun hanya akan mencakup 40% dari hasil panen.

Berdasarkan masalah tersebut, “Tirempah” melihat masalah yang ada dalam pola distribusi petani daerah ini tidak disebabkan oleh sistem pemasaran saja, namun olahan hasil tani dan penambahan nilai jual yang kurang dari hasil tani yang akan dijual tersebut. Sebab itulah, diperlukan wadah sebagai sarana pemasaran guna menyerap hasil tani masyarakat daerah, yang didominasi oleh petani kecil dan petani mikro. “Tirempah” ini akan mewadahi hasil-hasil panen mereka dan menjadikan nilai jual lebih tinggi ke dalam produk siap pakai seperti masker organik dan teh herbal, juga jenis-jenis wedang yang bisa disajikan secara instansi.

Dengan ini, akses pasar agar inovasi produk hasil tani masyarakat daerah bisa ditemukan dengan mudah oleh calon konsumen. Sehingga, inovasi produk dan sulitnya akses pasar yang merupakan masalah utama para petani kecil, mikro, maupun menengah bisa teratasi.

Tujuan TIREMPAH

“Tirempah” ingin mengubah orientasi masyarakat tentang susahnya mengonsumsi dan menggunakan produk yang berasal dari bahan alami/tradisional yang minim pemakai menjadi produk yang aman, sehat dan kaya akan manfaat dari bahan alam serta mudah dinikmati agar disukai setiap kalangan. Adapun tujuan dari brand “TIREMPAH” ini adalah:

  1. Menambahkan nilai jual hasil tani dari petani daerah
  2. Memanfaatkan hasil tani petani daerah menjadi produk konsumsi
  3. Menjadi rantai distribusi hasil tani petani daerah untuk menjangkau pasar lebih luas
  4. Mendorong kemampuan peneliti di perguruan tinggi untuk bermitra dengan petani.
  5. Menghasilkan produk masker organik dan produk minuman herbal yang aman dan terjangkau
  6. Meningkatkan minat dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan dan inovasi pemanfaatan hasil tani.
  7. Menjadi produk wirausaha baru berbasis bahan organik.
Bagikan Artikel Ini