Beranda » Bijak Dalam Menjaga Data Pribadi

Bijak Dalam Menjaga Data Pribadi

Oleh: Fakhreza Aditya Permana, Mahasiswa M.Kom, Universitas Budi Luhur

Di zaman serba canggih saat ini. Segala informasi dapat saling bertukar dengan cepat dan juga mudah, namun perlu disadari kita mungkin saja lengah dalam memberi informasi yang khususnya dalam memberikan data informasi bersifat pribadi dan rahasia. Tanpa kita sadari dengan memberikan sedikit informasi yang bersifat pribadi dan rahasia, dapat dijadikan bahan kejahatan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Kejahatan yang umum terjadi contohnya kejahatan modus penipuan melalui telepon yang berpura-pura menjadi pihak bank dengan menanyakan data pribadi dan rahasia. Dalam hal ini pelaku kejahatan akan menelpon dan mengatasnamakan pihak bank. Perlu diketahui bahwa pihak bank yang sedang tidak kita perlukan, tidak akan mungkin menanyakan data-data yang bersifat pribadi dan rahasia melalui telepon. Walaupun saat terjadi kondisi tertentu kita menghubungi pusat panggilan resmi bank, biasanya pihak bank tidak terlalu banyak menanyakan data pribadi kepada kita atau bahkan tidak akan pernah menanyakan data tersebut.

Sebagai langkah pencegahan dalam menjaga data diri agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan adapun hal yang perlu kita ingat saat kita memberikan data pribadi sebagai berikut.

  1. Jika menerima telepon yang  mengatasnamakan pihak bank, kita harus memastikan bahwa nomor telepon adalah benar dari pihak bank. Namun jika sulit untuk memastikan dapat juga dengan menganalisa cara berbicara penelpon, biasanya nada bicara dapat terdengar lumrah sebagai penelpon resmi.
  2. Perlunya kesadaran lebih jika ada telpon yang mengatasnamakan pihak bank. Baik saat kita memang sedang membutuhkan bantuan pihak bank tersebut atau bahkan saat kita dalam keadaan tidak sedang membutuhkan bantuan pihak bank.
  3. Jangan pernah memberitahu kode OTP yang kita terima dan oknum minta.
  4. Jika kurang yakin dalam menjawab pertanyaan yang terlalu bersifat pribadi dan rahasia, coba tanyakan maksud dan tujuannya. Biasanya oknum pelaku kejahatan akan sangat terganggu jika kita bertanya balik. Situasi percakapan akan berubah mengarah menjadi penuh emosi dan tentu saja menelpon dengan emosi tidak akan pernah dilakukan penelpon resmi dalam layanan pelanggan.

Hal diatas tidak hanya terjadi dengan modus berpura-pura menjadi pihak bank. Namun juga ada yang berpura-pura menjadi pihak operator seluler yang kita gunakan, pihak penyedia layanan internet atau tv kabel yang kita gunakan dirumah, dikantor atau dimanapun yang terhubung kepada kita. Tetapi pada intinya 4 hal diatas, hal yang bisa menghindari dari tindak kejahatan yang memanfaatkan data pribadi dan rahasia yang kita miliki.

Adapun kategori data atau informasi berikut yang harus sangat dijaga dan dipastikan bahwa data atau informasi yang kita berikan adalah kepada orang yang tepat dengan menjaga kebijakan privasi.

  1. Nama ibu kandung
  2. Tanggal lahir
  3. Nomor telepon yang didaftarkan
  4. Alamat E-mail
  5. User untuk mengakses mobile banking atau user lainnya yang tidak ada kaitannya dengan percakapan
  6. Password, baik password mobile banking maupun E-mail atau lainnya, perlu diingat Password hanya kita yang tahu
  7. Alamat rumah tinggal/domisili
  8. Nomor kartu ATM, tanggal  kadaluarsa ATM, nomor CVV (3 digit nomor yang biasanya ada pada belakang kartu ATM) Pihak bank resmi tidak akan pernah menanyakan CVV
  9. Jika ada proses yang melibatkan adanya meminta kode OTP, yaitu kode yang dikirimkan melalui SMS, E-mail atau media lainnya yang diminta sudah dipastikan bahwa itu bukan dari pihak resmi.

Dikutip dari berita BantenNews yang berjudul “Waspada Penipuan Mengatasnamakan bank bjb” pada “Nasabah juga diminta untuk tidak pernah memasukan User Id, Nomor PIN atau Password, Kode Akses, hingga Kode OTP dan nomor handphone pada suatu halaman web yang terbuka otomatis alias pop-up yang dikirim melalui link. Hal ini bisa jadi merupakan bagian dari penipuan berjenis phising,” ungkap Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto”.

Sudah saatnya sekarang kita untuk selalu sadar dan mengingatkan orang sekitar dalam menjaga data yang bersifat pribadi dan rahasia. Agar hal yang menimbulkan kerugian materil maupun non materil yang dapat dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab dapat dicegah

Bagikan Artikel Ini