Beranda » Sarapan Bersama Nasi Uduk

Sarapan Bersama Nasi Uduk

Saat sudah terburu-buru dan tak memiliki waktu untuk memasak biasanya warga khususnya Betawi mungkin gemar membeli nasi uduk karena praktis dan rasanya pun tak pernah mengecewakan dan membosankan.

Hidangan yang dibuat dari nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan, serta dibumbui dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica. Hidangan ini kini adalah salah satu Hidangan Betawi yang populer. meskipun populer dikalangan betawi makanan ini juga digemari banyak kalangan “saya tidak pernah bosan makan nasi uduk, jkarena nasinya berasa terus saya juga bisa request lauknya harganya juga pas dikantong anak kos seperti saya” ujar Ipni 21th.

Untuk menemukan penjual nasi uduk pun bukan hal yang sulit apalagi khususnya untuk masyarakat daerah Jabodetabek.

Olahan nasi yang melekat dan tradisional budaya Betawi ini terbuat dari beras yang diaron lebih terdahulu lalu dicampur santan pala kayu manis jahe merica dan daun serai di Jakarta nasi uduk biasanya disajikan bersama semur jengkol dan teri kacang sebagai ciri khas Betawi.

Uniknya ada fakta bahwa nasi uduk adalah makanan campuran dari Betawi dan Melayu. Belum diketahui pasti kapan nasi uduk ada di Indonesia. Suku Melayu yang bertemu dengan suku Jawa yang sudah biasa menyantap nasi gurih akhirnya mereka menghasilkan perpaduan dari dua makanan tersebut yang dikenal dengan nama nasi uduk.

Belum ada yang tahu pasti kapan nasi uduk ini ada di Indonesia namun diperkirakan nasi uduk mulai ada antara abad ke-14 sampai abad ke-16 pada abad tersebut Melayu dijajah oleh bangsa Portugis pada tanggal 24 Agustus 1511 tanah Melayu berhasil berpindah tangan sehingga suku Melayu berhijrah ke Batavia atau sekarang disebut Betawi pada saat yang bersamaan kerajaan Mataram diduduki oleh VOC sehingga suku Jawa pindah ke Batavia saat berpindah tempat masyarakat suku Melayu dan suku Jawa membawa barang dagangan mereka nasi uduk sebenarnya merupakan makanan yang bisa dimakan oleh orang Melayu yang berprofesi sebagai pedagang orang Melayu yang ada di Sumatera lalu membawa nasi uduk ke pulau Jawa melalui perdagangan saat pindah ke Batavia masyarakat suku Jawa membuat nasi gurih sehingga nasi uduk sebenarnya perpaduan budaya antara masyarakat pulau Sumatera dan masyarakat pulau Jawa.

Bagikan Artikel Ini