Oleh : Ahmad Haetami
Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang
Saat ini kita berada di zaman serba modern yang akrab dikenal sebagai era revolusi industri 4.0. Generasi muda yang biasa dikenal dengan agent of change atau agen perubahan, merupakan bagian dari generasi milenial yang tentunya memilki peran besar dalam membentuk sebuah perubahan. Salah satu karakter yang harus tertanam di dalam diri generasi milenial adalah gemar membaca.
Namun faktanya, menurut data dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mencatat indeks kegemaran membaca di Indonesia pada 2020 sebesar 55,74% atau masuk kategori sedang. Skor tersebut naik 1,9 poin dari 2019 yang sebesar 53,84%.
Pada 2020, rata-rata kegiatan membaca masyarakat Indonesia empat kali dalam sepekan. Durasi membaca rata-rata sekitar 1 jam 36 menit per hari. Adapun, jumlah buku yang dibaca rata-rata dua buku per tiga bulan. Hal tersebut menunjukkan masih rendahnya minat baca di kalangan masyarakat maupun generasi muda di Indonesia.
Sebuah keniscayaan dan kesadaran akan pentingnya literasi di Indonesia, menjadikan para milenial lebih giat lagi membaca. Tantangan lainnya adalah lahirnya para penulis dari kalangan muda, maka dengan adanya penulis muda menjadikan pandangan bahwa seorang penulis itu selain bisa berbagi ilmu ke semua orang. Hal ini akan membuat para milenial berpandangan “keren dan menyenangkan” akan posisi seorang penulis dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi milenial untuk semakin banyak membaca buku.
Dengan membaca, seseorang mengarahkan pandangan keluar. Bacaan membuka mata dan pikiran ternyata diluar sana dunia sangat luas, maka ada pepatah mengatakan “buku adalah jendela dunia” makna tersebut menggambarkan betapa pentingnya membaca karena memberikan banyak pengetahuan kepada kita semua. Semakin mata terfokus dengan membaca, semakin seseorang merasa belum melihat banyak. Oleh karena itu, membaca dapat mengubah bukan hanya sudut pandang atau mindset seseorang, tapi juga bisa mengubah kebiasaan.
Sehingga dengan banyak membaca, seseorang tidak hanya mendapatkan pencerahan, tetapi juga bisa muncul dari membaca itu kemudian diolah, lalu dikemas ke dalam sebuah tulisan yang menarik.
Berikut manfaat dari membaca buku yaitu:
-
Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan.
-
Supaya tidak bodoh maka kita biasakan untuk sering membaca.
-
Kebiasaan membaca kita bisa mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar maupun di seluruh dunia.
-
Menambah ilmu pengetahuan untuk diri kita sendiri, maka kita sebagai generasi milenial perlu meningkatkan pengetahuan serta wawasan informasi dengan cara membaca.
-
Dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi.
-
Dapat menambah kosakata.
Tips Membaca Buku Secara Efektif
-
Pilih waktu luang yang tepat untuk membaca buku, seperti misalnya saat malam hari menjelang tidur.
-
Pilih posisi yang nyaman pada saat membaca buku, misalnya dengan duduk di kursi atau sambil tiduran.
-
Jangan lupa atur jarak antara mata dengan buku, yaitu sekitar 25 hingga 30 cm supaya mata tidak cepat lelah.
-
Menentukan tujuan membaca buku untuk mendapatkan hasil yang optimal.
-
Sebelum membaca sebaiknya kita mengetahui gambaran besar tentang isi buku, hal tersebut akan mempermudah konsentrasi pada saat membaca.
-
Tetap fokus pada apa yang kita baca.
-
Lalu mencatat hal-hal penting yang telah kita baca. Hal ini akan membantu kita untuk mengingat intisari dari buku yang telah kita baca.
Nah, itulah beberapa tips dan manfaat yang bisa diterapkan dari manfaat membaca.
Semoga bermanfaat!