Beranda » Pengaruh Media Sosial Facebook Terhadap Bahasa Ibu-ibu Pulau Pahawang

Pengaruh Media Sosial Facebook Terhadap Bahasa Ibu-ibu Pulau Pahawang

Foto istimewa Surya Kepri

Bahasa mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan, karena dengan bahasa seseorang bisa berkomunikasi dengan orang lain. Dalam berkomunkasi, bahasa menjadi alat yang paling efektif untuk menyampaikan pesan. Bahasa memiliki ragam dalam pemakaiannya. Bahasa dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan komunikasi tersebut. Untuk itu, bahasa yang merupakan simbolsimbol untuk menyatakan gagasan, ide, dan perasaan menjadi sebuah alat yang sangat berguna bagi manusia dalam melakukan kegiatannya.

Di Indonesia, jumlah pengguna facebook aktif bulanan mencapai 77 juta. Dengan demikian, Facebook adalah jejaring sosial yang digemari dan menjamur di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, jika ditanya mengenai definisi dari facebook, maka hanya sebagian orang saja yang mengerti definisi facebook itu. Lantas, apakah definisi dari facebook? Jika dilihat dari kata “Facebook” terdiri dari dua frasa dalam bahasa inggris. Face yang berarti muka sedangkan book yang berarti buku.

Mendengar kata “Facebook” sudah tidak asing lagi bagi setiap orang yang menggunakan internet. Facebook menjadi salah satu sosial media yang paling populer dan digemari banyak orang di seluruh dunia. Dari anak-anak, pejabat bahkan orangtua sudah menggunakan facebook. Kebanyakan dari mereka memakai facebook untuk menjalin pertemanan dan berkomunikasi dengan banyak orang, baik itu saudara, teman dekat bahkan teman jauh.

Sejak pertama kali pulau pahawang menggunakan PLN dan menggunakan Wifi ibu-ibu pulau pahawang bisa dengan mudah untuk menggunakan internet dan bisa dengan mudah bermain media sosial khususnya aplikasi Facebook, dengan menggunakan Facebook ibu-ibu bisa mengungkapkan perasaannya dengan membuat status dan bisa dengan mudah untuk berkomunikasi dengan teman-temannya bahkan bisa menonton sinetron dan sejak pandemi covid-19 sampai sekarang yang berkepanjangan banyak hal yang dilakukan secara online, seperti belajar,berjualan, dan bekerja. Kenapa harus dilakukan secara online? Karena peraturan pemerintah dan untuk membatasi terjadinya penyebaran virus corona. Sejak awal tahun 2020 sampai sekarang manusia banyak melakukan aktivitasnya secara online. Karena hal tersebut ibu-ibu Pulau Pahawang terkena dampak tersendiri, yaitu dengan bermain media sosial Facebook.

Banyaknya ibu-ibu Pulau Pahwang yang menggemari media sosial khususnya facebook, setiap hari setelah selesai di dapur beres-beres ibu-ibu selalu menghabiskan waktu untuk bermain facebook menggunakan gadget, masing- masing dan ada juga yang berkumpul. Hal itulah yang membawa pengaruh kedalam bahasa ibu-ibu Pulau Pahawang .

Bahasa juga merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi, bahasa juga harus digunakan dengan baik. Apalagi saat berkomunikasi untuk menjalin proses sosialisasi dibutuhkan bahasa yang sopan dan baik. Namun karena Media Sosial Facebook dapat mempengaruhi bahasa ibu-ibu Pulau Pahawang.

Dan seperti apakah bahasa yang digunakan anak pelajar desa pulau pahawang? Berikut kita uraikan :

A. Menggunakan bahasa singkatan (Akronim)

Setelah saya mencari tahu melalui media facebook dan melalui ibu saya, saya telah menyimpulkan bahwa saat ini ibu-ibu Pulau Pahawang menggunkan facebook untuk berjualan atau membuat status dan berkomentar distatus temannya. Hal itu lah yang membuat adanya bahasa indonesia yang muncul secara disingkat-singkat awalnya bahasa indonesia tersebut tidak ada singkatan namun, sekarang telah mengalami singkatan seperti kata-kata di bawah ini:

