Beranda » Scenes pada Film Si Doel Anak Sekolahan sebagai Media Informasi Kosakata Bahasa Betawi

Scenes pada Film Si Doel Anak Sekolahan sebagai Media Informasi Kosakata Bahasa Betawi

Sumber foto : Dokumentasi Penulis

Saat ini masyarakat betawi sudah jarang yang menggunakan bahasa betawi asli, faktor ini terjadi adanya modernisasi pembaruan kosakata dikalangan masyarakat. Terlepas dari adanya modernisasi pembaharuan kosakata baru di kalangan tersebut. Hampir kita jarang melihat percakapan-percakapan bahasa betawi tempo dulu pada saat ini.

Pada fim Si Doel Anak Sekolahan, kita banyak di tampilkan scenes yang menghadirkan kosakata bahasa betawi tempo dulu, hal ini tentunya menambah wawasan pengetahuan bahasa betawi pada saat ini. Terkhusus untuk kalangan anak muda yang masih di garis keturunan putra-putri betawi. Pentingnya pengetahuan akan kosakata bahasa betawi sangatlah diharuskan, hal ini merupakan bagian dari salah satu peninggalan kebudayaan masyarakat betawi tempo dulu.

Dari scenes film Si Doel Anak Sekolahan banyak sekali kosakata bahasa betawi yang ditampilkan. Sebelum kita masuk ke bagian-bagian scenes tersebut, alangkah baiknya kita mengenal sedikit literature tentang suku betawi, baik dari segi budaya maupun leksikografinya.

Suku betawi ialah salah satu suku etnik yang mendominasi kota Jakarta sejak puluhan tahun lalu, kekhasan dialeknya mampu menjadi ciri khas dari suku-suku lain yang mendiami kota Jakarta. Dialek khas suku betawi sering kita jumpai didalam scenes film Si Doel Anak Sekolahan, yang pada akhirnya memberikan pengetahuan kosakata baru yang sebelumnya belum pernah kita ketahui. Diantara kosa kata yang digunakan pada scenes tersebut, seperti:

Mobil dimandiin mulu kisut juga nih….

Disuruh kepasar jalan-jalan, keder lu dipasar….

Kantor polisi lu seruduk…

Jadi lu ketilang? Ketilang!! blekok…

Tuh kan, gw kata juga ape… dandanan lu menor kaya biji mede…

Emangnya si Lela juga bunting…

Ngapain lu tua-tua bangka marahan…

Warung lu siapa yang mau gondol… percuma ade gandaran…

Pada scenes tersebut  kisut mengartikan menciut, keder mengartikan bingung, seruduk mengartikan menabrak,  blekok mengartikan bodoh atau biasa diartikan dengan oon, menor mengartikan dandanan yang berlebihan, bunting mengartikan hamil, Bangka mengartikan tua bangka atau biasa menyebutnya alot, gondol diartikan dicuri atau dibawa, sedangkan gandaran diartikan kendaraan.

Tentunya sangatlah penting kita menghadirkan tontonan-tontonan yang bisa menambah wawasan akan budaya suatu daerah, terkhusus pada dialeg yang memberikan informasi dan pengetahuan baru akan kosakata bahasa daerah, seperti pada film Si Doel Anak Sekolahan.

Bagikan Artikel Ini