Beranda » Minyak Jelantah Solusi Tambahan Uang Jajan Emak-Emak dan Juru Masak

Minyak Jelantah Solusi Tambahan Uang Jajan Emak-Emak dan Juru Masak

Ilustrasi - Sumber Foto : Dokumentasi Penulis

Baru-baru ini ramai diperbincangkan sebuah terobosan baru tentang minyak jelantah yang dioleh menjadi Bio solar, bagaimana tidak bahan pokok beas yang satu ini selain kegunaan utamanya sangat penting bagi rumah tangga juga menjadi hal utama bagi industri makanan.

Semua kalangan butuh minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari. Namun siapa sangka bahwa minyak yang sudah tidak terpakai bisa kita sebut limbah atau sampah justru dapat menciptakan rupiah, atau nilai tambah buat para ibu-ibu rumah tangga, serta juru masak.

Kepala PSE UGM, Dr. Deendarlianto, mengatakan minyak jelantah merupakan bahan baku biodiesel untuk campuran solar sehingga bisa menghasilkan biosolar. Kabar ini langsung santer dikabarkan dan menjadi sumber bisnis baru bagi kalangan UMKM.

Dimana-mana ramai ajakan kepada masyarakat dan industri makanan untuk ajakan mengumpulkan limbah bekas yang satu ini dan ramai-ramai untuk menjualnya, tentu menjadi daya tarik bagi sebagian pihak. Bagaimana tidak harga yang ditawarkan pun bisa dibilang lumayan buat tambahan uang jajan.

Selain nilai ekonomis ide baru ini juga mempunyai kontribusi dalam kebersihan lingkungan yang mana selama ini limbah dibuang ke selokan sunggai yang mencemari lingkungan jusru dapat dijadikan bahan baku solar.

Tidak sampai disitu dampak langsung juga dirasakan para pengumpul minyak jelantah yang mana mereka juga dapat meraup untung yang lumayan, selain bahan mudah didapat disisilain juga sangat menguntungkan.

Salah satu contoh sektor yang bergerak dibidang ini Raka Oil Hartawan yang sebagai penampung minyak jelantah bekas di lokasi Sawangan Depok. Dia mengaku setiap bulan dapat meraup untung puluhan juta rupiah. Peluang yang sangat bagus dan menjajikan.
Semoga dengan ini semakin banyak lagi ide yang dapat dikembangkan dari limbah menjadi ladang bisnis agar tercipta Indonesia yang bersih dan sehat.

Novel azahari
Magister Akuntansi Universitas Pamulang

Bagikan Artikel Ini