Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Kegiatan ini dilaksanakan secara online dan offline karena menyesuaikan situasi pandemi yang sedang melanda negeri tercinta ini. Tempat pelaksanaan kegiatan PKM yaitu di Pondok Pesantren Yatim Piatu dan Dhuafa Bahrul Ulum, Kelurahan Perigi Baru, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Rabu (16/03/2022). Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta ilmu pengetahuan untuk santri serta santriwati yang ada di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tangerang Selatan. “Pelaksanaan PKM ini, kami lakukan secara online untuk memaparkan materi pengetahuan kepada adik-adik di pondok pesantren dan offline untuk pembagian sembako dan alat tulis lainnya.” Kata ketua PKM Sri Wulansari. Sementara kegiatan online dihadiri kelompok-kelompok PKM mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang, serta dosen pembimbing PKM Desi Karolina Saragih. Pemimpin serta pengurus Pondok Pesantren Ustad Sapari dan ustad Jaka Suara berterima kasih atas semangat serta ilmu pengetahuannya seputar Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah diberikan mahasiswa Universitas Pamulang kepada seluruh santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum, semoga ilmu yang telah diberikan menjadi manfaat untuk masa depan santri-santri tersebut.
Di zaman Generasi milenial seperti sekarang ini, teknologi terus berkembang pesat. Berbagai macam informasi bisa dengan mudah didapatkan dengan menggunakan kecanggihan teknologi. Maka dari itu, generasi milenial sekarang tantangannya lebih besar. Perlu sekali untuk dapat memilah milih mana informasi yang baik dan tentunya faktual dan mana informasi yang mengandung hoax. Tentu dengan mencari informasi dari berbagai sumber dan tidak terpaku dengan satu sumber. Dalam mencari informasi, Kita pun harus menerapkan budaya Literasi yang sangat penting bagi dunia pendidikan. Namun saat ini muncul beberapa masalah tentang kurangnya budaya literasi. Seberapa perlu literasi? Apa kekuatan dari literasi dan evolusinya? Menerapkan literasi merupakan hak asasi manusia. Alat pemberdayaan pribadi dan sarana untuk pembangunan sosial dan manusia. Peluang pendidikan tergantung pada literasi. Tentunya akan muncul sebuah pertanyaan, bagaimana menciptakan anak generasi milenial untuk dapat selalu ‘jatuh cinta’ terhadap literasi baca? cara paling mudah sekarang adalah terutama untuk generasi milenial yaitu dengan berusaha mendekatkan tahapan membaca lewat hal-hal yang mereka memang lakoni sehari-hari seperti lewat area digital. Agak membutuhkan usaha ekstra, memang. Namun, Tantangan literasi biasanya bukan pada minat bacanya yang kurang melainkan akses terhadap bahan bacaannya yang terbatas, terutama di daerah-daerah pelosok yang sangat sulit dijangkau. Maka dari itu perlu sekali mengembangkan akses atau media bacaan, supaya generasi milenial sekarang ini bisa berkembang terus dan bisa menyebarkan juga minat dan kemampuannya masing-masing dan mereka juga perlu terus diberikan kepercayaan diri bahwa menulis itu penting dan untuk bisa menulis yang bagus itu perlu banyak membaca.