Beranda » Menerangi Pandemi Dengan Budaya Literasi

Menerangi Pandemi Dengan Budaya Literasi

Hari demi hari berita terkini. Lagi-lagi perkara pandemi. Saat virus Covid 19 menyebar menggemparkan warga bumi. Datang membawa kecemasan. Banyak orang yang merasa takut terhadap penularannya. Situasi yang tak menentu membuat munculnya ketakutan. Masyarakat di bui di rumahnya, tak boleh keluar, apalagi pelesiran. Tak lain dan tak bukan, semua karena pandemi yang tak kunjung usai. Hadirnya virus tak diundang membawa se-laksa perubahan dalam kehidupan. Mengeluh bukan jalan keluar, kita harus bisa melawan!
 
Merujuk kepada peraturan pemerintah di Indonesia, kini beberapa daerah yang sempat memberlakukan pembatasan sosial berskala besar membuat laju perputaran ekonomi terhambat, juga membuat sedih banyak lapisan masyarakat. Sejumlah usaha ditutup, bahkan tidak sedikit yang gulung tikar karena terputusnya penghasilan. Mereka yang sangat membutuhkan pekerjaan untuk kehidupan sehari-hari, rela kehilangan pekerjaan tersebut. Sekolah ditutup pula, guru dan siswa dirumahkan. Bukan dilarang belajar, namun takut menjadi klaster baru penyebaran.
 
Walau demikian, pandemi ini tidak hanya berdampak negatif, tapi juga ada hal positifnya pula, di mana pada masa pandemi yang membuat kita bosan di rumah akan tertarik melakukan kegiatan online guna mengasah bakat dan mengisi waktu kosong. Karena hal itu, kegiatan ini juga sedikit demi sedikit dapat membangun budaya literasi dan menjadi wahana mengasah bakat masyarakat.
 
Jika Anda dapat melakukan sesuatu yang positif, mengapa tidak? Ber-literasi adalah hal yang baik selama pandemi. Selain mendapat informasi yang baik, kita juga bisa membuat karya dan mendapat nama. Oleh karena itu, ketika pandemi selesai, kualitas pribadi kita akan meningkat, bukannya menurun. Mulai sekarang, kita juga bisa menghilangkan kemalasan dan ber-literasi sedikit demi sedikit. Memberi contoh kepada khalayak dengan budaya literasi yang lebih tinggi.
 
Lingkungan memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan kesadaran. Hal tersebut dapat terbentuk dengan faktor internal yang didapat dari dalam diri sendiri. Selain itu, selama atau setelah pandemi, secara bertahap akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengembangkan budaya literasi.
Bagikan Artikel Ini