Beranda » Pentingnya Mempelajari Hubungan Semantik dengan Bahasa Lain

Pentingnya Mempelajari Hubungan Semantik dengan Bahasa Lain

Hubungan Semantik dengan Fonologi

Semantik dan linguistik memiliki hubungan yang cukup erat karena linguistik adalah ilmu yang mengkaji bahasa, baik dalam bentuk kata, frasa, kalimat, dan wacana yang terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan bentuk dan juga makna.

Makna menjadi bagian dari bahasa maka semantik merupakan bagian dari linguistik. berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan adanya hubungan antara semantik dan linguistik.

Berikut ini akan dipaparkan hubungan semantik dengan cabang-cabang ilmu linguistik.

Hubungan semantik dengan fonologi adalah membahas mengenai perbedaan bentuk yang menimbulkan makna berbeda, jadi hubungan semantik dengan fonologi ialah membahas mengenai perbedaan bentuk maka berbeda pula maknanya.

Sehingga dalam pembahasan hubungan semantik dengan fonologi dapat kita simpulkan berdasarkan kata dan makna nya dalam sebuah kalimat yang terkait dalam konteks semantik-fonologi.

Contohnya:

kata “Bang” dan “Bank”, kedua kata tersebut penyebutannya sama, tetapi maknanya berbeda.

Kata “Bang” memiliki makna ‘penyebutan untuk kakak laki-laki’.

Kata “Bank” bermakna ‘tempat untuk menyimpan uang’.

Hubungan Semantik dengan Morfologi

Morfologi adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji kata, dan pembentukan kata. selain itu morfologi juga dikenal sebagai ilmu bahasa yang mempelajari tentang penulisan struktur huruf atau kata.

Morfologi (morphology) adalah bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasinya, dan adapun morfem yang merupakan bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata.

Hubungan morfologi dengan semantik adalah membahas setiap kata yang berbeda dan memiliki makna yang berbeda pula.

Contohnya:

Pada kata dasar “Ajar” jika diberikan imbuhan menjadi “Pengajar”, “Pelajar” maka pemberian imbuhan tersebut menghasilkan pembawaan maknanya yang berbeda.

Kata “Pengajar” memiliki arti “seseorang yang memberikan ilmu” sedangkan kata “Pelajar” memiliki arti “seseorang yang menuntut ilmu”.

Jadi hubungan semantik dengan morfologi yaitu dimana kata tersebut mempunyai makna tersendiri bagi para pengguna nya dibagian hubungan semantik dengan morfologi.

Hubungan Semantik dengan Pragmatik

Pragmatik menjelaskan bahwa di setiap bahasa tidak ada yang salah, tetapi kita dianjurkan mencari kesalahan dalam berbahasa atau pengguna bahasa tersebut.

Tujuan dalam pragmatik ini adalah agar saat kita sedang berbicara, lawan bicara kita tidak tersinggung dengan ucapan sang penutur (pembicara).

Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang menjelaskan struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan mitra tutur terikat konteks ujaran kata yang tidak sebenarnya, tetapi mengandung arti.

Ujaran yang dituturkan oleh penutur memiliki makna sehingga diperlukan adanya pemahaman dari mitra tutur.

Contohnya:

Seorang guru melihat tulisan anak didik nya yang tidak beraturan, lalu mengucapkan “bagus sekali tulisanmu” di satu sisi fungsi kalimat tersebut adalah pujian.

Tetapi secara semantik sesuai gagasan yang ingin disampaikan penutur maka makna tersebut berarti sindiran yang berarti “kamu harus banyak belajar menulis, agar tulisan kamu itu lebih beraturan”.

Maka dari itu pentingnya mempelajari sebuah ujaran kata yang diucapkan oleh penutur sehingga kita dapat mencari dan mengetahui maksud tujuan penutur mengatakan hal tersebut.

Bagikan Artikel Ini