Beranda » Sering Terjadinya Penyimpangan Seks Bebas pada Kalangan Remaja

Sering Terjadinya Penyimpangan Seks Bebas pada Kalangan Remaja

Pubertas dimulai antara usia 8 dan 14 dan merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Masa remaja merupakan masa menemukan jati diri dan makna hidup. Pada saat ini, bahkan remaja sangat tertarik pada segala hal. Tak heran beberapa orang mengambil keputusan berisiko hanya karena merasa kurang informasi, termasuk misteri seksual.Di kalangan remaja, pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang. Kata “bebas” berarti melampaui batas normatif yang ada.[1]

Seks bebas adalah aktivitas seksual di luar nikah. Dalam praktiknya, ini dapat terjadi antara satu atau lebih mitra. Ini dapat dilakukan tanpa komitmen atau ikatan emosional. Free sex juga mencakup one night stand balance sex (seks pranikah), standing room, prostitusi dan pertukaran pasangan (swinging) dengan pasangan lain. Ada banyak hal yang terjadi di sekitar kita terutama Sebagai pelajar atau bahkan di kalangan pelajar yang berhubungan seks tanpa menikah.[2]

Masa remaja merupakan masa perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dengan adanya perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya, pubertas umumnya dimulai antara usia 10 dan 13 tahun dan berakhir antara usia 18 dan 22 tahun.

Perilaku Remaja Remaja masa kini cenderung mendekati perilaku sosial yang ada pada individu, seperti perilaku negatif dan ketergantungan pada hubungan yang ada. Seperti remaja masa kini, mereka melakukan kencan intim, seperti di depan umum. Menurut anak muda saat ini, itu dianggap sebagai kebiasaan, tetapi kebiasaan ini dikacaukan dengan klub di negara lain di mana klub menempel pada pergaulan bebas di luar. Ini mengarah pada seks bebas.

Tetapi Anda dapat menghindari asosiasi apa pun ketika individu memiliki kekuatan iman dalam diri mereka. Agar tidak menyalahgunakan pergaulan yang sekarang marak di kalangan remaja, dan dari perilaku manusia menjadi pengaruh jahat di dunia, membuka peluang kejahatan. Aman untuk mengatakan bahwa saya masih naik kereta di usia remaja. Saya mencoba untuk menjauh dari pikiran negatif yang terus-menerus ada di kepala saya. Daripada menjauhkan orang lain dari hal-hal negatif, sebaiknya kita menghindari diri kita sendiri terlebih dahulu.

Dampak Melakukan Seks Bebas

  • Klamidia

Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.[3] Pada pria yang terinfeksi klamidia, gejala biasanya berupa peradangan pada saluran kemih, demam, keluarnya cairan dari penis, nyeri, atau rasa berat pada buah zakar. Pada wanita, infeksi klamidia ditandai dengan infeksi saluran kemih dan leher rahim, infeksi rahim, peradangan dan keputihan yang tidak normal, rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri di perut bagian bawah, dan perdarahan ekstra menstruasi.

  • Sifilis

Sifilis juga dikenal sebagai penyakit Raja Singa.[4] Penyakit ini disebabkan oleh bakteri treponema pallidum dan memiliki masa infeksi 10 sampai 90 hari. Sifilis paling sering ditandai dengan munculnya borok melingkar kecil yang muncul pada atau di sekitar alat kelamin, anus, dan bagian dalam mulut. Beberapa orang tidak mengalami gejala sipilis lainnya, tetapi jika tidak diobati, pasien dapat mengalami kebutaan, gangguan pendengaran, borok kulit, penyakit jantung, kerusakan hati, kelumpuhan, dan bahkan kematian.

  • Gonore

Gonore, atau kencing bernanah, disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.[5] Gejala gonore antara lain nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, keluarnya nanah dari ujung penis atau vagina, dan nyeri pada alat kelamin.

  • Infeksi jamur (Candida)

Pada wanita dengan infeksi jamur, gejala mungkin termasuk gatal pada daerah vagina.[6] Pada pria, warna merah muncul pada ujung penis. Dalam kasus yang parah, tampak seperti luka bakar. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Misalnya, ciuman, seks, seks oral atau anal dengan orang yang terkena.

  • HIV/AIDS

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus (HIV), yang merusak sistem kekebalan tubuh.[7] HIV dapat ditularkan melalui kontak langsung antara cairan tubuh yang mengandung virus HIV dan lapisan kulit atau aliran darah. Cairan tubuh ini termasuk darah, air mani serta cairan vagina.

Cara Mengatasi Seks Bebas

Pilih teman Anda dengan hati-hati. Lingkaran pertemanan memiliki pengaruh yang besar terhadap karakter seseorang. Remaja cenderung tidak terjebak dalam pergaulan bebas jika mereka tegas. Ingatlah bahwa orang tua dekat dengan agama. Pencegahan Perilaku Seks Bebas meningkatkan kualitas hubungan orangtua-remaja, kemampuan menahan tekanan negatif teman sebaya, meningkatkan keyakinan agama remaja, mengatur maraknya media pornografi, peran sekolah, pemerintah dan lembaga.

Pubertas dimulai antara usia 8 dan 14 dan merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Masa remaja merupakan masa menemukan jati diri dan makna hidup. Pada saat ini, bahkan remaja sangat tertarik pada segala hal. Tak heran beberapa orang mengambil keputusan berisiko hanya karena merasa kurang informasi, termasuk misteri seksualitas.

Bagikan Artikel Ini