Maulid Nabi merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal. Di Hari Lahir Nabi Muhammad, umat muslim tidak hanya mengenang Rasulullah, tapi juga meneladani sifat dan kehidupannya. Biasanya, dalam perayaan Maulid Nabi di Indonesia, umat muslim memperbanyak salawat.
Perayaan Maulid Nabi di Indonesia biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti mengadakan pengajian dengan kelompok besar dalam satu tempat atau melakukan tradisi lainnya. Perayaan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Peringatan Maulid Nabi di masa pandemi ini hendaknya dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai isi surat edaran Menteri Agama RI tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan. meskipun pemerintah sudah melonggarkan program PPKM menjadi level 1-2, masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) guna menghindari penyebaran virus covid-19 yang belum benar-benar selesai.
Seperti halnya di kampung Parigi lama Pondok Aren yang mengadakan acara Maulid Nabi pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
“Esensi peringatan dan perayaan Maulid Nabi SAW bukan hanya di masjid, musholla, majelis taklim, ataupun tempat-tempat keramaian, tetapi esensinya berada di hati kita masing-masing. Selama kita mau bersyukur kepada Allah, membaca shalawat, dan menghayati juga meneladani sifat-sifat dan perbuatan Nabi SAW, sejatinya kita sudah ikut memperingati dan merayakan hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad SAW,” Ujar seorang Kyai saat mengisi acara ceramah dalam kegiatan tersebut.
Pemerintah dan Satgas Covid-19 setempat turut mengimbau acara peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan di tiap daerah masing-masing, untuk memastikan kegiatan perayaan Maulid Nabi berpedoman dengan protokol kesehatan 3M yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan demi menekan angka penyebaran Covid-19.