Baper : adalah singkatan gaul yang kepanjangannya adalah Bawa Perasaan. Istilah gaul baper merujuk pada seseorang yang memasukan ke hati segala ucapan dan tindakan orang lain
Japri : Japri sendiri bisa diartikan sebagai jalur pribadi atau jaringan pribadi
Mager : Mager adalah istilah gaul yang merupakan singkatan dari ‘Males gerak.’ Mager bahkan sudah masuk dalam KBBI, lho. Menurut KBBI mager berarti malas (ber)gerak; enggan atau sedang tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Mager menggambarkan seseorang yang enggan atau tidak bersemangat melakukan aktivitas apapun
Mantul : adalah singkatan dari Mantap Betul yaitu sebuah istilah yang menyatakan kepuasan atau rasa suka terhadap sesuatu yang dinilai baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Mantul berasal dari kata dasar mantap.
Kepo : Banyak yang mengartikan, kepo sama dengan knowing every particular object, padahal kepo tersebut sebuah akronim. Artinya, sebutan untuk orang yang serba tahu detail dari sesuatu, apapun yang lewat di hadapannya selama itu terlihat oleh matanya walaupun hanya sekelebat
Nobar : Nonton bareng
Gabut : ada dua pendapat mengenai pengertian kata gabut. Bisa menjadi “Gaji Buta” dan bisa menjadi “Gajelas Beud”

Kata-kata di atas mengalami penyingkatan seiring berjalanya waktu, karena ibu-ibu Pulau Pahawang sering menggunakan bahasa atau singkatan tersebut karena mereka merasa dengan menggunakan bahasa itu mereka merasa keren dan merasa lebih mengikuti tren modern karna mereka sudah nyaman dengan bahasa tersebut maka dari itulah bahasa itu di gunakan setiap hari.

B. Mengguanakan bahasa yang tidak sopan atau kasar

Selain bahasa singkatan (Akronim) ibu-ibu Pulau Pahawang di dalam media sosial facebook sering menggunakan kata-kata yang tidak sopan untuk di berikan atau berkomentar pada orang yang membuatnya kesel dan marah. Contoh kata-katanya seperti di bawah ini:

Anjing : nama hewan yang biasa di gunakan untuk memanggil seseorang yang membuat marah atau kesel
Goblok : bodoh
Tai : kotoran yang biasa di sebutkan ketika seseorang sedang kesel
Najis : Najis secara bahasa berarti kotor, kotor yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah. Maka dari itu, seseorang yang ingin beribabadah seperti shalat, haruslah terbebebas dari najis.

Kata-kata di atas sering di gunakan oleh ibu-ibu Pulau Pahawang ketika sedang membuka facebook atau ketika mereka mengalami kebencian dan merasa kesal karna telah di buat marah dan kesal oleh sesorang sehingga berpengaruh kedalam kehidupan sehari-hari dan membawa dampak negatif bagi moral pada ibu-ibu Pulau Pahawang. Kata-kata tersebut tidak menunjukkan kesopanan bahasa karena ditunjukan untuk hal negatif atau memaki dan mangatai.

C. Muncul istilah bahasa asing

Media Sosial Facebook tidak hanya digunakan oleh ibu-ibu Pulau Pahawang saja tetapi anak remaja pun di berbagai daerah bahkan di seluruh dunia, tidak heran jika muncul istilah bahasa asing di kehidupan sehari-hari Berikut contoh kata-kata istilah bahasa asing :

OTW : adalah kependekan dari “on the way” jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia adalah sedang dalam perjalanan. Kalimat ini biasanya digunakan saat ingin bertanya keberadaan seseorang yang sedang ditunggu sudah dimana. Mereka yang ditunggu rata-rata akan berkata “OTW”. Tapi jangan terlalu percaya dengan kata-kata otw orang Indonesia, karena bisa jadi mereka sedang di jalan menuju kamar mandi.
GWS : adalah kalimat dalam bahasa inggris yang memiliki kepanjangan “get well soon”. Get well soon artinya semoga cepat sembuh. Kalimat ini digunakan saat lawan bicara kita sedang sakit atau tidak enak badan.
Woles : woles sebenarnya kebalikan huruf dari selow, selow adalah plesetan dari slow dalam bahasa inggris yang berarti lambat atau pelanB
BTW : Merupakan singkatan gaul yang sudah sering digunakan. BTW memiliki kepanjangan By The Way. Istilah gaul BTW sama juga artinya dengan istilah ‘ngomong-ngomong’.
COD : Adalah singkatan gaul yang banyak digunakan dikalangan anak muda zaman sekarang. Kata ini memiliki kepanjangan Cash On Delivery, yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah ‘bayar di tempat’.

Istilah-istilah di atas sudah melekat terutama bagi mereka yang sering menggunakan media online. Tentunya ini juga merupakan dampak yang baik agar dapat menambah kosakata dalam bahasa bahasa asing pada ibu-ibu Pulau Pahawang.

Bagikan Artikel Ini