Beranda » Bahasa Indonesia di Era Modern

Bahasa Indonesia di Era Modern

Oleh Agung Septiadi

Bahasa Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Saat ini adalah generasi milenial, masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia, keadaan yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah bahasa asing.

Padahal padanan dalam bahasa Indonesianya ada, dikarenakan sikap yang menyakini bahwa akan terlihat modern, dan terpelajar dan dengan alasan mempermudah komunikasi di era milenial. Istilah generasi Milenial dewasa ini sedang viral, khususnya di media sosial. Netizen (warganet) sering menyebutnya dengan kids jaman now. Generasi ini hadir sebagai bentuk diferensiasi antara generasi zaman dulu yang eksis di tahun 90-an dengan generasi yang sedang eksis di zaman sekarang. Dari segia usia, bisa dikatakan generasi milenial adalah mereka yang saat ini berada pada rentang umur 15-30 tahun.

Bahasa meliputi ungkapan, pengucapan kata, dan kontruksi yang telah dipakai dalam jangka waktu yang lama. Ungkapan, pilihan kata, dan konstruksi itu dipilih oleh penutur dari generasi yang berbeda dengan frekuensi yang berbeda pula. Bahkan, ada ada bagian bahasa lebih-lebih pada tataran leksikal dan sintaksis, yang dirasakan berbeda oleh penutur “modern” dengan yang “kuno”.

Bahasa mempunyai peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional bagi kalangan pelajar atau mahasiswa di era milenial ini. Dalam hal ini bahasa menjadi kunci keberhasilan dalam dunia pendidikan pada saat proses belajar mengajar. Untuk itu, sebagai pendidik baik guru maupun dosen, perlu mengupgrade pengetahuannya tentang bahasa dan sastra demi menunjang proses pembelajaran di era milenial saat ini.

Di era globalisasi saat ini banyak generasi milenial yang mengabaikan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang seharusnya kita lestarikan dan pelajari justru disepelekan oleh generasi milenial. Bahkan saat ini bahasa Indonesia sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa kebarat-baratan.

Manfaat yang dapat kita peroleh dari mempelajari bahasa Indonesia selain semakin menghargai bahasa Indonesia, yaitu mempermudah dalam komunikasi hal ini membuat komunikasi antar orang yang berbeda suku menjadi lebih mudah, menambah wawasan dan pengetahun seperti tanda baca, puisi, pantun, kalimat, ejaan dan masih banyak yang lainnya.

Menurut Presiden ketiga Republik Indonesia B.J Habibie, sebagaimana dikutip dalam Bisnis.com,   Presiden ketiga Republik Indonesia ini mempunyai pandangan sendiri mengenai bahasa Indonesia. Habibie yang pernah kuliah di Jerman Barat pada tahun 1955-1965 menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah kunci dari perkembangan peradban di Indonesia. Dengan adanya bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia menurutnya, ilmu pengetahuan yang tadinya terbatas karena banyak menggunakan bahasa asing, bisa diwariskan dengn cara yang lebih mudah kepada generasi selanjutnya.

Bagikan Artikel Ini