Beranda » Suara Rakyat Jelata

Suara Rakyat Jelata

Foto Dokumentasi Penulis

Pagi yang cerah dengan diiringi suara ayam berkokok selepas subuh, membuat hati ter senduh – senduh seakan menolak beranjak dari tempat tidur.Tiba – tiba… jeguurrr segayung air membasahi wajah ku di iringi suara yang terdengar bising di telinga ” Gus bagus guss ini jam berapaa?” spontan aku langsung melihat jam, gawat aku lupa ternyata ini adalah hari pertama perkuliahan ku, tanpa pikir panjang aku langsung cuci muka dan bersiap siap untuk berkuliah, untung saja perkuliahannya masih online jadi aku nggak terlalu keteteran.

Jam menunjukan pukul 07.25 tanda perkuliahan pengantar ilmu politik dimulai. Aku pun menyimak secara serius materi yang di sampaikan oleh bapak dosen , lalu kami diberikan tugas untuk mengamati sistem perpolitikan di Indonesia. Lalu kemudian aku , kevin , dan arif berdiskusi mengeni tugas tersebut.

Kemudian “Eh Vin lo tau nggak? kalo indeks demokrasi Indonesia itu lagi anjlok alias menurun? “. Tanya kevin sengan raut muka yang agak panik.
” Emang iya? lo tau darimana emangnya? Gak usah ngadi – ngadi deh lo” Jawab Kevin sambil kebingungan.
“yeeeh kalo gue sih tau dari berita, emangnya lo liat nya sinetron mulu” jawab Arif sambil tertawa. Kemudian aku pun menengahi perdebatan mereka.
” Ahh sudah – sudah kalian tahu apa sih tentang demokrasi”. Jawab aku sambil meninggalkan forum

Kemudian aku pun berjalan – jalan di pinggiran jalan sambil olahraga, supaya tetap bugar walaupun sedang di rumah saja. Selama di perjalanan aku pun merasa kagum sekaligus heran , karena di sisi – sisi tembok jalanan yang aku lalui terdapat banyak sekali gambar mural , dan menurut ku gambarnya keren – keren dan membuat ku kagum. Kemudian akupun melanjutkan perjalanan ku. belum Sepuluh menit aku berjalan terlihat si Arif sedang menyoret – nyoret tembok jalanan , kemudian aku pun langsung menghampirinya dan bertanya.
” Ehh rif lagi ngapain lo?”. Tanya aku sambil menepuk pundaknya.

“Astaga, lo kalo dateng ucap – ucap salam lah kaget gue”.jawab arif sambil terkejut. ” Oh ini gue lagi bikin mural , gue mau menuangkan kegelisahan gue terhadap pemerintah lewat gambar ini”. Sambung arif.
” Hehe emang nya tuh pemerintah bakalan lewat sini terus liat tulisan lo?”. Jawab aku sambil tertawa.

” Gapapa mau mereka liat atau nggak yang penting gue udah nuangin kegelisahan gue lewat gambar ini, biar diliat juga sama masyarakat supaya mereka pada sadar kalo sistem pemerintahan kita itu sedang tidak baik – baik saja”. Jawab arif sambil sibuk menggambar. “Terserah lo deh rif gue gamau ikut – ikutan”. Jawab aku yang gamau ikut campur mengenai perpolitikan.

Keesokan harinya aku pun jalan – jalan santai lagi, sembari menikmati dekorasi coretan pinggir jalan yang mengandung nilai seni yang tinggi. Akupun berjalan dengan santai sembari membaca tulisan – tulisan yang di pajang di dinding jalanan. Yang menurut ku hampir semua caption nya adalah bentuk protes rakyat terhadap pemerintahan. Kemudian betapa terkejut nya aku ketika melihat segerombol aparat berbondong – bondong memblokade mural yang nampak indah penuh makna itu. Mural yang di hapus pun hanya beberapa saja, yang mengandung kritikan di hapus sedangkan yang tidak mengandung unsur kritikan di diamkan begitu saja.

Akupun langsung menyimpulkan pada saat itu apakah ini yang dinamakan pembungkaman dalam demokras?. Karena menurut ku demokrasi merupakan bentuk kebebasan berekspresi dalam menyampaikan pendapatnya. Tetapi apa yang terjadi di lapangan berbeda dengan definisi yang tertulis di atas kertas. Seakan pemerintah merasa mereka benar sampai – sampai tidak ingin mendengarkan suara rakyat. Yang jelas – jelas ini melanggar terhadap kode etik “demokrasi” itu sendiri.
Maka dari itu penting untuk kita dalam Membahas persoalan ini, mengingat demokrasi merupakan persoalan penting yang harus di perjuangkan , kita sebagai masyarakat indonesia yang cinta akan tanah air tentu tidak ingin jika suatu saat negeri ini rusak karena sikap para penguasa yang haus akan kekuasaan. Akan tetapi peran masyarakat pun sangat penting karena jika demokrasi tanpa di imbangi oleh Pengetahuan dan literasi politik yang baik olah masyarakat , maka kebebasan berpendapat dapat disalah gunakan hal ini tentu dapat memicu konflik sosial – politik di kalangan masyarakat.

Akan tetapi Demokrasi bukan hal yang mesti di takuti apalagi di musuhi, kita memang di bebas kan untuk berbuat seperti apa, bukan berarti juga kita bisa dengan se enaknya, kita boleh mengkritik, namun juga memberikan sebuah inspiratif, kita boleh tidak setuju dengan hal yang mengganggu tapi tidak untuk menganggap kita benar dan mereka semua salah, karna Demokrasi yang sejati bukan mencari pembenaran melainkan untuk mencapai kebenaran, kita berbeda beda wajar jika pemikiran kita tak sama, maka dengan adanya Demokrasi kita memiliki kewenangan untuk menyuarakan dan mengeluarkan apa yang kita rasa, selagi itu untuk mencapai tujuan yang harus di capai,,,,
“KITA BERBEDA, KITA TAK SAMA, NAMUN KITA SEMUA MEMILIKI SEBUAH KEBEBASAN TAK TERKIRA UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG SAMA”
_*INDONESIA MERDEKA*_✊✊✊

(***)

Bagikan Artikel Ini